Pengalaman

Pengalaman seseorang adalah guru terbaik bagi dirinya. Pengalaman pribadi membuktikan kebenaran suatu konsep maupun teori atau sebaliknya, sehingga membentuk keyakinan dalam diri yang mempengaruhi sikap dan perbuatan. Pengalaman orang lain menambah wawasan serta memperkaya pengetahuan seseorang yang dengannya ia menjadi lebih  bijak dalam mengarungi kehidupan. Ia bagaikan harta kekayaan yang tidak ternilai harganya. Tidak terbeli dengan rupiah.

Semua orang memiliki pengalaman yang berbeda. Meskipun sepintas terlihat mirip, namun pada hakikatnya berbeda satu sama lain. Ia juga sebagai momentum untuk berubah atau bergerak. Jika geraknya ke arah yang lebih baik tentunya sebagai anugerah dari Tuhan, karena semua yang terjadi atas kehendak Tuhan. Sebaliknya pengalaman yang menjadi sebab seseorang menjadi lebih buruk dari sebelumnya adalah kerugian. 

Terkadang pengalaman pahit menjadi pemicu seseorang untuk bangkit dan maju. Ia menyiapkan masa depan dengan matang agar pengalaman pahit tidak terulang lagi. Setengahnya lagi memiliki pengalaman manis yang membawanya menjadi insan yang pandai bersyukur. Ia menganggap kesenangan dan kebahagiaan yang ia nikmati merupakan pemberian Tuhan Yang Maha Pemurah, yang harus disyukuri. Kemudian sikap syukurnya menjadikan nikmat yang ia terima semakin bertambah.

Sikap tidak mensyukuri nikmat harus dihindari. Selain tidak bisa merasakan kebahagiaan, juga berpotensi terjerumus pada keadaan yang sangat tidak menyenangkan. Perilaku seperti perlu diwaspadai, karena hidup tidak hanya hari ini. Baik pengalaman manis atau pahit bisa menjadikan seseorang menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Saya berdoa, semoga saya dan pembaca terhindar dari hal sedemikian.

Manusia sebagai makhluk sosial terus berinteraksi dengan manusia lain. Bentuk interaksi diwujudkan dalam berbagai macam. Ada yang berinteraksi dengan orang lain secara langsung, ada juga yang melalui perantara. Sebagian orang mungkin menganggap dirinya tidak berinteraksi dengan orang lain, karena ia lebih banyak menyendiri dan tidak berkata-kata dihadapan  orang lain. Namun perlu diingat bahwa dalam kesendiriannya ia membaca buku atau artikel yang ditulis orang lain sebagai bentuk interaksi secara tidak langsung. Begitu pula dengan penggunaan gawai maupun berbagai perangkat elektronik yang mentransfer pesan baik dalam bentuk tulisan maupun audio. Pendek kata merupakan interaksi dengan orang lain dalam bentuk yang berbeda. 

Dalam berinteraksi seseorang saling berbagi pengalaman hidupnya. Ada yang menyenangkan dan ada yang tidak. Pengalaman orang lain yang kita terima merupakan pelajaran berharga bagi yang mau belajar. Tetapi bagi yang tidak mau belajar sebaik apapun pengalaman seseorang tidak berarti apa-apa baginya. Bisa belajar dari pengalaman orang lain tentunya perlu disyukuri. Artinya kita mendapat petunjuk sebelum melangkah. Dalam interaksi di berbagai diskusi banyak sekali pengalaman yang didapat dari teman-teman. 

https://wayaway.tp.st/DuVx3Ktg 👈 klik untuk mendapatkan harga promo

Apakah Mengajar di Tempat Jauh Efektif (bagian 2)

Empat belas tahun berlalu. Kini keadaan telah banyak berubah. Jalanan yang dulunya sulit dilalui kini terasa mudah. Tidak perlu lagi mempersiapkan tenaga ekstra untuk sampai ke tempat kerja. Perjalanan dari Senda ke Panda kini terasa makin dekat meski sebenarnya jaraknya masih tetap. Ini tidak lain karena kondisi yang semakin membaik sehingga perjalanan menjadi semakin mudah. Jalanan yang bagus dipadu keindahan alam yang menakjubkan seolah mengajak pecinta aktivitas jelajah alam untuk kembali lagi, kembali lagi.  Kembali datang untuk dimanjakan dengan pemandangan indah serta udara yang segar.
Bagi Wan Kadir tantangan membuat hidup lebih berarti. Apa yang ia lakukan akan lebih bermanfaat. Kini tantangan yang ia hadapi adalah menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Sejak mendaftarkan diri mengikuti pelatihan ini memang ia telah berkomitmen untuk tidak mundur dan senantiasa berusaha menyelesaikan semua proses dengan baik dan tepat waktu. Seakan ia telah berjanji dengan dirinya sendiri. 

Pelatihan yang ia lakukan memang tergolong cukup. Bagaimana tidak, mengingat banyaknya tugas yang harus diselesaikan. Pelatihan yang dilaksanakan dalam jangka waktu yang cukup lama hingga lebih dari enam bulan tentu memerlukan banyak tenaga dan pikiran. Ia harus membagi waktu dengan baik agar semua berjalan dengan baik. Baik urusan pekerjaan, keluarga maupun pelatihan yang sedang ia jalani. Semua harus berjalan seiring dan seimbang. Inilah sebenarnya tantangan yang sedang dihadapi. Bukan hanya Wan Kadir tetapi juga dirasakan oleh teman-temannya yang juga sedang mengikuti pelatihan yang sama. Bedanya Wan Kadir menjalani aktivitas masih dalam jarak yang cukup jauh dari rumahnya di desa Senda. Mau tidak mau ia harus menggunakan waktu lebih dari satu jam untuk menempuh perjalanan dari rumah sampai ke sekolah. Atau sebaliknya. Baginya tidak masalah meskipun terkadang harus menyelesaikan tugas hingga larut malam.

Disadari atau tidak aktivitas fisik terlalu padat tentunya berpengaruh pada kesehatan. Wan Kadir memang boleh dibilang salah satu guru yang miliki semangat. 
(Bersambung....)



Cheap flights with cashback

Elaborasi Pemahaman Yang Ditunggu

Elaborasi Pemahaman, segmen yang paling ditunggu-tunggu. Setelah berusaha memahami materi dengan belajar mandiri melalui LMS maupun diskusi virtual di ruang kolaborasi, elaborasi pemahaman seakan menjadi penyegaran. Mengikuti elaborasi pemahaman yang dipandu oleh instruktur seakan mendapat penguatan atas materi yang dipelajari dalam satu modul. 
Sebelumnya belajar secara mandiri melalui LMS. Dimulai dengan merefleksi diri dengan materi yang dipelajari. Kemudian dilanjutkan eksplorasi konsep. Dalam eksplorasi konsep belajar materi - materi yang terkait dengan materi pokok sehingga terjadi pendalaman dan perluasan. Aktivitas belajar yang dilakukan membaca artikel serta menonton video. Namun memahami materi ajar secara luas dan mendalam dalam waktu relatif singkat bukanlah hal yang mudah, meskipun bagi sebagian orang mungkin hal biasa. Tentunya ketrampilan ini perlu latihan serta mensyaratkan kemampuan membaca cepat. Disamping kecepatan mengakses gawai.

Pemahaman atas materi yang dipelajari secara mandiri melalui LMS baik berupa membaca artikel maupun menonton video kemudian diperkaya dengan pengalaman teman-teman yang disampaikan pada diskusi virtual di ruang kolaborasi. Di ruang ini terjadi penyamaan persepsi terhadap konsep-konsep materi. Ruang kolaborasi sebenarnya merupakan arena berkolaborasi secara daring. Berkolaborasi dalam aktivitas diskusi, mengerjakan tugas kelompok serta mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 
Aktivitas diskusi sebenarnya sudah ada pada segmen eksplorasi konsep. Pada segmen ini diskusi dilakukan secara tertulis dengan menulis blog serta mengomentari postingan teman. Kegiatan saling mengomentari dan saling membalas komentar menunjukkan aktivitas diskusi secara tertulis. Di sini kemampuan menulis di blog seseorang terasah dengan mengerjakan tugas. Kegiatan di ruang kolaborasi berperan besar dalam membangun pemahaman. Karena di ruang ini terjadi aktivitas berbagi satu sama lain melalui diskusi.

Serangkaian proses tahap demi tahap yang telah dilalui tentunya semakin memperluas dan memperdalam informasi/pengetahuan akan konsep-konsep yang berkaitan dengan materi pokok yang dipelajari dari modul. Ditambah lagi dengan pengalaman dari teman - teman yang semakin memperkaya pengetahuan/informasi yang berhubungan dengan topik tertentu. Banyaknya pengetahuan/informasi yang diperoleh sangat bagus bagi seseorang. Akan tetapi informasi yang didapat secara cepat dalam jumlah banyak tidak dapat diingat keseluruhannya. Dengan kata lain sebagian informasi terlupakan secara tidak sengaja. Disinilah pentingnya penguatan atas konsep-konsep materi yang dipelajari. Dalam elaborasi pemahaman, konsep-konsep materi dari modul ajar dibedah lagi kemudian dikuatkan. Oleh sebab itu tidak berlebihan jika dikatakan bahwa elaborasi pemahaman merupakan sarana untuk menguatkan pemahaman atas materi yang dipelajari dari modul.
Cheap flights with cashback Cheap flights with cashback

Apakah Mengajar di Tempat Jauh Efektif

Setelah membaca judul postingan mungkin Anda akan bertanya, "Apakah maksud yang sebenarnya ingin disampaikan penulis?" Atau bahkan menganggap, "Mungkin penulis sedang merasa kurang nyaman?" "Apakah penulis sedang berusaha mencuri perhatian agar tulisan dibaca banyak orang, dan mendapat posisi yang baik di bilah penelusuran Google?" "Atau penulis sekedar iseng mengisi waktu di malam  hari yang dingin sambil menunggu rasa kantuk." Apapun itu tentunya sah-sah saja, dan wajar. Namun tentunya kita harus selalu berpikir positif dengan segala sesuatu yang ada di depan kita. Karena dengan berpikir positif kita akan menjalani hari dengan perasaan nyaman dan tenang. Tetaplah berbuat baik dengan berusaha menyenangkan orang yang Anda cintai dan sayangi. Jika berkenan, rasanya tidak berlebihan jika Anda sudi membaca paragraf berikutnya. Siapapun ia  tentunya akan merasa senang jika tulisannya di media ada yang memberikan respon baik "suka"/👍👌 maupun "tidak suka"👎😜. 

Ceritanya bermula dari Wan Kadir, guru SD yang mengajar di sekolah dasar Kayangan. Ia tinggal di desa kecil di daerah Senda. Ia tidak pernah pindah dari desa itu kecuali sesekali merantau untuk mencari pengalaman. Ada yang berbeda darinya. Sejak kecil ia sudah belajar merenungi aktivitas sehari-hari. Sehingga terkadang tetangganya menganggap ia sebagai orang yang agak aneh. Tidak seperti kebanyakan anak pada umumnya. Ia memang terlahir dari keluarga pas-pasan. Tidak bijak jika dikatakan sebagai keluarga yang kekurangan karena dalam situasi sangat sederhana sekalipun ia masih tumbuh sebagai anak normal, meskipun agak jauh dari kemewahan. Baik dalam urusan makan, pakaian maupun dalam bermain dan memperoleh kesenangan sebagai anak-anak. 

Seperti biasa dalam hari-harinya ia gunakan sedikit waktu untuk 'merenung'. Ia sudah terbiasa berpikir tentang  apa yang sudah ia lakukan di hari itu? Apakah yang dilakukan sesuai dengan hati nuraninya, atau ia telah melakukan sesuatu yang tanpa dipikirkan terlebih dahulu.  Baginya ini penting menurutnya yang dilakukan hari ini sekecil apapun akan berdampak di hari esok. Bisa positif dan bisa negatif. 

Tak terasa, ia sudah cukup lama menjalani profesi sebagai guru. Profesi itu ia lakukan dengan mengalir saja mengikuti arus. Bagaikan air sungai di muara. Meskipun pelan, semakin  lama semakin jauh. Ia pun merenung. Dalam renungannya ia merasa, bahwa sejak empat belas tahun yang lalu ia mengajar masih belum cukup memberikan dampak pada murid-muridnya. Ia pun berpikir, bagaimana agar usaha yang ia lakukan sehari-hari bisa berdampak bagi orang lain. Itulah sebabnya setelah mendapat informasi adanya pengumuman pendaftaran mengikuti pelatihan calon guru penggerak, tanpa banyak pertimbangan ia menyambut tawaran itu dengan suka cita. Ia pun berusaha mendaftarkan diri mengikuti pelatihan itu. Usaha pertama yang dilakukan belum berhasil. Setelah tahu bahwa ia  dinyatakan tidak diterima, tidak berkecil hati. Ia pun berusaha mendaftar pada angkatan berikutnya. Kali ini usahanya berhasil, setelah menggunakan jurus yang sedikit berbeda dengan yang ia lakukan pada angkatan sebelumnya. Akhirnya ia pun resmi menjadi peserta pada pelatihan yang diperuntukkan bagi guru. Ia sangat gembira karena yang ia harapkan selama ini menjadi kenyataan setelah mendapati namanya tercantum dalam daftar calon peserta pelatihan di angkatan empat belas. Rasa syukur menyelimuti ruang hatinya. Ibarat kata 'pucuk dicinta ulam pun tiba'. Meskipun sebenarnya istilah itu  kurang tepat untuk situasinya.

Wan Kadir memang guru yang suka dengan tantangan. Ia sadar, untuk mengikuti serangkaian proses belajar di program pelatihan calon guru penggerak angkatan empat belas memerlukan tenaga dan pikiran 'ekstra'. Sejak empat belas tahun yang lalu ia mengajar di distrik Panda yang cukup jauh dari rumahnya. Setiap hari menempuh jarak empat puluh kilometer dari rumahnya ke tempat ia mengajar. Hal itu ia lakukan dengan senang hati, karena ia teringat peribahasa "sekali dayung dikayuh dua tiga pulau terlampaui". Distrik Panda memang jauh dari rumahnya, namun baginya perjalanan menuju distrik cukup menyenangkan. Selain pemandangannya indah, banyak pengalaman yang ia dapatkan baik dalam perjalanan maupun di tempat ia bekerja. Ia menganggap, ada unsur wisata dalam setiap  perjalannya menuju dan kembali dari tempat kerja. Tidak perlu lagi menganggarkan biaya wisata, karena kebutuhan itu sudah ia dapatkan setiap hari. 

Distrik Panda memang sangat menarik, bagi pecinta wisata alam. Terutama bagi mereka yang suka dengan aktivitas penjelajahan. Dulu sewaktu ia baru ditempatkan sebagai guru banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Terutama terkait Medan perjalanan yang cukup 'super'.  Kini keadaan sudah berubah. Sudah tidak banyak tantangan perjalanan. Malah kondisi saat ini seakan memanjakan mata bagi penjelajah dengan adanya pemandangan indah serta udara yang segar kaya oksigen. ...... (bersambung)

https://wayaway.tp.st/DuVx3Ktg

Cheap flights with cashback

Waktu untuk Belajar adalah Malam hari

"Selamat pagi Bu Guru", "Selamat pagi Pak Guru". Begitu sapaan murid - murid kepada Bapak dan Ibu Guru di sekolah setiap hari. Mulai dari jenjang TK, SD, SMP, atau SMA. Mereka datang untuk belajar. Menimba ilmu untuk masa depan yang ia cita-citakan. Mereka menghendaki agar kelak menjadi orang berguna. Bukan saja bagi dirinya dan keluarganya, namun lebih jauh ingin menjadi orang yang dibanggakan dan bermanfaat bagi kalangan yang lebih luas. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Syukur-syukur menjadi tokoh politik yang disegani dan dihormati sekaligus dibutuhkan peranannya bagi bangsa dan negara. Politik yang saya maksud adalah politik dalam arti luas. Setidaknya menaruh harap agar kelak dapat menjalankan sebuah profesi yang berguna bagi masyarakat luas. Tak heran ketika ditanya, "apa cita-cita kamu?". Ia pun akan menjawab, "Saya ingin menjadi dokter", "Saya ingin menjadi polisi", "Saya ingin menjadi insinyur" dan lain sebagainya. Ini menunjukkan bahwa mereka ingin berguna di masa depannya. Bukan sekedar ingin mendapat apa yang ia butuhkan untuk menunjang aktivitas kesehariannya sebagai makhluk Tuhan.

Apapun yang dicita-citakan tidak akan terwujud tanpa belajar. Belajar untuk memenuhi kebutuhannya, belajar untuk menggapai cita-citanya, belajar untuk meningkatkan kemampuannya. Pendek kata , belajar yang seluas-luasnya. Sekolah hanya salah satu bagian dari tempat yang digunakan untuk belajar. Masih banyak tempat lain yang bisa digunakan untuk belajar atau dijadikan sebagai objek belajar. Namun bukan berarti mengecilkan peran sekolah bagi perkembangan seseorang. Yang saya maksud adalah pentingnya membangkitkan motivasi belajar agar seseorang senantiasa memiliki maksud belajar dimana pun, kapan pun, dan dengan siapapun. Karena sesungguhnya kewajiban belajar adalah sejak dari ayunan hingga ke liang lahat. Saya tidak akan menjelaskan maksud dari waktu belajar yang disebutkan tadi, cukup sekedar mengingatkan saja. Minimal mengingatkan pada diri sendiri dengan menuliskan kembali.  Saya yakin pembaca memiliki pemahaman yang lebih sempurna  akan hal ini. 

Sekolah sebagai institusi pendidikan formal berperan penting dalam membangun karakter murid. Karakter yang religius, nasionalis, mandiri, memiliki semangat gotong-royong, serta memiliki integritas. Serta karakter-karakter yang lain.  Yang demikian sebagai pengamalan Pancasila dalam diri seseorang. Sekolah juga merupakan tempat untuk mempelajari berbagai pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan. Sekolah juga sebagai tempat untuk belajar dari pengalaman. Baik pengalaman pribadi secara langsung maupun pengalaman dari orang lain yang dapat dijadikan referensi dalam mengambil keputusan dalam berbagai hal dan keadaan.

Selain sekolah ada satu lagi institusi pendidikan yang tidak kalah pentingnya,  yaitu rumah. Rumah merupakan institusi pendidikan pertama seorang anak. Bedanya kalau sekolah adalah institusi pendidikan formal sedangkan rumah. Sekolah dibuka sebagai tempat belajar formal pada pagi dan siang hari.  Sedangkan rumah dibuka 24 jam dalam melayani kebutuhan pendidikan bagi anak. 

Setelah berbicara mengenai tempat belajar sekarang saatnya berbicara tentang waktu untuk belajar. Setiap orang mungkin memiliki gaya belajar yang berbeda antara satu dengan yang lain. Itulah sebabnya di sekolah disediakan berbagi alat yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam proses ada suasana. Suasana belajar yang nyaman bagi seseorang mungkin ada sedikit perbedaan, namun secara umum suasana yang tenang. Terutama ketika mempelajari pengetahuan. Baik dengan membaca maupun mendengarkan audio. Diantara waktu yang baik dalam mendapat kenyamanan melalui ketenangan adalah malam hari. Belajar dalam suasana yang nyaman akan berpengaruh kualitas belajarnya. 

https://tp.media/click?shmarker=414605&promo_id=4452&source_type=link&type=click&campaign_id=147&trs=213451

Banner 1 Banner 2

Belajar Dengan Siapapun

Wawasan seseorang memengaruhi bagaimana ia bersikap dalam menghadapi situasi yang ada di hadapannya. Baik wawasan tentang diri maupun lingkungannya. Pendidikan menuntun manusia untuk memiliki wawasan yang luas tentang alam baik yang tampak maupun tidak tampak. Semestinya wawasan seseorang bertambah dari waktu ke waktu agar ia semakin bijak. Bijak dalam berinteraksi dengan sesama manusia serta lingkungan tempat ia berada.

Guru dalam tugasnya senantiasa berusaha agar murid membuka diri dan pikirannya untuk berbagai informasi yang bermanfaat bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Baik lingkungan manusia maupun bukan manusia. Namun juga selektif terhadap informasi yang ia terima. Murid adalah hari ini adalah pemimpin di masa depan. Murid yang membuka diri terhadap informasi dari luar tentunya akan lebih kaya pengetahuan serta mudah dalam meningkatkan kemampuannya. Sebaliknya murid yang menutup diri dan merasa cukup dengan pengetahuan yang sudah dimiliki akan sulit berkembang. 

Guru merupakan teladan bagi murid. Sebagai teladan guru terbuka dan berusaha memperluas wawasan yang ia miliki. Sebagai teladan apa yang dilakukan guru dan sikap batin akan berpengaruh terhadap murid. Sebagian orang mungkin menyangkal atas pernyataan ini karena  beranggapan bahwa perubahan yang dialami murid hanya bergantung pada apa yang ia lihat dan ia dengar. Itu hal yang wajar. Namun dapat dipahami bahwa suasana batin seseorang akan tercermin pada raut wajah, nada suara , serta gerak tubuh dalam berperilaku. Itu semua bagi orang yang baru kenal sekali mungkin tidak terlalu berdampak. Akan tetapi pada hubungan guru dan murid yang intensitas pertemuannya sangat sering tentunya akan saling memengaruhi antara  guru dan murid. Tak heran guru berusaha untuk selalu tampil menarik di depan murid. Wajah ceria biasanya menggambarkan suasana hati yang gembira.

Sikap mau belajar dan menerima tidak terbatas pada orang yang dihormati dan diagungkan saja, namun belajar apa saja  dengan siapa saja. Bagi pendidik segala informasi yang berkaitan dengan pendidikan menjadi sangat menarik meskipun bukan berasal dari praktisi pendidikan. Terlebih lagi terhadap informasi tentang pengalaman tema guru mengelola pembelajaran, baik dalam ruangan maupun di luar ruangan, baik luring maupun daring.

Aktivitas berbagi pengalaman praktik baik sesama guru dalam pendidikan calon guru penggerak dilakukan secara luring maupun daring. Berbagi pengalaman dan pemikiran/dilakukan secara daring dilakuan pada loka karya.  Sedangkan pada aktivitas berbagi secara daring dilakukan melalui diskusi asinkron dengan menulis dan menanggapi postingan di blog maupun melalui diskusi sinkron pada ruang kolaborasi dan elaborasi konsep.

Banner 3 Banner 4

Diskusi Virtual di Ruang Kolaborasi

Ruang kolaborasi diberikan kepada peserta untuk menggali potensi yang dimiliki diri sendiri sekaligus teman - teman dalam satu kelompok. Ruang kolaborasi dimulai dengan diskusi virtual yang dipandu oleh Fasilitator mengenai topik tertentu sesuai dengan tema pada modul yang sedang dipelajari. Dilanjutkan dengan diskusi pada kelompok kecil membahas persoalan(stimulus) yang diajukan.  Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya pada ruang utama. Ada ruang utama dan ruang diskusi kelompok. Ini menarik bagi peserta.
Meskipun dilakukan secara virtual, namun membawa dampak yang sangat positif bagi peserta. Bukan hanya sebagai wahana silaturahmi secara online, namun juga merupakan kesempatan berbagi praktik baik dengan sesama peserta sekaligus menjadi wahana untuk menemukan solusi atas. Permasalahan yang dihadapi tempat kerja. Pengalaman baik dari peserta disampaikan, solusi untuk persoalan dipecahkan bersama. Diskusi yang dihadiri Pengajar Praktik dengan dipandu oleh Fasilitator membuat peserta dapat menjalani proses dengan baik dan terarah.

Kolaborasi yang dibangun  dalam satu kelompok baik dalam diskusi maupun presentasi memberikan pengalaman berharga bagi peserta. Betapa tidak dalam peserta dapat memecahkan kasus pembelajaran yang diajukan dalam tugas kelompok secara bersama. Jika dilakukan secara mandiri mungkin cukup rumit, namun dengan kolaborasi bisa menghemat waktu dan energi.  

Pengalaman dari masing -masing peserta yang berasal dari berbagai tempat berbeda tentunya menambah dan memperluas wawasan pemahaman yang dimiliki peserta. Peserta yang berasal dari jenjang sekolah dasar dapat belajar dari peserta yang berasal dari TK maupun SMP. Disini peserta dapat saling berbagi dan menerima masukan dari peserta lain. Terkadang masukan berupa kritik maupun saran. Apapun itu tentunya berpengaruh positif bagi peserta baik dalam segi sikap maupun ketrampilan yang dimiliki.  Dengan sendirinya peserta mendapat kesempatan untuk belajar menjadi guru yang bijak.
Banner 5 Banner 6