Tantangan menulis lomba blog PGRI hari keduapuluhsatu

 Pendidikan Karakter melalui Persami

Oleh: Pono, S.Pd.SD




Maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada bangsa itu sendiri. Tuhan tidak merubah nasib suatu bangsa sehingga bangsa  itu merubahnya. Siapa yang berusaha dengan sungguh-sungguh niscaya akan memetik hasilnya. Begitu pula pada lingkup yang lebih luas, masyarakat dan bangsa. Jika bersungguh-sungguh dalam berusaha menjadi lebih baik, InsyaaAlloh karunia Tuhan akan didapatkan. Kalau tidak di dunia maka di akhirat yang selama-lamanya sebagai buah dari usaha hamba-Nya yang ikhlas. Ikhlas menjadi syarat diterima suatu amal.

Bonus demografi

Sudah bukan menjadi rahasia lagi mengenai pendapat para pakar, berdasarkan perhitungan pada 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Ini bermakna pada 2045 akan ada  manusia usia produktif di Indonesia dengan jumlah berlimpah. Hal ini tentunya perlu mendapatkan perhatian serius sejak dini mengingat anak-anak hari ini kelak akan menjadi orang dewasa sekaligus akan menerima tongkat estafet dari generasi sebelumnya. 

Jika dipersiapkan dengan baik, bonus demografi mendatangkan keuntungan berlimpah bagi bangsa. Namun jika tidak dipersiapkan dengan baik bukan hal yang tidak mungkin justru membawa petaka bagi bangsa ini. Sebagai insan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sepatutnya optimis akan hal itu, disamping itu perasaan pasrah kepada Tuhan atas hasil dari usaha yang telah dilakukan. Namun hal yang tak kalah penting adalah mengenai usaha itu sendiri. Usaha semestinya dilakukan dengan sungguh, serta cermat mengingat akibat dari usaha tersebut amat besar di kemudian hari.

Salah satu  usaha yang dapat dilakukan bagi menyiapkan bangsa dalam menghadapi bonus demografi 2045 adalah melalui pendidikan. Pendidikan dilakukan guna menyiapkan siswa menghadapi berbagai kemungkinan serta situasi di masa mendatang.   

Mengingat tantangan di masa depan lebih berat dibanding saat ini, diharapkan siswa lebih cakap, berwawasan luas, terampil, mandiri serta serta mampu menemukan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapinya kelak. Untuk dapat mencapai semua itu tentunya harus memiliki karakter unggul. Sebut saja salah satu karakter yaitu disiplin. Dari disiplin berpengaruh pada pencapaian berbagai karakter yang lain. Begitu pula dengan jiwa yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa akan melahirkan kasih sayang serta rela menolong sesama. Semangat nasionalisme pula membawa kepada mencintai bangsa serta negaranya, serta menolak segala usaha memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Tentunya pada bidang yang ia tekuni.

Pramuka dan persami

Pentingnya karakter dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta bagi individu itu sendiri dalam mengarungi samudra kehidupan menjadikan pendidikan perlu diberikan sejak dini, ketika anak-anak masih kecil. Pada anak usia SD karakter dapat dibangun melalui pendidikan Pramuka.  Pendidikan Pramuka  sendiri dapat dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler maupun perkemahan Sabtu - Minggu yang sering disebut dengan istilah persami. Di SD persami dapat dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru ataupun awal semester. Kegiatan yang dilakukan pada awal semester ini bermanfaat untuk menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran pada hari-hari berikutnya dalam semester tersebut.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf.

Salam,

Banjarnegara, 21 Pebruari 2021, Maghrib.

Tantangan menulis lomba blog PGRI hari keduapuluh

  Ngeblog Semakin Mudah menggunakan HP

Oleh: Pono, S.Pd.SD



Berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini sangat pesat. Bagaikan air bah meluap saat banjir. Banjir meluap ke segala arah. Begitu pula Teknologi Informasi dan Komunikasi. Tak heran jika sebagian orang tenggelam di dalamnya. Namun sebagian yang lain menganggap teknologi sebagai berkah kehidupan yang harus disyukuri. 

Pesatnya arus teknologi membawa manusia ke era globalisasi semakin cepat.  Mau atau tidak mau, kita telah berada di dalamnya. Derasnya arus globalisasi menggerus tradisi, serta budaya bangsa yang adiluhung sehingga sebagian manusia hanyut dalam pola hidup konsumtif,  hedonis, serta individualis. Bagi yang pandai berenang akan selamat dari derasnya arus. Yang pandai menyelam mampu menemukan mutiara - mutiara hikmah di tengah banjir informasi.

Tujuan pendidikan

Pendidikan bertujuan menyiapkan manusia pada kehidupan yang akan datang, baik nanti, besok, lusa maupun di kelak kemudian hari. Dengan demikian pendidikan harus mampu mengarungi kehidupan guna  menjawab tantangan era globalisasi yang serba digital.

Bukan hanya menyiapkan manusia menghadapi era digital, pendidikan sendiri harus eksis di era global. Itulah sebabnya guru sebagai pendidik terus berusaha memanfaatkan teknologi yang ada untuk keperluan pendidikan. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini tidak terpaku pada pemanfaatan sebagai sarana penyebar informasi semata, namun sebagai sarana kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Sebagian menggunakan media sosial untuk keperluan proses belajar mengajar, sebagiannya lagi menggunakan website atau blog.

Guru blogger

Adanya pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran oleh guru serta sarana untuk menyapa siswa maupun masyarakat luas melalui artikel-artikel tulisannya secara intensif, kini muncul istilah baru yaitu "guru blogger". Guru yang tidak hanya menggeluti aktivitas mendidik dan mengajar siswa tetapi juga mengelola blog pribadinya sebagai sumbangsihnya kepada masyarakat luas di tengah membanjirnya informasi dari berbagai belahan dunia.

Jumlah guru blogger kini semakin banyak. Terlebih di masa Pandemi Covid-19 saat aktivitas manusia dibatasi guna memutus mata rantai penyebaran covid-19. Di saat yang sama teknologi informasi dan komunikasi terus berevolusi sehingga menghasilkan produk yang semakin memudahkan manusia dalam berkarya. Dahulu manusia melakukan aktivitas mengelola blog dengan laptop atau PC yang terkoneksi internet. Kini dengan semakin  majunya teknologi informasi dan komunikasi sebagian manusia mengelola blog atau lazim disebut "ngeblog" menggunakan HP. Alasannya tentu lebih mudah atau lebih nyaman karena bisa melakukan aktivitas "ngeblog" di mana pun ia berada.

  

Tantangan menulis lomba blog PGRI hari kesembilanbelas

Menanamkan Wirausaha melalui Pembelajaran Muatan Lokal

Oleh: Pono, S.Pd.SD



"Melentur buluh bermula dari rebungnya", pepatah yang kerap kali didengungkan  menjadi semboyan dunia pendidikan. Mendidik anak-anak dimulai sejak anak-anak masih kecil. Bagaikan batang bambu untuk mengarahkan kemana ia menuju sejak masih kecil. Jika sudah besar akan terasa sulit bagi mengarahkannya, karena ia sudah kaku. Begitu pula dengan anak-anak. Mau seperti apa ia kelak ketika dewasa hendaknya dipersiapkan sejak dini.

Sejak anak-anak menjadi siswa, memasuki institusi pendidikan formal menjadi tanggungjawab guru mendidiknya. Tentunya bukan tanggung jawab guru semata, melainkan semua pihak. Baik orang tua, guru, pemerintah, maupun  masyarakat. Setiap kamu adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya.  Guru adalah orang tua bagi siswa ketika berada di sekolah. Begitu pula orang tua adalah guru bagi anak-anaknya ketika mereka berada di lingkungan rumah tempat mereka tinggal.

Setiap orangtua pasti menginginkan anak-anaknya memiliki kemandirian saat ia dewasa kelak. Guru pun menginginkan siswa-siswinya kelak berguna bagi bangsa dan nusa serta mampu hidup mandiri. Salah satu tanda manusia manusia mampu mandiri pada kehidupannya adalah mempunyai jiwa dan semangat wirausaha dalam dirinya.

Memiliki jiwa wirausaha  sememangnya merupakan tujuan pendidikan karena dengannya manusia dapat memecahkan permasalahan dalam hidupnya serta menemukan solusi atas permasalahan yang ia hadapi. Dengannya pula seseorang ikut andil dalam memberikan manfaat bagi banyak orang.

Kurikulum Muatan Lokal DAB sangat menekankan penanaman jiwa dan semangat wirausaha pada siswa sekolah dasar. "Melentur buluh bermula dari rebungnya"'. Untuk mengimplementasikan amanat yang terkandung dalam kurikulum muatan lokal tersebut saya melaksanakan pembelajaran yang menantang bagi siswa, yaitu praktik. Sungguh pun konten yang terkandung dalam mata pelajaran mulok DAB berkenaan dengan pemasaran dawet ayu, namun konten strategi pemasaran bisa diterapkan pada pemasaran produk lainnya.   

Praktik pemasaran di kelas 6 dimulai dengan diskusi kelas. Diskusi membahas target pasar, produk yang hendak dipasarkan, waktu pelaksanaan, serta pembentukan "team work" yang berupa kelompok kecil. Jumlah anggota "team work" 3 - 4 siswa. Mengingat tugas yang akan dilaksanakan tergolong rumit, siswa menentukan sendiri siapa-siapa yang akan menjadi timnya. Dengan alasan tim akan mudah dalam berkoordinasi.

Masing-masing tim menentukan sendiri produk yang akan ia pasarkan dengan ketentuan jenis produk yang termasuk dalam kesepakatan dalam diskusi kelas serta nominalnya/harga produk tidak boleh melebihi ambang batas yang diperbolehkan. Hal ini disesuaikan dengan kekuatan pasar yang notabene siswa siswi SD semua kelas. Praktik pemasaran dilakukan pada jam istirahat secara bergiliran dengan ketentuan hanya 1 tim yang berhak berjualan dalam satu Minggu. 

Pada hari yang sama untuk praktik, tim melaporkan kegiatan pemasaran produknya di depan kelas. Dengan bimbingan guru tim  menganalisis usahanya. Hal-hal yang dilaporkan antara lain: jenis produk yang dijualnya, jumlah produk yang dibeli, harga pembelian, jumlah produk yang dijual serta harga jual. Dari hal-hal tersebut dapat diketahui besar keuntungan serta prosentase keuntungan terhadap pembelian. 


Tantangan menulis lomba blog PGRI hari kedelapanbelas

 Survei ke Tempat Wisata

Oleh: Pono, S.Pd.SD



Agar kegiatan yang dilakukan berjalan lancar memerlukan peeencanaan dan persiapan yang matang. Terlebih kegiatan yang dilakukan melibatkan banyak siswa. Memerlukan kehati-hatian. Tidak ada kegiatan yang bebas resiko walaupun kecil. Guru hendaknya berupaya meminimalkan resiko sampai ke sekecil-kecilnya. Untuk itu guru perlu melakukan berbagai perhitungan sebelum pelaksanaan.

Destinasi

Yang menjadi pertimbangan pertama berkenaan rencana melakukan kegiatan observasi ke Dieng adalah memilih destinasi wisata yang akan dituju. Ini menjadi penting mengingat di kawasan Dieng terdapat banyak sekali destinasi wisata baik yang ada secara alamiah maupun yang merupakan karya manusia. Sebagian merupakan bagian dari wilayah kabupaten Banjarnegara, sebagian yang lain termasuk dalam wilayah administrasi kabupaten Wonosobo.

Berikut akan saya sampaikan nama-nama dari beberapa objek wisata yang ada di Dieng.  Beberapa tempat wisata yang ada di kawasan Dieng antara lain;

Komplek Candi Arjuna

Telaga Warna dan Telaga Pengilon

Kawah Sikidang

Kawah Sileri

Pemandian D-Qiano

Kawah Candradimuka

Telaga Merdada

Telaga Dringo

Sumur Jalatunda

Gunung Prau

Puncak Sikunir

Museum Kailasa.


Mengingat kegiatan yang akan dilakukan terkait dengan sejarah maka memutuskan Komplek Candi Arjuna sebagai destinasi utama. Kemudian setelah selesai mengunjungi Komplek Candi Arjuna menuju ke kawah Sikidang dengan alasan jarak keduanya berdekatan, disamping tiketnya yang memang menjadi satu.

Peserta dan anggaran

Setelah menentukan tempat tujuan, yang dipikirkan berikutnya adalah siswa. Kelas berapa saja  peserta kali ini. Pertimbangan  kelas dianggap penting karena siswa yang relatif masih kecil lebih beresiko mengingat kawasan Dieng merupakan tempat bersuhu dingin. Ia berada pada ketinggian lebih kurang 2000 mdpl , disamping curah hujan yang cukup tinggi.

Setelah menentukan tempat tujuan dan peserta berikutnya menentukan anggaran. Untuk menentukan anggaran mempertimbangkan armada yang akan digunakan, besarnya tiket masuk serta konsumsi.

Agar lebih ekonomis, kita bisa menggunakan armada jenis bak terbuka. Armada jenis ini memang cukup populer di wilayah bagian atas. Selain digunakan untuk angkutan barang juga mengangkut penumpang. Tentunya  setelah melakukan sedikit modifikasi pada bagian bak terbukanya agar relatif lebih aman.

Survei

Destinasi, anggaran serta armada sudah ditentukan. Mengenai waktu yang tepat ada baiknya melihat memperhatikan cuaca serta keamanan di kawasan wisata Dieng. Untuk ini guru perlu melakukan survei ke lokasi, menemui penjaga tempat wisata sebelum pelaksanaan kegiatan untuk memastikan pada saatnya nanti kegiatan dapat berjalan dengan lancar. 

Jika sudah melakukan semua persiapan dengan baik. Makapelakaanaan kegiatan pada hari yang ditentukan dapat berjalan dengan lancar.

Baiklah teman-teman, itu saja yang dapat saya sampaikan pada kegiatan tantangan menulis kari ke - 18. Semoga bermanfaat.

Salam, 

Banjarnegara, 18 Pebruari 2021 , Dzuhur. 





Tantangan menulis lomba blog PGRI hari ketujuhbelas

Observasi ke Dieng

Oleh: Pono, S.Pd.SD


Kurikulum

Sekolah sebagai institusi pendidikan selain  melaksanakan kurikulum nasional juga menerapkan kurikulum muatan lokal, baik muatan lokal daerah provinsi maupun muatan lokal daerah kabupaten.

Untuk mengimplementasikan muatan lokal provisi  sekolah dasar di wilayah kabupaten Banjarnegara membelajarkan  bahasa Jawa kepada siswanya. Sedangkan nama mata pelajaran yang diajarkan di sekolah sebagai wujud  implementasi kurikulum muatan lokal kabupaten adalah Muatan Lokal Dawet Ayu Banjarnegara biasa ditulis dengan istilah Mulok DAB.  

Beberapa materi/konten masuk ke dalam mata pelajaran Muatan Lokal Dawet Ayu Banjarnegara, disamping ketrampilan/kompetensi yang diajarkan secara bertahap. Harapannya setelah mempelajari Muatan Lokal Dawet Ayu Banjarnegara, siswa mempunyai kemampuan mempraktikkan beberapa ketrampilan dasar yang berhubungan dengan dunia entrepreneurship. Misalnya entrepreneurship Dawet Ayu Banjarnegara.


Konten kurikulum Mulok DAB

Walaupun nama yang dipakai Muatan Lokal Dawet Ayu Banjarnegara, namun mata pelajaran tersebut tidak hanya berbicara tentang Dawet Ayu Banjarnegara semata. Banyak hal dipelajari di dalamnya. Nama Dawet Ayu Banjarnegara memang sudah terkenal di seluruh Indonesia. Hampir di seluruh kota besar di Indonesia terdapat penjual Dawet Ayu Banjarnegara.

Namun kali ini saya tidak akan membahas cara membuat Dawet Ayu Banjarnegara, ya. Yang ingin saya ceritakan adalah pengalaman belajar pada mata pelajaran Muatan Lokal Dawet Ayu Banjarnegara.

Mata pelajaran Muatan Lokal Dawet Ayu Banjarnegara selain membahas hal ihwal yang berhubungan dengan  dawet ayu juga berisi sejarah lokal, yakni sejarah kabupaten Banjarnegara, budaya  lokal baik berupa tradisi dan kesenian tradisional maupun karya kerajinan seperti kerajinan batik Gumelem serta potensi daerah. Keterangan lebih lanjut dapat dipelajari pada buku Mulok DAB Sekolah Dasar.

Sungguh pun isi dari mata pelajaran muatan lokal beragam, namun semuanya berhubung erat dengan pariwisata. Wilayah kabupaten Banjarnegara memang syarat dengan potensi wisata. Salah satu potensi wisata yang sangat terkenal dan sering dikunjungi wisatawan mancanegara adalah Dataran Tinggi Dieng yang berada di daerah pegunungan Dieng. Daerah pegunungan Dieng secara administratif menjadi bagian dari beberapa kabupaten namun banyak potensi wisata termasuk dalam wilayah kabupaten Banjarnegara. Sebut saja komplek Candi Arjuna yang indah sering dikaitkan dengan istilah Negeri Atas Awan.

Bangunan candi yang berada di komplek Candi Arjuna merupakan peninggalan sejarah kerajaan Mataram Kuno. Tidak jauh dari komplek Candi Arjuna terdapat kawah Sikidang merupakan fenomena alam yang unik.  

Perencanaan

"Pepatah mengatakan melihat sekali lebih baik dari pada mendengar seribu kali". Belajar mengenali peninggalan sejarah  dan fenomena alam di daerah akan lebih bermakna dengan mengunjungi langsung tempat tersebut. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa pembelajaran Milik DAB dilaksanakan dengan melakukan kegiatan observasi atau pengamatan objek secara langsung ke  dataran tinggi Dieng.

Untuk melakukan kegiatan observasi memerlukan perencanaan serta persiapan-persiapan. Jauh hari sebelum pelaksanaan kegiatan guru membuat perencanaan dan perhitungan-perhitungan, antara lain; 

Waktu pelaksanaan

Menghitung biaya

Menggunakan armada jenis apa

Mengunjungi objek apa saja

Acara atau kegiatan apa saja.


Persiapan

Setelah melakukan perencanaan matang selanjutnya melakukan persiapan-persiapan, diantaranya;

Melakukan survei ke lokasi sebelum pelaksanaan,

Menyiapkan armada

Mengumpulkan dana

Menyiapkan perbekalan

Menyiapkan Lembar Kerja Siswa.


Setelah selesai melakukan persiapan.  Waktu pelaksanaan sudah tiba. Pagi hari setelah siswa berkumpul di sekolah  guru melakukan pembekalan kepada siswa, yaitu; 

Siswa harus melakukan apa saja saat berada di tempat tujuan 

Kapan saatnya berkumpul untuk makan

Jam berapa siswa menuju armada untuk pulang ke rumah.

Bagaimana saat di perjalanan.


Pelaksanaan

Setelah semuanya siap memulai perjalanan menggunakan armada sesuai kesepakatan. Sesampai di tempat tujuan, siswa berkumpul dan berbaris guna memudahkan mendapat tiket masuk. Sebaik saja berada di dalam lokasi wisata, siswa membentuk kelompok-kelompok kecil dan menerima LKS sebagai panduan dalam bekerja. Siswa melakukan observasi bersama kelompoknya serta mencatatnya pada LKS. Saat waktu makan tiba, semua peserta baik siswa maupun guru berkumpul pada satu tempat untuk makan bersama. Kemudian melanjutkan kegiatan pada objek berikutnya. 

Selesai melakukan kegiatan pada waktu yang sudah ditentukan, siswa menuju armada guna persiapan melakukan perjalanan pulang. Minggu berikutnya pada jam pembelajaran untuk mata pelajaran yang sama guru dan siswa membahas LKS dan pengalaman melakukan kegiatan observasi di dataran tinggi Dieng.

Demikian yang dapat saya ceritakan hari ini guna menyambut tantangan menulis setiap hari di bulan Pebruari. Semoga bisa Istiqomah menulis setiap hari hingga 28 Pebruari 2021. Terima kasih kepada teman-teman  yang telah membaca dari awal sampai akhir.

Salam, 


Banjarnegara, 17 Pebruari 2021 malam.

Tantangan menulis lomba blog PGRI hari keenambelas

 Soal Online Google Form

Oleh: Pono, S.Pd.SD




Pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas, guru melakukan penilaian. Penilaian dimaksudkan mengukur ketercapaian target kemampuan siswa yang diharapkan pada  pembelajaran. Jika didapati hasil penilaian pembelajaran sudah sesuai target yang ditetapkan, pembelajaran  dinyatakan berhasil. Sebaliknya jika hasil penilaian pembelajaran belum sesuai target yang ditetapkan, pembelajaran dinyatakan belum berhasil.

Penilaian bisa dilakukan guru ke siswa, kelas atau pembelajaran itu sendiri. Penilaian ke siswa bisa dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa saat pembelajaran atau setelah mengikuti pembelajaran. Penilaian terhadap kelas untuk mengetahui kemampuan siswa secara umum setelah mengikuti pembelajaran. Sedangkan penilaian ke pembelajaran untuk mengetahui proses tindakan yang dilakukan guru di dalam kelasnya.

Pada kegiatan pembelajaran menggunakan blog bisa menerapkan penilaian dengan soal tertulis langsung pada halaman blog, namun bisa juga dengan menggunakan google form. Penilaian dengan soal tertulis langsung di blog, siswa mengerjakannya secara mandiri kemudian mengirimkan jawaban ke guru melalui aplikasi Whatsapp atau melalui email. Penilaian dengan menggunakan google form memungkinkan siswa langsung mengetahui nilai atas hasil pekerjaannya dalam mengerjakan soal latihan. Pada penilaian menggunakan google form, yang tercantum di blog hanyalah tautan atau link menuju lampiran google form. Soal secara keseluruhan berada pada lampiran google form.

Pada penilaian dengan soal tertulis langsung di blog dan siswa mengirimkan jawaban melalui email, guru memastikan bahwa semua siswa mengerti cara mengirim pesan ke alamat email. Sedangkan mengenai mengirim jawaban melalui aplikasi Whatsapp, pada umumnya siswa dapat melakukannya tanpa memerlukan bimbingan khusus. Mengenai mengirim pesan ke alamat email sudah saya tulis pada postingan terdahulu.

Pada kegiatan pembelajaran menggunakan blog, bentuk soal penilaian bisa berupa pilihan ganda, jawab singkat, maupun uraian. Bentuk soal pilihan ganda memungkinkan guru mengoreksi dengan cepat. Pada bentuk  soal pilihan ganda siswa memilih salah satu dari beberapa alternatif jawaban yang tersedia. Siswa membaca dan memahami soal dengan saksama selanjutnya memilih salah satu dari beberapa alternatif jawaban yang tersedia.

Pada bentuk soal jawab singkat, siswa setelah memahami soal selanjutnya menentukan jawaban terhadap soal yang diberikan. Sedangkan pada penilaian pembelajaran menggunakan bentuk soal uraian, siswa harus betul-betul memahami soal yang diberikan.


Tantangan menulis lomba blog PGRI hari kelimabelas

 Modifikasi Pembelajaran

Oleh: Pono, S.Pd.SD



Modifikasi secara sederhana berarti merubah. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, modifikasi mempunyai maksud merubah aktivitas pembelajaran yang sudah ada atau yang sudah pernah terjadi. Kali ini saya akan lebih mengkhususkan pada merubah aktivitas pembelajaran menggunakan blog. 

Tujuan dari modifikasi pembelajaran adalah guna menyesuaikan aktivitas pembelajaran dengan situasi yang berbeda dengan sebelumnya. Kita semua paham,  sebelum pandemi covid-19 siswa-siswi berangkat ke sekolah untuk belajar setiap hari. Guru mencatat nama siswa atau siswi yang tidak berangkat hari itu. Memeriksa jumlah ketidakhadiran siswa serta mengidentifikasi penyebab ketidakhadiran tersebut.

Sekarang situasi berbeda. Dengan alasan menjaga kesehatan dan keselamatan  siswa-siswi tidak berangkat ke sekolah, untuk memutus mata rantai penularan covid-19. Baik siswa SD, SMP maupun SMA dan yang sederajat dengannya melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan cara Belajar Dari Rumah (BDR).

Situasi hari ini yang tidak lagi sama, menjadikan perlu merubah  pembelajaran walaupun media   yang digunakan masih tetap yaitu blog. Pada postingan sebelumnya berkenaan dengan pembelajaran dengan blog saya sebutkan alat-alat yang digunakan antara lain;

Tablet

Jaringan internet ruangan

Laptop guru

Proyektor 

Layar proyektor.


Pada pertemuan terdahulu mengingat guru dan siswa berada di satu tepat, pembelajaran dilaksanakan menggunakan fasilitas internet ruangan atau wi-fi, namun sekarang karena guru dan siswa tidak berada di satu tempat tidak lagi bisa menggunakan layanan internet ruangan yang ada di sekolah. Untuk mengakses blog guru maupun siswa menggunakan layanan internet secara mandiri.

Selain jaringan internet yang perlu dirubah adalah alat yang digunakan untuk mengakses blog. Kalau dulu sewaktu pembelajaran di sekolah menggunakan tablet, sedangkan sekarang karena anak-anak  berada di rumah menggunakan fasilitas ponsel pribadi secara mandiri.

Sewaktu di sekolah guru dalam memberi penjelasan kepada siswa menggunakan alat bantu proyektor dan layar proyektor. Akan tetapi karena siswa-siswi tidak berada pada satu tempat maka penjelasan mengenai teknis pembelajaran menggunakan Group WA .

Penggunaan laptop masih bisa dilakukan oleh guru. Laptop bisa digunakan untuk menulis naskah materi pembelajaran.

Demikian yang saya sampaikan hari ini semoga bermanfaat.

Salam,

Banjarnegara 15 Pebruari 2021