Resume 2 Pelatihan Belajar Menulis 4 Nopember 2020

 


Resume 2

Pelatihan Guru Menulis 

Oleh: Pono


Narasumber : 

Edi S. Mulyanta (Manager Operasional  Penerbit Andi)


Moderator: 

Aam Nurhasanah


Sebelum perkuliahan dimulai moderator memohon izin mengunci WAG untuk memudahkan proses perkuliahan.

Kuliah dibagi menjadi dua sesi. Pukul 19.00-20.00 WIB adalah sesi materi sedangkan pukul 20.00-21.00 WIB adalah sesi tanya jawab. 

Mula-mula narasumber menyapa peserta.

Narasumber mengelola penerbitan hampir 20 tahun. Tugas narasumber pada industri penerbitan adalah mengamati trend konten buku yang tersebar di pasar, kemudian memberikan resume tema apa yang sedang menarik pasar pada saat itu. Kemudian memetakan pesaing, dan target penulis yang menjadi sasaran. Setelah resume ditemukan, langkah selanjutnya adalah mencari prospek penulis yang mempunyai kemampuan seperti trend yang sedang kita pelajari.

“Terkadang memang calon penulis justru mempunyai insting yang lebih tajam dari penerbit, sehingga sering terjadi penerbit tertinggal informasi dibandingkan dengan penulis.” Kata beliau

‘Hal inilah yang menarik, karena penerbit belajar dari data-data histori pemasaran sedangkan penulis terkadang telah melangkah lebih jauh dengan prediksi yang mungkin telah diplajari sebelumnya.” Beliau menambahkan.

Komunikasi harus dijalin antara calon penulis dengan calon penerbitnya, karena keduanya terkadang dalam cara pandang yang berlainan. Penulis menguasai konten, sedangkan penerbit menguasai data pemasaran. Oleh karena itu langkah yang perlu dilakukan adalah melakukan ‘link and match' antara data history dan data trend ke depan.

Penulis memerlukan media untuk menerbitkan buku sebagai kunci keberhasilan untuk dapat masuk ke dunia penerbitan. Di samping masalah pasar yang diperhitungkan, setiap penerbit mempunyai idealisme masing-masing. Penerbit tergabung dalam organisasi yang diakui oleh pemerintah yaitu IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dan APTI (Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi). Penerbit ini yang secara hukum diperbolehkan mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional.

IKAPI permainannya  penerbitan dan percetakan murni mencari keuntungan, sedangkan APTI lebih mementingkan kualitas terbitan yang sesuai dengan keilmuan kampus lembaga pendidikan tinggi.

Secara Industri, IKAPI lebih mudah bergerak di pasar, karena genre terbitannya sangat luas dan mudah diterima berbagai kalayak. Target market APTI untuk lembaga pendidikan tinggi yang menekankan pada Tridarma Perguruan tinggi.

Pada umumnya penulis membagi penerbit menjadi dua kelompok besar, yaitu penerbit mayor dan penerbit minor. Penciri penerbit mayor dan minor semakin kentara dalam pemilihan kode nomor ISBN, untuk mempermudah skala produksi masing-masing penerbit. Dan hal ini digunakan oleh lembaga DIKTI untuk memberikan penilaian tersendiri terhadap penerbit tersebut.

Sebagai calon penulis dapat melihat pula histori hasil terbitan masing-masing penerbit untuk dapat memutuskan kemana calon terbitannya ditawarkan ke penerbit. Jikapenulis mempunyai tulisan Fiksi, penerbit yang memang kuat di pasar buku Fiksi, jangan keliru mengirimkan naskah ke penerbit yang lebih kuat di Non Fiksi. 

Intuk pengenalan awal penawaran tulisan, penulis dapat membuat semacam proposal penawaran penerbitan buku terlebih dahulu. Proposal ini dapat dikirimkan ke e-mail penerbit yang menjadi sasaran penulis. 

Isi Proposal meliputi:

1. Judul Utama Buku 

2. Sub judul jika diperlukan (sub judul ini memberikan penciri tersendiri untuk mempermudah pencarian tema) Biasanya judul utama dapat sama dengan judul-judul yang ditulis oleh penulis lain, sub judul ini sebagai ciri khas dari tulisan penulis.

3. Outline lengkap, dalam bentuk Bab-bab dan sub bab yang jelas hirarkinya.

4. Target pasar, misalnya buku ini untuk Guru, Murid, atau Orang tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat

5. Curiicullum Vitae bapak ibu dalam bentuk narasi. Ini sangat penting untuk melihat kepakaran penulis di bidang apa, atau menonjol di bidang apa. Hal ini digunakan oleh bagian pemasaran untuk melihat besarnya potensi calon pembaca penulis tersebut.

Setelah lengkap ke-5 hal tersebut, akan lebih afdol lagi jika penulis menyertakan satu bab sampel untuk ditelaah oleh bagian editorial, agar dapat melihat gaya penyampaian penulis. Untuk melihat pemilihan kata (diksi) kalimat yang dipilih penulis, serta gaya penyampaiannya.

Pada tema-tema tertentu Gaya Penyampaian ini sangat diperlukan, agar dapat menggaet pembaca. Setiap pembaca mempunyai kecenderungan menyukai gaya tertentu dari penulisnya. Misalnya penulis menggunakan kalimat-kalimat aktif akan lebih banyak disukai oleh pembacanya dibanding dengan kalimat-kalimat pasif.

Terkadang tanpa sadar penulis lebih banyak menggunakan kalimat pasif, karena saat kita skripsi, tesis, hingga disertasi 100 persen menggunakan kalimat pasif. 

Jangan sungkan-sungkan mengirimkan naskah ke beberapa penerbit, supaya dibaca oleh editor atau redaktur penerbit. 

Tahap yang penting selanjutnya adalah tahap check plagiasi, yang dilakukan oleh editor bahasa. Tahap ini akan meneliti seberapa besar penulis melakukan plagiasi terhadap tulisan lain. Cek plagiasi bisa dilakukan menggunakan aplikasi dan secara manual oleh editor-editor yang berpengalaman. Hasil dari cek plagiasi berupa laporan derajat plagiasi, yang sebenarnya secara detail dilakukan saat telah diterimanya naskah untuk diterbitkan.

 Jika terjadi plagiasi di batas ambang yang ditentukan, naskah akan dikembalikan untuk dimohonkan dilakukan revisi.

Plagiasi ini meliputi teks dan gambar yang disadur tanpa memberikan sumber yang jelas.

Sebaiknya jika menulis naskah, selalu cantumkan sumbernya untuk naskah non fiksi. Sedangkan naskah fiksi, tidak diperlukan sumbernya.

Setelah naskah dinyatakan diterima, carilah endorsment-endorsement dari tokoh-tokoh yang dianggap mumpuni di bidangnya atau pejabat masyarakat yang dikenal, artis, dll yang mempunyai follower atau massa banyak. Hal ini lebih ke strategi pemasaran buku ke depannya.

Demikian resume materi yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat bagi sobat blogger, khususnya calon penulis buku atau yang ingin menambah wawasan mengenai penerbitan buku.


Resume Pelatihan Belajar Menulis

 


Resume 1

Oleh Pono

Senin, 2 Nopember 2020

Daring via grup WA Belajar

Narasumber: Joko Irawan Mumpuni

(Direktur penerbitan Penerbit Andi)

Moderator : Aam Nurhasanah



Mula-mula moderator memohon izin mengunci  wa group untuk memudahkan peserta mendapat materi

Setelah menyapa peserta dengan ucapan salam, moderator menginformasikan bahwa pemateri yang akan memberikan kuliah adalah  Pak Joko Mumpuni.

Selanjutnya narasumber mempersilakan moderator memandu jalannya kegiyatan.

 Tidak lama waktu berselang moderator pun menyatakan ‘siap’.

Moderator segera menyapa peserta dengan ucapan “Selamat malam guru hebat di seluruh tanah air..” Dilanjutkan dengan memperkenalkan narasumber kepada peserta, bahwa narasumber Pak Joko Mumpuni adalah Direktur Penerbit Mayor PT Andi. Saya,  Beliau sangat ramah .

Moderator menyampaikan peraturan sesi kuliah, yaitu  dibagi dua sesi.  Sesi pertama adalah sesi materi. Sesi kedua adalah sesi tanya jawab. Selanjutnya menyilakan narasumber memasuki kelas.


Narasumber pun segera memasuki kelas dan menyapa hadirin. Selanjutnya menyampaikan bahwa materi yang akan  disampaikan dengan metode mengirimkan gambar slide kemudian mengirimkan penjelasan melalui suara.

Narasumber selanjutnya mengirimkan slide.

Narasumber menyampaikan banyak guru telah mumpuni menulis namun tidak tahu naskah seperti apa yang dimaui penerbit. Dilanjutkan mengirim slide.

Narasumber bercerita bahwa beliau pertama kali belajar menulis sejak kelas 1 SD, yang mengajari menulis adalah Guru SD. Selanjutnya menyampaikan akan segera mengirimkan suara untuk menjelaskan slide-slide yang dikirimkan. Dilanjutkan mengirimkan slide berikutnya.

Narasumber menjelaskan melalui 'voice' bahwa buku dibagi menjadi dua yaitu buku teks dan buku non teks. Buku teks adalah buku yang digunakan untuk pembelajaran dari jenjang PAUD, SD hingga Perguruan Tinggi. Sedangkan buku non teks adalah buku yang tidak digunakan untuk pembelajaran tersebut.

Berikutnya narasumber mengirimkan slide. 

Buku teks dibagi menjadi dua yaitu buku ini teks buku pelajaran (bupel) dan perti. Buku teks buku pelajaran digunakan pada jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide.

Buku teks perguruan tinggi lebih banyak variannya, kemudian dibagi menjadi buku eksak dan non eksak.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide,

Buku non teks dibagi menjadi buku fiksi dan non fiksi.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide,


Buku ada yang satu judul buku ditulis oleh satu penulis. Namun ada yang satu judul buku ditulis oleh lebih dari satu penulis atau beberapa lembaga.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide,

Ada juga buku yang diterbitkan kerja sama dengan kampus. 

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide.

Ada satu judul buku yang ditulis oleh 20 penulis dengan satu orang sebagai editor konten yang menentukan batang tubuh. Masing-masing penulis diberi tugas menulis satu bab.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide.

Terkait tulis – menulis, ada beberapa tingkatan. Tidak mungkin peserta pada posisi paling bawah. Narasumber yakin peserta sekarang pada posisi paling atas.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide.


Gambaran yang rumit tentang industri buku. Banyak pihak terkait dengan penerbitan buku yang berupa lembaga. Penulis penting bagi kehidupan orang lain. Penulis tidak kalah mulianya dengan jabatan – jabatan yang lain karena menghidupi banyak orang . Maka penulis upahnya besok di surga. Narasumber mengajak peserta untuk berusaha  menjadi penulis buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide.

Di Indonesia tingkat literasi ya masih rendah dibanding dengan negara-negara ASEAN lainnya. Sikap literasi mempengaruhi industri penerbitan. Penyebabnya budaya literasi kita belum ditumbuhkan. Minat baca kurang karena budaya baca kurang. Minat tulis kurang. Orang Indonesia lebih tingginya minat ngomongnya/minat ngobrolnya dibanding minat tulis. Minat tulis rendah karena kebiasaan menulis rendah. Padahal orang yang lebih banyak ngomongnya , lebih banyak memiliki konten untuk ditulis. 

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide.

Proses naskah menjadi buku dari penulis sampai menjadi buku ke toko buku. Dari pertama menulis kemudian dikirimkan ke penerbit. Oleh penerbit, naskah dipelajari untuk kemungkinan penerbitannya. Ada dua kemungkinannya, yaitu diterima atau ditolak. Kalau ditolak artinya dikembalikan kepada penulis. Kalau diterima artinya akan diterbitkan atas biaya penerbit. Termasuk memberi royalti kepada penulis.  Penerbit memberitahu kepada penulis bahwa tulisan tersebut akan diterbitkan. Biasanya dengan surat resmi atau email atau WA, yang menyatakan naskah tersebut akan diterbitkan. Mohon dikirimkan naskah tersebut secara lengkap sekaligus tandatangani surat perjanjian penerbitan yang dilampirkan dalam surat tersebut. Penerbit menunggu sampai soft copy dikirimkan dan diterima oleh penerbit. Baru berikutnya diedit, dibuat desain covernya, setting isinya. Cover ditentukan oleh penerbit.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide mengenai pentingnya memilih penerbit yang baik.

Moderator  mengingatkan peserta bahwa sebentar lagi akan masuk sesi tanya jawab. Bagi yang ingin bertanya disilakan mengetik nama, alamat/ instansi dan pertanyaan. Kemudian mengirimnya ke nomor WA yang ditentukan.


Narasumber melanjutkan penyampaian materi mengenai cara memilih penerbit uang baik.

Penerbit yang baik baik mayor atau minor  memiliki ciri-ciri, antara lain;

Memiliki visi – misi yang jelas, tidak menerbitkan buku-buku yang bertentangan dengan visi-misinya.

Memiliki bisnis core lini produk tertentu yang kuat.

Memiliki pengalaman penerbitan sudah bertahun - tahun.

Memiliki jaringan pemasaran yang luas. Jangan mau diterbitkan penerbit yang hanya tingkat provinsi.

Memiliki percetakan sendiri, agar buku-buku aman dari pembajakan.

Mencetak dalam jumlah besar.

Jujur dalam pembayaran royalti.


Narasumber mengirimkan slide.

Penerbit memutuskan naskah tersebut diterbitkan atau tidak dasarnya adalah;

Editorial, peluang potensi pasar, keilmuan, serta reputasi penulis. Kadang-kadang penerbit menerbitkan buku pertimbangannya adalah potensi pasar dan reputasi penulis.

Narasumber mengirimkan slide.


Yang didapatkan oleh penulis adalah;

Kepuasan batin


Meningkatkan reputasi

Meningkatkan jenjang karir

Royalti dari penerbit.


Narasumber mengirimkan slide.

Pada kwadran kiri atas yaitu tema tak populer penulis populer akan laku dijual. Begitu pula dengan kwadran kanan bawah tema populer penulis tak populer juga akan laku. Yang paling laris pada kwadran kanan atas tema populer penulis populer. Sedangkan yang betul-betul tidak akan diterbitkan adalah kwadran kiri bawah yaitu tema tak populer penulis tak populer.

Narasumber mengirimkan slide.

Naskah yang populer temanya dapat dicari di Google trend.

Narasumber mengirimkan slide.


Salah satu tema yang trendnya selalu bergerak naik turun namun tidak pernah mati adalah pemasaran. Karena pemasaran selalu dibutuhkan sepanjang waktu. Pemasaran juga ada mata kuliahnya. Oleh karena itu setiap tahun ajaran baru buku-buku itu diperlukan.

Narasumber mengirimkan slide.



Dengan Google trends juga dapat ditemukan daerah – daerah dimana orang banyak mencari. Dari situ distribusi buku akan disesuaikan.


Sudah ada calon penanya, moderator mempersilahkan calon penanya untuk bertanya. Selanjutnya moderatoremohon narasumber menekan huruf “N” yang a artinya Next untuk memberi kode melanjutkan pertanyaan.


Contoh Pacelathon di WAG

 Contoh Pacelathon Wonten WAG 

               ------

Pacelathon punika dumados wonten  WAG KKG. Salah setunggaling KKG ing tlatah kabupaten Banjarnegara. Dinten Setu sonten. Pak No, setunggaling guru enem  anggota KKG nembe mawon mungkasi kegiyatan ‘diklat daring'. Diklat daring ingkang dipun ayahi dening Pak No minangka salah setunggaling program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. ‘Diklat daring' dipun leksanakaken kanthi pangajab saged nuwuhaken solusi dhumateng keruwetan dhunia pendidikan salebeting  ‘masa pandemi Covid-19’. 

Sasampunipun rampung nglampahi diklat para guru dipun ajeng-ajeng Saged mraktekaken ngelmu asil diklat wonten kelasipun piyambak – piyambak. Saengga  mujudaken pembelajaran ingkang langkung bermakna, ugi pas kaliyan suwasana ‘pandemi covid-19'.

Program Diklat gguru'masa pandemi covid-19' ingkang dipun wontenaken dening Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dipun bagi dados tigang bagian. Inggih punika; 

1. Bimtek

2. Diklat

3. Pengimbasan

Peserta ingkang sampun rampung nglampahi bimtek, lajeng ndhaftar kangge nglampahi diklat. Dene peserta ingkang sampun ngayahi diklat lajeng ngawontenaken kegiyatan pengimbasan wonten komunitas guru ingkang sampun terdaftar wonten SimPKB. Kegiyatan pengimbasan ingkang dipun maksud kalawau kalebet kegiyatan ‘diluar sistem'. Arupi ngajak dhumateng kanca-kanca guru supados ndherek ngayahi kegiyatan bimtek punapa dene diklat kados piyambakipun.    Kegiyatan pengimbasan benten kaliyan bimtek utawi diklat. 

Kangge kegiyatan pengimbasan boten wonten blangko utawi wacan ingkang sumadya. Ananging menawi kegiyatan sampun tuntas, komunitas badhe pikantuk piyagam utawi sertipikat. Benten kaliyan bimtek utawi diklat. wonten kegiyatan bimtek utawi diklat asil piyagam utawi sertipikat dipun paringaken dhumateng guru peserta diklat. Dene wonten kegiyatan pengimbasan, menawi sampun tuntas asil piyagam utawi sertipikat dipun aturaken dhumateng Komunitas. Komunitas ingkang sampun ngleksanakaken pengimbasan badhe pikantuk biji utawi nilai ugi perengkingan kaliyan Sedaya komunitas sanegara Indonesia.

Sasampunipun ngundhuh e-sertifikat diklat, Pak No lajeng milai pecelathon wonten WAG saperlu kangge  ngleksanakaken kegiyatan pembiasan. 

Langkung rumiyin Pak No ngunggah e-sertipikat lajeng milai pacelathon 




Pak No: Pangapunten, Bapak /Ibu. Menapa wonten ingkang sampun pikantuk sertifikat kados mekaten?

(Dereng wonten ingkang nulis ‘chat’ kangge mangsuli pitakenan Pak No) (Lajeng Pak No nyerat chat malih)

Pono: Menawi dereng, mangga sami ndherek bimtek ‘melawan DARING', liwat akun SIM PKB, Bapak Ibu. Cekap ngangge Android. (Dipun tambahi gambar jempol/👍)

Bu In: Maturnuwun kagem inpormasinipun  Pak No. (Dipun tambahi gambar tangann kalih dipun rapetaken/🙏🙏) 

Pak No: Sami-sami Bu In. Mangga, Sedaya anggota komunitas Guru saged ndherek wontenipun bimtek punika.

(Dereng sempat dipun wangsuli dening guru sanesipun, Pak No lajeng nyerat malih) 

Pak No: Kangge login dhateng simPKB, Bapak saha Ibu samangke ngginakaken Username arupi nomer UKG. Umpaminipun  kawula ingkang tumut UKG tahun 2015, nomer UKG kawula '2015014***28', lajeng ditambahi @guruku.id. Dados username ingkang kawula ginakaken kangge login '2015014***28@guruku.id'. Punika naming conto. Dene Bapak saha Ibu kagungan nomer UKG piyambak - piyambak. (Pak No lajeng ngunggah gambar lingkaran driji telunjuk kaliyan jempol/👌 kanthi pangajap para guru ngrumaos bilih perkawis punika kalebet perkawis ingkang gampil)

Bu Tonah: (dereng mangsuli ‘chat’ kanthi ukara, nembe ngaturaken gambar jempol kalih kaliyan gambar simbul ‘terima kasih'/👍👍🙏🙏)

(Pak No lajeng menggalih, kenging punapa  Bapak/Ibu guru dereng sami nyerat ‘chat’ kangge mangsuli ukara pitakon ingkang sampun cumawis). (Sasampunipun neliti Pak No mangertos bilih kalawau anggenipun nyerat, wonten kesalahan ngetik)

Pak No: (kanthi maksud njlentrehaken bilih seratan wonten ‘chat’ kepungkur kalebet ‘salah ketik’)Maksudipun bimtek kelawan DARING, nggih. Sanes bimtek melawan DARING. (Dipun tambahi gambar Sirah kemringet/😓). Maklum, kawula ngetik ngangge tangan setunggal)

(Amargi sampun wonten kanca guru ingkang mangsuli :’chat’, Pak No nglajengaken pangandikanipun)

 Pak No: Mangga Bu Tonah, Bu In,  Bu As enggal-enggal kemawon  nindakaken bimtek. (Dipun tambahi gambar tangan kalih dipun rapetaken/🙏) Amargi wonten jadwalipun. Pak Pur ugi sampun ngleksanakaken.(Dipun tambahi gambar jempol/👍)

(Boten watawis dangu Pak Ripto nyerat ‘chat‘chat’_ kangge mangsuli ‘chat’ ipun Pak No, ngginakaken basa Inggil. Ingkang boten biyasa dipun ginakaken wonten pacelathon antawisipun guru-guru)(Pak Ripto pancen kagolong piyantun linuwih ing antawisipun guru-guru babagan basa Jawi. Piyantunipun remen midhangetaken keseniyan Ringgit)

Pak Ripto: Matur sembah nuwun atur bambiyoworonipun, mugi saged piguno tumrap sedoyo kadang, saged ngindhakaken seserepan ugi saged pikantuk layang kekancingan ingkang piguna kagem indhaking darajat pangkat mugi berkah sadayanipun, Amin

(Amargi kalawau Pak No nyerat bab anggenipun nyerat ‘chat’ ngangge tangan setunggal lajeng Bu Tonah mangsuli)

Bu Tonah: Mboten dados punapa. Setunggal kangge nggendong lare  alit. (Dipun tambahi gambar tangan kalih mlumah/🤲🤲)

(Bu Tonah ugi mangsuli bab ajakan ndherek bimtek)

Bu Tonah: InsyaaAllah.

(Bu Tonah ugi mangsuli chatipun Pak Ripto kalawau)

Bu Tonah: Lah punika malah  ngginakaken basa lefel Inggil.

(Pak No mangsuli chatipun Bu Tonah ingkang nyebataken bab setunggal asta kangge nggendhong lare)

Pak No: Setunggal tangan kangge nyambi nyepengi Dhot Bu,

(Pak No ugi mangsuli chatipun Pak Ripto ingkang ngginakaken basa Jawi Inggil. Sinaosa boten patosa paham makna saha maksudipun, Pak No ngira-ngira bilih isinipun ‘chat’ saking Pak Ripto punika donga kaliyan ‘ucapan terima kasih')(Mila tanpa ragu-ragu Pak No mangsuli

Pak No: Sami-sami Bapak. Aamiin

Bu Tonah: (Ngaturaken gambar jempol/ 👍👍)

Pak Fian: (Ngaturaken gambar tangan kalih ingkang dipun rapetaken/ 🙏🙏🙏🙏)

(Pak No lajeng mangsuli chatipun Pak Fian)

Pak No: Mangga Pak Fian, enggal-enggal kemawon  ‘tancap gas'. InsyaaAlloh cekap  kalih dinten kangge ngayahi bimtek. (Dipun tambahi gambar jempol👍)

(Pak No lajeng mangsuli chatipun Pak Fian)

Pak No: Bimtek punika Saged dipun ayahi wonten griya, malah wanci dalu.

(Pak Fian lajeng mangsuli)

Pak Fian: siappp Pak No.

(Pak No lajeng ngaturaken gambar jempol)

Pak No: 👍👍👍

Bu As: Nggih Pak matursuwun infone pun 🙏

Pak No: Sami-sami Bu,

     ------



Artikel Lomba Blog 2020

Halo Sobat Blogger,

Kali ini saya akan menyajikan salah satu artikel mengenai teknologi terkini untuk pembelajaran. Mohon komentarnya ya Sobat Bloger,

🙏

Komentar dari Sobat Bloger sangat bermanfaat bagi saya.

---------






Peran Teknologi  Terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING dan LURING Menjadi Semakin Menyenangkan

Oleh: Pono,S.Pd.SD


Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar  bagi manusia. Pendidikan bagi manusia sama pentingnya dengan makan dan minum. Setiap manusia membutuhkan pendidikan. Apapun etnisnya, dan dari mana pun asal-usul atau  latar belakangnya. Pada kondisi tanpa asupan gizi dari makanan atau minuman yang cukup, organ tubuh manusia  mungkin mengalami gangguan, seperti keterlambatan proses  tumbuh sel atau sebagian kurang berfungsi dengan baik. Begitu pula dengan pendidikan. Pendidikan dibutuhkan manusia sejak  masih bayi, atau  sejak dalam kandungan ibunya. Bedanya kalau  asupan gizi dalam  makanan atau minuman dibutuhkan oleh jasad/jasmani. Sedangkan pendidikan  dibutuhkan oleh jiwa/rohani untuk tumbuh dan berkembang sebagai manusia dalam arti yang sebenarnya. Baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Tanpa pendidikan (dalam arti luas)  mustahil manusia dapat hidup dengan normal  sebagai maanusia sempurna.   

Sifat bijak dalam diri manusia yang merupakan hasil dari pendidikan menjadikan manusia  dapat menjaga dirinya baik lahir maupun batin. Dengan pendidikan seseorang dapat berinteraksi dengan manusia,  menjaga eksistensinya di tengah perkembangan zaman yang terus berevolusi, serta mengusahakan kehidupan yang lebih baik di masa depan bagi dirinya maupun generasi manusia setelahnya. Salah satu dari buah pendidikan adalah meningkatnya kecerdasan manusia. Dengan kecerdasannya  manusia membangun tata  nilai dalam masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, manusia terus berinteraksi dengan alam dan manusia lain. Hal ini menjadikan manusia memiliki berbagai tugas dan tanggung jawab. Baik tugas  yang merupakan hasil dari interaksinya dengan alam maupun tugas maupun tugas yang merupakan akibat dari interaksinya dengan manusia lain, keduanya harus ditunaikan agar tetap eksis di tengah perkembangan zaman. Untuk  menjaga eksistensnsinya, serta  guna menunaikan tugas sebagai khalifah  dalam ‘mentadbir’/mengurus alam manusia terus mencari cara  dan strategi guna meningkatkan kualitas pendidikan. Akibatnya  kecerdasan kian meningkat, baik intelektual, emosional, spiritual maupun  kecerdasan lainnya. Kegiatan olah pikir, olah rasa dan olah karsa menjadikan manusia mampu menghasilkan berbagai macam budaya dan kebudayaan. Salah satu bagian dari kebudayan yang banyak dinikmati manusia dan ikut andil  dalam meningkatkan taraf hidup manusia adalah teknologi. 

Peran teknologi dalam kehidupan manusia tidak diragukan lagi. Teknologi terus berkembang di tengah kehidupan manusia hari demi hari, dan mempengaruhi pola hidup manusia. Teknologi yang semula dibangun untuk membantu memudahkan manusia, lambat laun menuntut manusia menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Jika ini tidak dilaksanakan manusia akan akan ditinggalkan oleh zaman. Begitu dahsyatnya pengaruh teknologi  terhadap kehidupan manusia. Ia bahkan mampu merubah sikap dan kebiasaan manusia yang sudah tertanam puluhan bahkan ratusan tahun. 

Di sisi lain, perkembangan teknologi yang kian memuncak merupakan angin segar pada berbagai sendi kehidupan manusia. Baik bidang kesehatan, ekonomi, sosial, budaya maupun politik menjadi sangat terbantu oleh perkembangan teknologi yang semakin maju. Tidak ketinggalan bidang pendidikan semakin maju dengan adanya sentuhan teknologi. Dahulu manusia menulis di papan tulis menggunaakan kapur, dilanjutkan dengan papan tulis putih dan sepidol ‘board marker’. Kini  dengan laptop dan proyetor menulis di papan  tulis  menjadi lebih mudah dan cepat. Begitu pula dengan penyajian gambar. Dengan komputer, menyajikan gambar lebih cepat dan bervariasi. Ditambah penyajian gambar hidup/animasi  mampu membuat peserta didik lebih senang sehingga sanggup duduk berjam-jam di ruang belajar. Dengan ‘power  point’ presentasi di depan kelas menjadi lebih menarik, karena selain  dapat memilih poin-poin penting saja  untuk ditampilkan juga dapat diperkuat dengan tampilan video disertrai efek suara yang lebih berkesan. Dengan  demikian pembelajaran di dalaam kelas lebih bermakna  dan menyenangkan.

Pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan juga terlihat  dari penggunaan fasilitas  internet untuk berbagai keperluan, seperti ‘browsing’, mengikuti tes online, mengikuti diskusi atau pembelajaran tatap muka secara online, maupun mengikuti program pembelajaran melalui kanal ‘youtube’. Ada satu lagi pembelajaran yang sangat menarik dan disukai oleh peserta didik yaitu pembelajaran berbasis blog.

Dari uraian yang disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, baik secara daring maupun luring. Untuk ini pendidik hendaknya berusaha akrab dengan teknologi agar pembelajaran yang dilakukan dapat lebih bermakna dan menyenangkan.

Terima kasih,


Pembelajaran di masa Pandemi Covid -19


Bagi seorang pendidik, banyak hal dapat dilakukan  di masa Pandemi Covid 19 seperti sekarang ini.  Salah satunya adalah melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kalau di masa normal sebelum Pandemi Covid 19 pembelajaran biasa dilakukan secara klasikal di ruang kelas atau dimodifikasi  dengan beberapa model pembelajaran yang lebih menantang. Namun di masa Pandemi Covid 19 hampir tidak mungkin dilakukan. 

Kenapa ? 

Tentunya karena mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan resiko. Terutama masalah keselamatan jiwa, baik pendidik maupun peserta didik. Siapa pun tidak ada yang menginginkan adanya Covid 19 yang mewabah tentunya. Namun apa boleh buat. Semua sudah terjadi. Kita tinggal menjalani situasi  saat ini. Jika kita mau berpikir, apapun yang terjadi saat ini perlu disikapi dengan bijak agar dapat mengurangi resiko di segenap bidang. Baik kesehatan, ekonomi maupun pendidikan.

Kalau harus memilih di antara yang baru disebutkan tadi, mana yang lebih diutamakan ???

Semua perlu diprioritaskan, karena merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Terus, apa yang dapat kita lakukan ??? 

Seorang pendidik tentunya harus memutar otak lebih keras lagi guna menyikapi  masalah pendidikan di masa Pandemi Covid 19. Jangan khawatir.. !!! Banyak hal yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

Agar PJJ dapat berlangsung dengan baik, perlu dilakukan persiapan yang matang. Ada beberapa model PJJ yang dapat dilakukan, antara lain; Daring (dalam jaringan), Luring (luar jaringan), serta model Blended Learning (pembelajaran terpadu). Model mana yang akan dipilih ? Tentunya berdasarkan berbagai pertimbangan. 

Di antara ketiga model yang disebutkan di atas, model Blended Learning  bisa dikatakan sedang populer karena fleksibel dan dianggap bisa diterapkan di berbagai situasi.

Jika sudah punya niat untuk melaksanakan pembelajaran dengan model Blended Learning, lalu apa yang diperhatikan untuk disiapkan?

Komunikasi dengan orang tua peserta didik maupun dengan peserta didik langsung menjadi sangat penting sebelum melakukan pembelajaran. Dari situ bisa mendapatkan beberapa informasi penting guna mendukung keberlangsungan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Di antaranya adalah,  apakah di rumah tersedia fasilitas 'hape' dan internet? Bagaimana karakteristik atau kebiasaan peserta didik ketika berada di rumah?   Apa pekerjaan orang tua? Dapatkan orang tua menemani   peserta didik belajar setiap hari? Berapa jauh jarak rumah satu peserta didik dengan peserta didik yang lain?

Informasi dari pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya sangat bermanfaat guna menunjang keberlangsungan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Informasi tersebut juga dapat dijadikan acuan guna menentukan teknik yang akan dijalankan pada proses pembelajaran. Apakah pembelajaran dapat dilakukan melalui fasilitas internet dengan menggunakan aplikasi whatsapp, zoom meeting , atau google kelas. Atau bahkan menggunakan fasilitas yang lain seperti modul, LKS, kaset audio, audio visual, radio, televisi? Atau menggunakan cara yang lain? Atau dengan kunjungan rumah.

Beda tempat beda situasi, tentunya beda strategi. Berbeda dalam menerapkan teknik pembelajaran. Walau bagaimanapun pendidik bebas dalam melakukan praktik terbaik dalam menjalankan tugasnya. 

SELAMAT BERKARYA !!! 



Bagian - Bagian Lingkaran

Halo  Sobat Blogger , 
Kali ini saya  akan berbagi materi pelajaran Matematika  tentang bagian-bagian lingkaran. Ada banyak benda berbentuk  lingkaran di sekitar kita. Namun tahukah Sobat bahwa  lingkaran ternyata memiiliki  bagian-bagian, dan setiap bagian-bagian tersebut memilik nama  lho. Berikut nama-nama
 bagian lingkaran yanng perlu diketahui.

Bagian-bagian lingkaran;

1. Pusat Lingkaran
    Pusat lingkaran adalah sebuah titik yang tepat berada di tengahh - tengah lingkaran. 
    Titik pusat lingkaran mempunyaii jarak yang sama dengan semua titik  pada tepi lingkaran.


2. Jari-jari Lingkaran
    Jari-jari lingkaran merupakan jarak antara pusat lingkaran dengan tepi lingkaran. 
    Jari-jari llingkaran biasanya dilambangkan dengan r.


3. Diameter 
    Diameter atau garis tengah adalah garis yang menghubungkan dua titik pada tepi lingkaran melalui pusat lingkaran. 
    Panjang diameter lingkaran  sama dengan dua kali panjang jari-jari lingkaran.
    Diameter lingkaran dilambangkan dengan d.


4. Busur Lingkaran
    Busur lingkaran adalah garis berbentuk lengkung pada tepi lingkaran. 


5. Tali Busur
    Tali busur adalah garis yang menghubungkan dua titik pada tepi lingkaran tanpa melalui pusat lingkaran.



6. Juring Lingkaran
    Juring lingkaran merupakan potongan dari luas lingkaran.
    Juring  lingkaran adalah luasan yang dibatasi busur  dengan dua buah jari-jari lingkaran. 


    
7. Tembereng
    Tembereng adalah luasan pada  lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali busur.



8. Apotema
    Apotema adalah bagian lingkaran berupa garis penghubung paling  pendek yang menghubungkan tali busur dengan pusat lingkaran.


Adapun untuk mengetahui luas  sebuah lingkaran dapat ditemukan menggunakann rumus L= Π x r x r
sedangkan keliling lingkaran dapat ditemukan mengggunakan rumus K = 2 x Π x r.




Kreasi Dawet Ayu Banjarnegara

Dawet Ayu Banjarnegara merupakan minuman khas dari Banjarnegara, Jawa Tengah. Kuliner  ini terdiri dari santan, juruh dan cendol. Yang membedakan Dawet Ayu dengan dawet pada umumnya  adalah cendolnya. Cendol Dawet Ayu terbuat dari tepung beras dan tepung pohon aren  (pati gelang). 

Selain rasanya enak serta memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, Dawet Ayu Banjarnegara juga dapat dikreasikan dengan berbagai makanan lain.  Ini tentunya dapat  menambah varian rasa, serta penampilan Dawet Ayu yang otomatisdapat meningkatkan selera para penggemar kuliner.

Beberapa jenis makanan yang dapat dikreasikan denganDawet Ayu Banjarnegara  antara lain;

tape ketan 

bubur sumsum

biji salak  (makanan berupa bola-bola  terbuat dari ubi) 

buah melon 

labu  kuning

labu siam

rumput laut.



https://www.travelpayouts.com/?marker=414605