Halaman

Tantangan menulis lomba blog PGRI hari ketiga

 WFO 3 Pebruari 2021

Oleh: Pono, S.Pd.SD


Salam persahabatan,

Hari ini saya "WFO". Istilah yang sedang trend saat ini untuk masuk kantor. Jadwal di tempat saya bekerja,  saya masuk kantor  dua hari dalam sepekan , yaitu Rabu dan Sabtu. Ini diberlakukan sejak PPKM untuk wilayah daerah tempat saya tinggal dan bekerja. Tujuannya adalah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Walaupun sudah dibatasi jumlah hari masuknya tetap saja harus menjaga protokol kesehatan yaitu dengan mencuci tangan memakai masker serta menjaga jarak aman covid. Selebihnya "WFH" selain hari Ahad.

Sebelum PPKM

Sebelum ada pengaturan pembatasan  hari masuk pegawai, saya masuk kerja 6 hari dalam sepekan meskipun tidak selalu bertemu siswa setiap harinya. Waktu itu dua hari dalam sepekan siswa masuk sekolah untuk mengikuti pembelajaran tatap muka dengan pengawalan ketat protokol kesehatan yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, serta memeriksa  suhu tubuh. Siswa yang suhu tubuhnya melampaui ambang batas yang ditentukan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Ia harus rela melakukan kegiatan pembelajaran dengan pola WFH atau belajar dari rumah.


Setelah PPKM diberlakukan kehadiran  guru di sekolah dibatasi. Guru hadir secara bergantian sesuai jadwal yang sudah ditentukan seperti yang telah saya sampaikan di atas. Adapun siswa tidak diperkenankan hadir ke sekolah. Hal ini tentunya untuk kebaikan bersama. Saya pun memahami akan hal itu. Sejak masa pandemi pola pembelajaran siswa memang berubah. Satu hari dalam sepekan orang tua siswa secara bergantian dan dengan menggunakan protokol kesehatan. Hadir ke sekolah untuk  mengambil "LKM" atau Lembar Kerja Mingguan. Pada hari yang sama orang tua siswa mengembalikan hasil karya siswa atas tugas yang diberikan. Baik yang bersifat teoritis maupun praktis.

Mengingat waktu yang lalu diadakan dua kali pembelajaran tatap muka dalam sepekan, namun sejak beberapa pekan terakhir tidak diberlakukan pembelajaran tatap muka, maka saya berinisiatif melakukan kegiatan pembelajaran Daring atau On Line sekali dalam sepekan, yaitu setiap Selasa pagi, jam 8 hingga jam 10. Tujuan dari pembelajaran on line untuk menyapa siswa sekaligus memeriksa keaktifan siswa dalam belajar.

WFO hari ini saya gunakan untuk menerima jawaban tugas dari siswa yang diantar oleh orang tua serta menyerahkan tugas pekan berikutnya untuk dikerjakan oleh siswa. Satu persatu orang tua siswa hadir di sekolah menyerahkan buku tugas yang berisi jawaban tugas anaknya. Dalam situasi seperti sekarang ini terkadang karena kesibukan orang tua atau karena alasan satu dan lain hal tidak semua buku tugas dapat terkumpul pada hari yang sama. Bagi saya itu bukan masalah, karena kalau pun belum bisa mengumpulkan buku tugas hari ini, masih bisa di waktu yang lain. Misalnya hari Sabtu. Hari Sabtu saya WFO. Setelah beberapa waktu orang tua siswa mengumpulkan buku tugas, saya pun mulai mengoreksi satu persatu dari jawaban siswa atas tugas yang diberikan. Tidak bisa selesai  mengoreksi jawaban dalam sehari. Jawaban yang belum terkoreksi, rencananya akan saya selesaikan di waktu yang lain pekan ini. Misal hari Sabtu. Pada waktu yang lalu, jika hari Sabtu pun masih belum selesai saya gunakan hari yang lain untuk menyelesaikannya sebelum hari Rabu. Karena hari Rabu merupakan hari dimana LKM yang baru bertukar dengan jawaban LKM pekan sebelumnya.

Untuk mengoreksi jawaban tugas dari siswa memang memerlukan energi yang cukup serta konsentrasi. Jika tidak, mungkin waktu yang digunakan bertambah lama sehingga beban kerja menumpuk sedangkan waktu yang digunakan terbatas.

Begitulah sedikit cerita tentang WFO dan WFH di masa Pandemi. Guru harus senantiasa siap bekerja dalam situasi apapun demi kebaikan bersama. Keberhasilan siswa dalam belajar merupakan dambaan setiap guru. Keberhasilan siswa adalah kebahagiaan guru karena pada hakikatnya murid adalah anak dan anak adalah murid. Hanya bedanya pada situasi formal dan informal. Sedangkan guru pada hakikatnya orang tua, begitu pula orang tua adalah guru. Bedanya pada situasi formal dan informal.

Salam blogger,
Salam persahabatan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar