Tantangan menulis lomba blog PGRI hari kesembilanbelas

Menanamkan Wirausaha melalui Pembelajaran Muatan Lokal

Oleh: Pono, S.Pd.SD



"Melentur buluh bermula dari rebungnya", pepatah yang kerap kali didengungkan  menjadi semboyan dunia pendidikan. Mendidik anak-anak dimulai sejak anak-anak masih kecil. Bagaikan batang bambu untuk mengarahkan kemana ia menuju sejak masih kecil. Jika sudah besar akan terasa sulit bagi mengarahkannya, karena ia sudah kaku. Begitu pula dengan anak-anak. Mau seperti apa ia kelak ketika dewasa hendaknya dipersiapkan sejak dini.

Sejak anak-anak menjadi siswa, memasuki institusi pendidikan formal menjadi tanggungjawab guru mendidiknya. Tentunya bukan tanggung jawab guru semata, melainkan semua pihak. Baik orang tua, guru, pemerintah, maupun  masyarakat. Setiap kamu adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya.  Guru adalah orang tua bagi siswa ketika berada di sekolah. Begitu pula orang tua adalah guru bagi anak-anaknya ketika mereka berada di lingkungan rumah tempat mereka tinggal.

Setiap orangtua pasti menginginkan anak-anaknya memiliki kemandirian saat ia dewasa kelak. Guru pun menginginkan siswa-siswinya kelak berguna bagi bangsa dan nusa serta mampu hidup mandiri. Salah satu tanda manusia manusia mampu mandiri pada kehidupannya adalah mempunyai jiwa dan semangat wirausaha dalam dirinya.

Memiliki jiwa wirausaha  sememangnya merupakan tujuan pendidikan karena dengannya manusia dapat memecahkan permasalahan dalam hidupnya serta menemukan solusi atas permasalahan yang ia hadapi. Dengannya pula seseorang ikut andil dalam memberikan manfaat bagi banyak orang.

Kurikulum Muatan Lokal DAB sangat menekankan penanaman jiwa dan semangat wirausaha pada siswa sekolah dasar. "Melentur buluh bermula dari rebungnya"'. Untuk mengimplementasikan amanat yang terkandung dalam kurikulum muatan lokal tersebut saya melaksanakan pembelajaran yang menantang bagi siswa, yaitu praktik. Sungguh pun konten yang terkandung dalam mata pelajaran mulok DAB berkenaan dengan pemasaran dawet ayu, namun konten strategi pemasaran bisa diterapkan pada pemasaran produk lainnya.   

Praktik pemasaran di kelas 6 dimulai dengan diskusi kelas. Diskusi membahas target pasar, produk yang hendak dipasarkan, waktu pelaksanaan, serta pembentukan "team work" yang berupa kelompok kecil. Jumlah anggota "team work" 3 - 4 siswa. Mengingat tugas yang akan dilaksanakan tergolong rumit, siswa menentukan sendiri siapa-siapa yang akan menjadi timnya. Dengan alasan tim akan mudah dalam berkoordinasi.

Masing-masing tim menentukan sendiri produk yang akan ia pasarkan dengan ketentuan jenis produk yang termasuk dalam kesepakatan dalam diskusi kelas serta nominalnya/harga produk tidak boleh melebihi ambang batas yang diperbolehkan. Hal ini disesuaikan dengan kekuatan pasar yang notabene siswa siswi SD semua kelas. Praktik pemasaran dilakukan pada jam istirahat secara bergiliran dengan ketentuan hanya 1 tim yang berhak berjualan dalam satu Minggu. 

Pada hari yang sama untuk praktik, tim melaporkan kegiatan pemasaran produknya di depan kelas. Dengan bimbingan guru tim  menganalisis usahanya. Hal-hal yang dilaporkan antara lain: jenis produk yang dijualnya, jumlah produk yang dibeli, harga pembelian, jumlah produk yang dijual serta harga jual. Dari hal-hal tersebut dapat diketahui besar keuntungan serta prosentase keuntungan terhadap pembelian. 


Tantangan menulis lomba blog PGRI hari kedelapanbelas

 Survei ke Tempat Wisata

Oleh: Pono, S.Pd.SD



Agar kegiatan yang dilakukan berjalan lancar memerlukan peeencanaan dan persiapan yang matang. Terlebih kegiatan yang dilakukan melibatkan banyak siswa. Memerlukan kehati-hatian. Tidak ada kegiatan yang bebas resiko walaupun kecil. Guru hendaknya berupaya meminimalkan resiko sampai ke sekecil-kecilnya. Untuk itu guru perlu melakukan berbagai perhitungan sebelum pelaksanaan.

Destinasi

Yang menjadi pertimbangan pertama berkenaan rencana melakukan kegiatan observasi ke Dieng adalah memilih destinasi wisata yang akan dituju. Ini menjadi penting mengingat di kawasan Dieng terdapat banyak sekali destinasi wisata baik yang ada secara alamiah maupun yang merupakan karya manusia. Sebagian merupakan bagian dari wilayah kabupaten Banjarnegara, sebagian yang lain termasuk dalam wilayah administrasi kabupaten Wonosobo.

Berikut akan saya sampaikan nama-nama dari beberapa objek wisata yang ada di Dieng.  Beberapa tempat wisata yang ada di kawasan Dieng antara lain;

Komplek Candi Arjuna

Telaga Warna dan Telaga Pengilon

Kawah Sikidang

Kawah Sileri

Pemandian D-Qiano

Kawah Candradimuka

Telaga Merdada

Telaga Dringo

Sumur Jalatunda

Gunung Prau

Puncak Sikunir

Museum Kailasa.


Mengingat kegiatan yang akan dilakukan terkait dengan sejarah maka memutuskan Komplek Candi Arjuna sebagai destinasi utama. Kemudian setelah selesai mengunjungi Komplek Candi Arjuna menuju ke kawah Sikidang dengan alasan jarak keduanya berdekatan, disamping tiketnya yang memang menjadi satu.

Peserta dan anggaran

Setelah menentukan tempat tujuan, yang dipikirkan berikutnya adalah siswa. Kelas berapa saja  peserta kali ini. Pertimbangan  kelas dianggap penting karena siswa yang relatif masih kecil lebih beresiko mengingat kawasan Dieng merupakan tempat bersuhu dingin. Ia berada pada ketinggian lebih kurang 2000 mdpl , disamping curah hujan yang cukup tinggi.

Setelah menentukan tempat tujuan dan peserta berikutnya menentukan anggaran. Untuk menentukan anggaran mempertimbangkan armada yang akan digunakan, besarnya tiket masuk serta konsumsi.

Agar lebih ekonomis, kita bisa menggunakan armada jenis bak terbuka. Armada jenis ini memang cukup populer di wilayah bagian atas. Selain digunakan untuk angkutan barang juga mengangkut penumpang. Tentunya  setelah melakukan sedikit modifikasi pada bagian bak terbukanya agar relatif lebih aman.

Survei

Destinasi, anggaran serta armada sudah ditentukan. Mengenai waktu yang tepat ada baiknya melihat memperhatikan cuaca serta keamanan di kawasan wisata Dieng. Untuk ini guru perlu melakukan survei ke lokasi, menemui penjaga tempat wisata sebelum pelaksanaan kegiatan untuk memastikan pada saatnya nanti kegiatan dapat berjalan dengan lancar. 

Jika sudah melakukan semua persiapan dengan baik. Makapelakaanaan kegiatan pada hari yang ditentukan dapat berjalan dengan lancar.

Baiklah teman-teman, itu saja yang dapat saya sampaikan pada kegiatan tantangan menulis kari ke - 18. Semoga bermanfaat.

Salam, 

Banjarnegara, 18 Pebruari 2021 , Dzuhur. 





Tantangan menulis lomba blog PGRI hari ketujuhbelas

Observasi ke Dieng

Oleh: Pono, S.Pd.SD


Kurikulum

Sekolah sebagai institusi pendidikan selain  melaksanakan kurikulum nasional juga menerapkan kurikulum muatan lokal, baik muatan lokal daerah provinsi maupun muatan lokal daerah kabupaten.

Untuk mengimplementasikan muatan lokal provisi  sekolah dasar di wilayah kabupaten Banjarnegara membelajarkan  bahasa Jawa kepada siswanya. Sedangkan nama mata pelajaran yang diajarkan di sekolah sebagai wujud  implementasi kurikulum muatan lokal kabupaten adalah Muatan Lokal Dawet Ayu Banjarnegara biasa ditulis dengan istilah Mulok DAB.  

Beberapa materi/konten masuk ke dalam mata pelajaran Muatan Lokal Dawet Ayu Banjarnegara, disamping ketrampilan/kompetensi yang diajarkan secara bertahap. Harapannya setelah mempelajari Muatan Lokal Dawet Ayu Banjarnegara, siswa mempunyai kemampuan mempraktikkan beberapa ketrampilan dasar yang berhubungan dengan dunia entrepreneurship. Misalnya entrepreneurship Dawet Ayu Banjarnegara.


Konten kurikulum Mulok DAB

Walaupun nama yang dipakai Muatan Lokal Dawet Ayu Banjarnegara, namun mata pelajaran tersebut tidak hanya berbicara tentang Dawet Ayu Banjarnegara semata. Banyak hal dipelajari di dalamnya. Nama Dawet Ayu Banjarnegara memang sudah terkenal di seluruh Indonesia. Hampir di seluruh kota besar di Indonesia terdapat penjual Dawet Ayu Banjarnegara.

Namun kali ini saya tidak akan membahas cara membuat Dawet Ayu Banjarnegara, ya. Yang ingin saya ceritakan adalah pengalaman belajar pada mata pelajaran Muatan Lokal Dawet Ayu Banjarnegara.

Mata pelajaran Muatan Lokal Dawet Ayu Banjarnegara selain membahas hal ihwal yang berhubungan dengan  dawet ayu juga berisi sejarah lokal, yakni sejarah kabupaten Banjarnegara, budaya  lokal baik berupa tradisi dan kesenian tradisional maupun karya kerajinan seperti kerajinan batik Gumelem serta potensi daerah. Keterangan lebih lanjut dapat dipelajari pada buku Mulok DAB Sekolah Dasar.

Sungguh pun isi dari mata pelajaran muatan lokal beragam, namun semuanya berhubung erat dengan pariwisata. Wilayah kabupaten Banjarnegara memang syarat dengan potensi wisata. Salah satu potensi wisata yang sangat terkenal dan sering dikunjungi wisatawan mancanegara adalah Dataran Tinggi Dieng yang berada di daerah pegunungan Dieng. Daerah pegunungan Dieng secara administratif menjadi bagian dari beberapa kabupaten namun banyak potensi wisata termasuk dalam wilayah kabupaten Banjarnegara. Sebut saja komplek Candi Arjuna yang indah sering dikaitkan dengan istilah Negeri Atas Awan.

Bangunan candi yang berada di komplek Candi Arjuna merupakan peninggalan sejarah kerajaan Mataram Kuno. Tidak jauh dari komplek Candi Arjuna terdapat kawah Sikidang merupakan fenomena alam yang unik.  

Perencanaan

"Pepatah mengatakan melihat sekali lebih baik dari pada mendengar seribu kali". Belajar mengenali peninggalan sejarah  dan fenomena alam di daerah akan lebih bermakna dengan mengunjungi langsung tempat tersebut. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa pembelajaran Milik DAB dilaksanakan dengan melakukan kegiatan observasi atau pengamatan objek secara langsung ke  dataran tinggi Dieng.

Untuk melakukan kegiatan observasi memerlukan perencanaan serta persiapan-persiapan. Jauh hari sebelum pelaksanaan kegiatan guru membuat perencanaan dan perhitungan-perhitungan, antara lain; 

Waktu pelaksanaan

Menghitung biaya

Menggunakan armada jenis apa

Mengunjungi objek apa saja

Acara atau kegiatan apa saja.


Persiapan

Setelah melakukan perencanaan matang selanjutnya melakukan persiapan-persiapan, diantaranya;

Melakukan survei ke lokasi sebelum pelaksanaan,

Menyiapkan armada

Mengumpulkan dana

Menyiapkan perbekalan

Menyiapkan Lembar Kerja Siswa.


Setelah selesai melakukan persiapan.  Waktu pelaksanaan sudah tiba. Pagi hari setelah siswa berkumpul di sekolah  guru melakukan pembekalan kepada siswa, yaitu; 

Siswa harus melakukan apa saja saat berada di tempat tujuan 

Kapan saatnya berkumpul untuk makan

Jam berapa siswa menuju armada untuk pulang ke rumah.

Bagaimana saat di perjalanan.


Pelaksanaan

Setelah semuanya siap memulai perjalanan menggunakan armada sesuai kesepakatan. Sesampai di tempat tujuan, siswa berkumpul dan berbaris guna memudahkan mendapat tiket masuk. Sebaik saja berada di dalam lokasi wisata, siswa membentuk kelompok-kelompok kecil dan menerima LKS sebagai panduan dalam bekerja. Siswa melakukan observasi bersama kelompoknya serta mencatatnya pada LKS. Saat waktu makan tiba, semua peserta baik siswa maupun guru berkumpul pada satu tempat untuk makan bersama. Kemudian melanjutkan kegiatan pada objek berikutnya. 

Selesai melakukan kegiatan pada waktu yang sudah ditentukan, siswa menuju armada guna persiapan melakukan perjalanan pulang. Minggu berikutnya pada jam pembelajaran untuk mata pelajaran yang sama guru dan siswa membahas LKS dan pengalaman melakukan kegiatan observasi di dataran tinggi Dieng.

Demikian yang dapat saya ceritakan hari ini guna menyambut tantangan menulis setiap hari di bulan Pebruari. Semoga bisa Istiqomah menulis setiap hari hingga 28 Pebruari 2021. Terima kasih kepada teman-teman  yang telah membaca dari awal sampai akhir.

Salam, 


Banjarnegara, 17 Pebruari 2021 malam.

Tantangan menulis lomba blog PGRI hari keenambelas

 Soal Online Google Form

Oleh: Pono, S.Pd.SD




Pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas, guru melakukan penilaian. Penilaian dimaksudkan mengukur ketercapaian target kemampuan siswa yang diharapkan pada  pembelajaran. Jika didapati hasil penilaian pembelajaran sudah sesuai target yang ditetapkan, pembelajaran  dinyatakan berhasil. Sebaliknya jika hasil penilaian pembelajaran belum sesuai target yang ditetapkan, pembelajaran dinyatakan belum berhasil.

Penilaian bisa dilakukan guru ke siswa, kelas atau pembelajaran itu sendiri. Penilaian ke siswa bisa dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa saat pembelajaran atau setelah mengikuti pembelajaran. Penilaian terhadap kelas untuk mengetahui kemampuan siswa secara umum setelah mengikuti pembelajaran. Sedangkan penilaian ke pembelajaran untuk mengetahui proses tindakan yang dilakukan guru di dalam kelasnya.

Pada kegiatan pembelajaran menggunakan blog bisa menerapkan penilaian dengan soal tertulis langsung pada halaman blog, namun bisa juga dengan menggunakan google form. Penilaian dengan soal tertulis langsung di blog, siswa mengerjakannya secara mandiri kemudian mengirimkan jawaban ke guru melalui aplikasi Whatsapp atau melalui email. Penilaian dengan menggunakan google form memungkinkan siswa langsung mengetahui nilai atas hasil pekerjaannya dalam mengerjakan soal latihan. Pada penilaian menggunakan google form, yang tercantum di blog hanyalah tautan atau link menuju lampiran google form. Soal secara keseluruhan berada pada lampiran google form.

Pada penilaian dengan soal tertulis langsung di blog dan siswa mengirimkan jawaban melalui email, guru memastikan bahwa semua siswa mengerti cara mengirim pesan ke alamat email. Sedangkan mengenai mengirim jawaban melalui aplikasi Whatsapp, pada umumnya siswa dapat melakukannya tanpa memerlukan bimbingan khusus. Mengenai mengirim pesan ke alamat email sudah saya tulis pada postingan terdahulu.

Pada kegiatan pembelajaran menggunakan blog, bentuk soal penilaian bisa berupa pilihan ganda, jawab singkat, maupun uraian. Bentuk soal pilihan ganda memungkinkan guru mengoreksi dengan cepat. Pada bentuk  soal pilihan ganda siswa memilih salah satu dari beberapa alternatif jawaban yang tersedia. Siswa membaca dan memahami soal dengan saksama selanjutnya memilih salah satu dari beberapa alternatif jawaban yang tersedia.

Pada bentuk soal jawab singkat, siswa setelah memahami soal selanjutnya menentukan jawaban terhadap soal yang diberikan. Sedangkan pada penilaian pembelajaran menggunakan bentuk soal uraian, siswa harus betul-betul memahami soal yang diberikan.


Tantangan menulis lomba blog PGRI hari kelimabelas

 Modifikasi Pembelajaran

Oleh: Pono, S.Pd.SD



Modifikasi secara sederhana berarti merubah. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, modifikasi mempunyai maksud merubah aktivitas pembelajaran yang sudah ada atau yang sudah pernah terjadi. Kali ini saya akan lebih mengkhususkan pada merubah aktivitas pembelajaran menggunakan blog. 

Tujuan dari modifikasi pembelajaran adalah guna menyesuaikan aktivitas pembelajaran dengan situasi yang berbeda dengan sebelumnya. Kita semua paham,  sebelum pandemi covid-19 siswa-siswi berangkat ke sekolah untuk belajar setiap hari. Guru mencatat nama siswa atau siswi yang tidak berangkat hari itu. Memeriksa jumlah ketidakhadiran siswa serta mengidentifikasi penyebab ketidakhadiran tersebut.

Sekarang situasi berbeda. Dengan alasan menjaga kesehatan dan keselamatan  siswa-siswi tidak berangkat ke sekolah, untuk memutus mata rantai penularan covid-19. Baik siswa SD, SMP maupun SMA dan yang sederajat dengannya melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan cara Belajar Dari Rumah (BDR).

Situasi hari ini yang tidak lagi sama, menjadikan perlu merubah  pembelajaran walaupun media   yang digunakan masih tetap yaitu blog. Pada postingan sebelumnya berkenaan dengan pembelajaran dengan blog saya sebutkan alat-alat yang digunakan antara lain;

Tablet

Jaringan internet ruangan

Laptop guru

Proyektor 

Layar proyektor.


Pada pertemuan terdahulu mengingat guru dan siswa berada di satu tepat, pembelajaran dilaksanakan menggunakan fasilitas internet ruangan atau wi-fi, namun sekarang karena guru dan siswa tidak berada di satu tempat tidak lagi bisa menggunakan layanan internet ruangan yang ada di sekolah. Untuk mengakses blog guru maupun siswa menggunakan layanan internet secara mandiri.

Selain jaringan internet yang perlu dirubah adalah alat yang digunakan untuk mengakses blog. Kalau dulu sewaktu pembelajaran di sekolah menggunakan tablet, sedangkan sekarang karena anak-anak  berada di rumah menggunakan fasilitas ponsel pribadi secara mandiri.

Sewaktu di sekolah guru dalam memberi penjelasan kepada siswa menggunakan alat bantu proyektor dan layar proyektor. Akan tetapi karena siswa-siswi tidak berada pada satu tempat maka penjelasan mengenai teknis pembelajaran menggunakan Group WA .

Penggunaan laptop masih bisa dilakukan oleh guru. Laptop bisa digunakan untuk menulis naskah materi pembelajaran.

Demikian yang saya sampaikan hari ini semoga bermanfaat.

Salam,

Banjarnegara 15 Pebruari 2021 

Tantangan menulis lomba blog PGRI hari keempatbelas

 Video Presentasi

Oleh: Pono, S.Pd.SD


PJJ

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai presentasi yang  direkam dalam bentuk video kemudian mengunggahnya ke blog. Tulisan saya kali ini merupakan kelanjutan dari postingan sebelumnya, yaitu membuat postingan di blog yang membahas  mengenai cara memosting tulisan atau gambar di blog. Walaupun belum terlalu detail. 

Baik memosting tulisan maupun video di blog merupakan rentetan kegiatan pembelajaran menggunakan blog yang saya lakukan di kelas 6 sebelum masa Pandemi Covid-19. Pembelajaran  yang saya maksud masih tetap menggunakan kurikulum 2013, dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sesuai ketentuan dalam kurikulum. Guru hanya berinovasi dalam merubah pengalaman belajar atau model pembelajaran di kelas.

Mengingat sekarang kita masih dalam situasi Pandemi Covid-19, dimana ada pembatasan aktivitas yang dulunya biasa dilakukan, guru-guru banyak yang berusaha mencari solusi terhadap situasi yang ada. Untuk menyikapi situasi seperti sekarang ini banyak yang menganggap PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh merupakan solusi terbaik bagi dunia pendidikan. Hal ini tentunya mudah dipahami mengingat PJJ memungkinkan anak-anak belajar mandiri di rumah tanpa melakukan aktivitas yang melanggar protokol kesehatan. 

Kita memahami bahwa PJJ dapat dilakukan secara daring maupun luring, atau kombinasi antara keduanya. Mengenai pembelajaran model daring, guru bisa menggunakan media sosial maupun blog. Sungguh pun pembelajaran menggunakan blog yang pernah saya lakukan sebelum masa Pandemi Covid-19 bukan  merupakan PJJ karena dilakukan di ruang kelas, namun pembelajaran menggunakan blog juga bisa diterapkan di masa Pandemi Covid-19 sebagai PJJ. Akan tetapi  guru tentunya harus  memodifikasinya terlebih dahulu. 

Baiklah kali ini kita kembali membahas pembelajaran dengan blog sebelum Pandemi Covid-19 yang merupakan true story atau pengalaman langsung. Setelah memahami pengalaman belajar tersebut tinggal melakukan modifikasi secara mandiri.

Mengerjakan tugas kelompok

Kegiatan belajar kelompok merupakan aktivitas yang menarik bagi anak-anak. Hal ini karena aktivitas tersebut sesuai dengan masa perkembangan anak usia sekolah dasar, yaitu suka berkelompok. Sebelum memberikan  tugas kelompok guru sebaiknya membantu anak-anak dalam membentuk kelompok ya. Mengapa demikian? Alasannya anak-anak cenderung memilih dengan siapa dia berkelompok. Dengan adanya keterlibatan guru dalam membentuk kelompok dapat menghasilkan kelompok-kelompok kecil yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Sebenarnya ini tidak mutlak, karena untuk tugas-tugas tertentu justru lebih baik menggunakan tipe kelompok yang dibuat sendiri oleh anak-anak. Kelompok yang dibentuk sendiri oleh anak-anak cenderung memiliki ikatan emosi yang kuat  sehingga cocok untuk tugas-tugas tertentu.

Presentasi

Setelah berkolaborasi dalam melakukan tugas kelompok anak-anak melakukan presentasi yaitu memaparkan hasil karya kelompoknya. Biasanya presentasi dilakukan di depan kelas atau di depan kelompok lain sehingga kelompok yang sudah siap melakukan presentasi harus menunggu kelompok lain atau semua kelompok menyelesaikan tugas, agar ada yang mendengarkan paparan hasil kerja kelompok. Dalam situasi menunggu terkadang anak-anak kurang bisa bersifat kondusif, sehingga memungkinkan terjadinya suasana gaduh yang justru memperlambat kelompok lain untuk menyelesaikan tugas kelompoknya.

Dalam pembelajaran menggunakan blog, kelompok yang sudah selesai melaksanakan tugasnya tidak harus menunggu kelompok lain selesai. Kelompok yang sudah menyelesaikan tugas kelompoknya bisa langsung melakukan presentasi. Anak-anak boleh melakukan  presentasi di tempat yang mereka sukai. Pada tiap-tiap kelompok satu anak betugas sebagai presenter, satu anak menjadi kameraman, sedangkan satu anak yang lain menjadi pembantu umum. Sehingga lengkap sudah tugas bagi tiap-tiap anggota kelompok. 

Presenter memaparkan hasil karya kelompoknya di depan kamera tablet yang dioperasikan oleh salah satu anggota kelompoknya. Kameraman merekam paparan presenter dalam format video kemudian mengeditnya. Mengapa mengedit. Tentunya untuk menghasilkan tampilan video yang lebih baik, namun tidak merubah isi pokok yang disampaikan. Pembantu umum bisa bertugas menemukan lokasi yang sesuai untuk presentasi, serta mengatur posisi dan jarak presenter dengan kameraman. Hal ini bertujuan mendapatkan background yang lebih bagus serta pencahayaan yang lebih menarik.

Mengunggah video

Setelah melakukan presentasi serta mengedit video langkah selanjutnya adalah mengunggah video ke blog. Satu kelompok cukup mengunggah satu video presentasi terbaiknya menggunakan satu tablet, meskipun tablet tersedia untuk sejumlah murid kelas 6. Pada postingan yang merupakan hasil karya kelompok disertakan nama-nama anggota kelompoknya, bilamana perlu disertakan foto semua anggota kelompoknya. Bagaimana teman-teman, menarik bukan. Dengan model pembelajaran seperti ini pastilah anak-anak akan merasa senang. Kecuali ada kondisi tertentu yang sifatnya pengecualian dari keadaan umum.

Komentar

Biasanya dalam presentasi ada waktu dimana audien atau pendengar dipersilakan bertanya atau mengomentari paparan kelompok lain. Pada pembelajaran seperti ini, setelah video diunggah anak-anak dari kelompok lain bisa bertanya atau mengomentari paparan dari kelompok lain. Caranya dengan menulis pertanyaan pada kolom komentar di bawah postingan. Dalam hal ini guru sebagai admin memastikan bahwa orang lain boleh mengakses kolom komentar untuk menulis di kolom tersebut. Namun teman-teman tidak perlu khawatir, biasanya pada blog yang baru dibuat menggunakan template yang memungkinkan orang lain dapat menulis komentar pada postingan di blog tersebut.

Mengenai komentar dan pertanyaan dari anak-anak dari kelompok lain, anggota kelompok presenter bisa membalas komentar ataupun menjawab pertanyaan dari kelompok lain tersebut. Bagaimana, mudah bukan? Silakan teman-teman pembaca mempraktikannya dengan kelas yang teman-teman kelola.

Salam,

Banjarnegara, 14 Pebruari 2021 sore hari


Tantangan menulis lomba blog PGRI hari ketigabelas

 Membuat Postingan di Blog

Oleh: Pono, S.Pd.SD



Halo Sobat Bloger,
Apa kabar hari ini? Tentunya sehat bukan? Semoga Sobat pembaca dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Pada postingan saya sebelumnya telah menceritakan kegiatan pembelajaran di kelas 6 menggunakan blog. Ada beberapa aktivitas  di dalamnya yaitu mengunggah hasil karya dalam bentuk tulisan, serta presentasi yang direkam menggunakan tablet kemudian mengunggahnya ke blog dalam bentuk file video.

Pada postingan kali ini saya  akan menceritakan tentang bagaimana menulis atau mengunggah tulisan di blog bagi anak-anak. Bagi para blogger, mungkin tulisan saya kali ini kurang menarik karena sudah terbiasa melakukannya. Namun bagi yang belum punya blog atau yang ingin mencoba menerapkan pembelajaran menggunakan media blog di kelasnya barangkali akan rela membacanya sampai akhir.

Membuat akun Gmail

Baiklah, langsung saja ke topik pembicaraan.  Hal pertama yang perlu disiapkan sebelum melakukan aktivitas blogging adalah memiliki akun email. Dalam hal ini saya anjurkan untuk membuat akun Gmail. Dari akun Gmail nantinya bisa digunakan untuk membuat berbagai akun di dunia maya. Namun topik kita  kali ini saya batasi pada akun blogger ya. Supaya lebih fokus. 

Mengingat anak-anak masih usia SD,  muncul pertanyaan. Apakah anak-anak di usia ini sudah bisa membuat akun Gmail? Jawabnya adalah bukan anak-anak yang membuatnya. Saya sendiri telah membuat akun Gmail yang saya khususkan untuk keperluan ini sejumlah anak kelas 6. Oleh karena itu tidak heran jika nama penulis di blog hampir sama. Tentunya guru harus memantau aktivitas internet berdasar akun tersebut ya. 

Membuat Blog


Setelah membuat alamat email atau akun Gmail yang nantinya akan digunakan anak-anak dalam pembelajaran, langkah berikutnya adalah membuat blog. Mengenai cara membuat blog akan dijelaskan pada postingan saya di kesempatan berikutnya. Anggap saja kini blog sudah dibuat dan siap digunakan. Karena guru yang membuat blog maka otomatis guru menjadi admin blog tersebut ya. Jadi dalam blog ada admin, penulis atau kontributor, serta pembaca. Pembaca blog juga bisa menulis di blog ya, namanya komentar. Jadi pembaca setelah membaca postingan/artikel bisa mengomentari postingan tersebut dengan menulis di kolom komentar. Namun ini jika admin mengizinkan orang lain menulis komentar. Jadi enak kan kalau menjadi admin. Bisa mengubah setelan blog sesuai kehendak kita, hehehe... 
Namun tentunya disesuaikan dengan keperluan.

Penulis selain admin atau kontributor bisa menulis di blog setelah diundang oleh admin. Jika admin tidak mengundang maka calon penulis tidak bisa menulis dan menerbitkan postingan baik berupa artikel, gambar maupun video. Untuk mengundang seseorang menjadi penulis/kontributor pada blog yang ia kelola, admin harus mengetahui alamat email dari calon penulis, karena undangan dikirimkan ke alamat email calon penulis. Ketika saya menyebut calon penulis maksudnya anak-anak ya. Itulah sebabnya saya membuatkan alamat email  untuk anak-anak. Jadi alamat email tersebut masih bisa digunakan setelah anak-anak lulus dan meninggalkan SD, sedangkan alamat email tersebut bisa digunakan oleh anak-anak kelas berikutnya.

Mengundang calon penulis

Untuk mengundang alamat email untuk menjadi penulis/kontributor admin perlu masuk ke blogger dan mengeklik tombol setelan, kemudian scroll ke bawah sampai pada admin dan kontributor. Pada kolom kontributor silakan menulis alamat email yang kita undang. Kemudian kirim undangan. Mudah bukan?

Menerima undangan

Undangan dari alamat email admin akan masuk alamat email calon penulis. Ketika undangan sudah masuk, langkah yang seterusnya diambil calon penulis adalah menerima undangan tersebut dengan mengeklik tombol yang ada. Setelah mengeklik tombol yang menyatakan menerima undangan menjadi kontributor/penulis maka alamat email calon penulis bisa digunakan untuk masuk ke blog, menulis dan menerbitkan tulisan, gambar ataupun video.

O ya, tadi saya menyebutkan email calon penulis. Perlu dipahami sebelum email benar-benar bisa digunakan untuk masuk ke blog, sebaiknya jangan dulu diberikan kepada anak-anak. Jadi walaupun yang mengundang atau adminnya guru, namun yang masuk ke alamat email yang diundang  sebaiknya guru juga ya. Setelah selesai menyetel dan bisa digunakan, barulah alamat email dan password diberikan kepada anak-anak.

Ada lagi hal yang menurut saya penting adalah mengingat tujuan menerbitkan tulisan untuk proses pembelajaran di kelas, dengan topik yang sesuai dengan kurikulum sekolah dasar maka sebaiknya media yang ada dibuat se-ramah mungkin bagi anak-anak . Jadi nantinya anak-anak tinggal klik, menulis, mengunggah gambar/video terus menerbitkan. Anak-anak tidak perlu tahu bagaimana menerima undangan, mengingat alamat email, apa lagi mengingat-ingat password. Toh nantinya alamat email akan digunakan oleh adik-adik yang masih duduk di kelas bawah.

Bagaimana caranya?

Di kelas yang saya kelola kebetulan ada 22 tablet. Untuk itu saya membuat akun emaile sejumlah tablet yang ada dengan nama yang hampir sama.  Setiap tablet saya singkronkan dengan satu alamat email. Password dari alamat email yang saya singkronkan saya tulis di bagian belakang tablet. Untuk masuk ke blog anak-anak tinggal menekan tulisan blogger di bagian bawah tampilan blog. Dengan sekali klik anak-anak sudah bisa masuk ke blog, menulis dan membuat postingan.

Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Kurang lebihnya mohon maaf.
Salam persahabatan,


 Banjarnegara, 13 Pebruari 2021, sore hari (ashar)