Resume Pelatihan Belajar Menulis

 


Resume 1

Oleh Pono

Senin, 2 Nopember 2020

Daring via grup WA Belajar

Narasumber: Joko Irawan Mumpuni

(Direktur penerbitan Penerbit Andi)

Moderator : Aam Nurhasanah



Mula-mula moderator memohon izin mengunci  wa group untuk memudahkan peserta mendapat materi

Setelah menyapa peserta dengan ucapan salam, moderator menginformasikan bahwa pemateri yang akan memberikan kuliah adalah  Pak Joko Mumpuni.

Selanjutnya narasumber mempersilakan moderator memandu jalannya kegiyatan.

 Tidak lama waktu berselang moderator pun menyatakan ‘siap’.

Moderator segera menyapa peserta dengan ucapan “Selamat malam guru hebat di seluruh tanah air..” Dilanjutkan dengan memperkenalkan narasumber kepada peserta, bahwa narasumber Pak Joko Mumpuni adalah Direktur Penerbit Mayor PT Andi. Saya,  Beliau sangat ramah .

Moderator menyampaikan peraturan sesi kuliah, yaitu  dibagi dua sesi.  Sesi pertama adalah sesi materi. Sesi kedua adalah sesi tanya jawab. Selanjutnya menyilakan narasumber memasuki kelas.


Narasumber pun segera memasuki kelas dan menyapa hadirin. Selanjutnya menyampaikan bahwa materi yang akan  disampaikan dengan metode mengirimkan gambar slide kemudian mengirimkan penjelasan melalui suara.

Narasumber selanjutnya mengirimkan slide.

Narasumber menyampaikan banyak guru telah mumpuni menulis namun tidak tahu naskah seperti apa yang dimaui penerbit. Dilanjutkan mengirim slide.

Narasumber bercerita bahwa beliau pertama kali belajar menulis sejak kelas 1 SD, yang mengajari menulis adalah Guru SD. Selanjutnya menyampaikan akan segera mengirimkan suara untuk menjelaskan slide-slide yang dikirimkan. Dilanjutkan mengirimkan slide berikutnya.

Narasumber menjelaskan melalui 'voice' bahwa buku dibagi menjadi dua yaitu buku teks dan buku non teks. Buku teks adalah buku yang digunakan untuk pembelajaran dari jenjang PAUD, SD hingga Perguruan Tinggi. Sedangkan buku non teks adalah buku yang tidak digunakan untuk pembelajaran tersebut.

Berikutnya narasumber mengirimkan slide. 

Buku teks dibagi menjadi dua yaitu buku ini teks buku pelajaran (bupel) dan perti. Buku teks buku pelajaran digunakan pada jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide.

Buku teks perguruan tinggi lebih banyak variannya, kemudian dibagi menjadi buku eksak dan non eksak.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide,

Buku non teks dibagi menjadi buku fiksi dan non fiksi.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide,


Buku ada yang satu judul buku ditulis oleh satu penulis. Namun ada yang satu judul buku ditulis oleh lebih dari satu penulis atau beberapa lembaga.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide,

Ada juga buku yang diterbitkan kerja sama dengan kampus. 

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide.

Ada satu judul buku yang ditulis oleh 20 penulis dengan satu orang sebagai editor konten yang menentukan batang tubuh. Masing-masing penulis diberi tugas menulis satu bab.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide.

Terkait tulis – menulis, ada beberapa tingkatan. Tidak mungkin peserta pada posisi paling bawah. Narasumber yakin peserta sekarang pada posisi paling atas.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide.


Gambaran yang rumit tentang industri buku. Banyak pihak terkait dengan penerbitan buku yang berupa lembaga. Penulis penting bagi kehidupan orang lain. Penulis tidak kalah mulianya dengan jabatan – jabatan yang lain karena menghidupi banyak orang . Maka penulis upahnya besok di surga. Narasumber mengajak peserta untuk berusaha  menjadi penulis buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide.

Di Indonesia tingkat literasi ya masih rendah dibanding dengan negara-negara ASEAN lainnya. Sikap literasi mempengaruhi industri penerbitan. Penyebabnya budaya literasi kita belum ditumbuhkan. Minat baca kurang karena budaya baca kurang. Minat tulis kurang. Orang Indonesia lebih tingginya minat ngomongnya/minat ngobrolnya dibanding minat tulis. Minat tulis rendah karena kebiasaan menulis rendah. Padahal orang yang lebih banyak ngomongnya , lebih banyak memiliki konten untuk ditulis. 

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide.

Proses naskah menjadi buku dari penulis sampai menjadi buku ke toko buku. Dari pertama menulis kemudian dikirimkan ke penerbit. Oleh penerbit, naskah dipelajari untuk kemungkinan penerbitannya. Ada dua kemungkinannya, yaitu diterima atau ditolak. Kalau ditolak artinya dikembalikan kepada penulis. Kalau diterima artinya akan diterbitkan atas biaya penerbit. Termasuk memberi royalti kepada penulis.  Penerbit memberitahu kepada penulis bahwa tulisan tersebut akan diterbitkan. Biasanya dengan surat resmi atau email atau WA, yang menyatakan naskah tersebut akan diterbitkan. Mohon dikirimkan naskah tersebut secara lengkap sekaligus tandatangani surat perjanjian penerbitan yang dilampirkan dalam surat tersebut. Penerbit menunggu sampai soft copy dikirimkan dan diterima oleh penerbit. Baru berikutnya diedit, dibuat desain covernya, setting isinya. Cover ditentukan oleh penerbit.

Selanjutnya narasumber mengirimkan slide mengenai pentingnya memilih penerbit yang baik.

Moderator  mengingatkan peserta bahwa sebentar lagi akan masuk sesi tanya jawab. Bagi yang ingin bertanya disilakan mengetik nama, alamat/ instansi dan pertanyaan. Kemudian mengirimnya ke nomor WA yang ditentukan.


Narasumber melanjutkan penyampaian materi mengenai cara memilih penerbit uang baik.

Penerbit yang baik baik mayor atau minor  memiliki ciri-ciri, antara lain;

Memiliki visi – misi yang jelas, tidak menerbitkan buku-buku yang bertentangan dengan visi-misinya.

Memiliki bisnis core lini produk tertentu yang kuat.

Memiliki pengalaman penerbitan sudah bertahun - tahun.

Memiliki jaringan pemasaran yang luas. Jangan mau diterbitkan penerbit yang hanya tingkat provinsi.

Memiliki percetakan sendiri, agar buku-buku aman dari pembajakan.

Mencetak dalam jumlah besar.

Jujur dalam pembayaran royalti.


Narasumber mengirimkan slide.

Penerbit memutuskan naskah tersebut diterbitkan atau tidak dasarnya adalah;

Editorial, peluang potensi pasar, keilmuan, serta reputasi penulis. Kadang-kadang penerbit menerbitkan buku pertimbangannya adalah potensi pasar dan reputasi penulis.

Narasumber mengirimkan slide.


Yang didapatkan oleh penulis adalah;

Kepuasan batin


Meningkatkan reputasi

Meningkatkan jenjang karir

Royalti dari penerbit.


Narasumber mengirimkan slide.

Pada kwadran kiri atas yaitu tema tak populer penulis populer akan laku dijual. Begitu pula dengan kwadran kanan bawah tema populer penulis tak populer juga akan laku. Yang paling laris pada kwadran kanan atas tema populer penulis populer. Sedangkan yang betul-betul tidak akan diterbitkan adalah kwadran kiri bawah yaitu tema tak populer penulis tak populer.

Narasumber mengirimkan slide.

Naskah yang populer temanya dapat dicari di Google trend.

Narasumber mengirimkan slide.


Salah satu tema yang trendnya selalu bergerak naik turun namun tidak pernah mati adalah pemasaran. Karena pemasaran selalu dibutuhkan sepanjang waktu. Pemasaran juga ada mata kuliahnya. Oleh karena itu setiap tahun ajaran baru buku-buku itu diperlukan.

Narasumber mengirimkan slide.



Dengan Google trends juga dapat ditemukan daerah – daerah dimana orang banyak mencari. Dari situ distribusi buku akan disesuaikan.


Sudah ada calon penanya, moderator mempersilahkan calon penanya untuk bertanya. Selanjutnya moderatoremohon narasumber menekan huruf “N” yang a artinya Next untuk memberi kode melanjutkan pertanyaan.


Tidak ada komentar: