Dimensi Komunikasi

 


Pembelajaran dengan mengalami secara langsung dipercaya memberikan kesan yang bertahan lama. Pengetahuan dan pengenalan akan lingkungan tidak diragukan lagi.  Merupakan bekal pengalaman bermanfaat bagi anak. Kesadaran akan situasi dan kondisi dimana ia tinggal, tumbuh dan berkembang harus ditanamkan sejak masih kecil. Agar kelak ia tidak menjadi orang asing di kampung sendiri. Pengenalan lingkungan secara langsung dilakukan dengan aktivitas melihat, mengamati, melakukan, merasakan, serta mengomunikasikan.

Kali ini anak-anak melaksanakan kegiatan mengenal lingkungan air di objek wisata terdekat. Dengan berjalan kaki untuk melatih ketahanan tubuh, yakni otot dan pernapasan memberikan pengalaman dalam aspek menjaga kesehatan. Dilanjutkan dengan aktivitas berenang di kolam dangkal , anak-anak melakukan latihan tanpa pijakan. Tanpa memerlukan biaya besar. Selanjutnya, aktifitas wawancara sederhana sebagai cara menggali dan mengumpulkan informasi yang berkesan. Wawancara terhadap narasumber yang merupakan pelaku usaha di tempat ia bekerja tentu memberikan kesan mendalam dibandingkan dengan simulasi wawancara di ruang kelas. Ia lebih kontekstual, dan lebih optimal dalam menggali ide pertanyaan. Dari sini kemampuan berkomunikasi terasah disamping menumbuhkan keberanian untuk bertanya.
Kemampuan berkomunikasi sebagai salah satu dimensi profil lulusan perlu diupayakan sejak dini. Salah satunya dengan teknik wawancara. Pada aktivitas wawancara, seorang anak berlatih membuat daftar pertanyaan sesuai topik dan subjek yang diwawancara, mereview tulisan serta kemampuan komunikasi lisan. Beberapa ketrampilan komunikasi yang dilakukan secara sistematis diharapkan akan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
Kolaska, jelang dzuhur.  

Permen dan Matematika

 

Setelah membaca tulisan ini mungkin Anda akan bertanya dalam hati, "Berapa harga permen?" "Seribu rupiah dapat berapa permen?" Ya , itu yang terlintas di pikiranku ketika membuka buku matematika kelas 4. Di buku tersebut ditunjukkan operasi pembagian permen kepada beberapa anak. Mengaitkan materi ajar dengan aktifitas keseharian anak akan memberikan pengalaman belajar yang berkesan bagi anak.  Pembelajaran bermakna ketika konten yang diajarkan sesuai dengan dunia anak.

Tidak diragukan lagi, permen secara umum sering dikaitkan dengan kebiasaan anak. Disamping itu, bentuknya yang kecil dan w harganya yang relatif murah dibanding jenis makanan lainnya. Serta mudah didapat. Hal ini memungkinkan permen digunakan sebagai sarana pembelajaran.

Empat puluh delapan permen yang dibagikan kepada 9 anak menjadi lebih konkret dibandingkan dengan hanya membaca buku. Caranya mudah saja. Yaitu meletakkan 9 permen secara berderet di atas meja. Kemudian menambahkan 9 permen lagi disamping setiap permen. Ulangi aktivitas tersebut beberapa kali. Setelah meletakkan permen lima kali maka sisa permen tinggal 3. Adapun permen yang sudah diletakkan di meja sebanyak 5x9 = 45. Jadi 45 dibagi dengan 9 hasilnya 5. Selanjutnya sisa permen yang hanya 3 jika dibagi 9 maka hasilnya 3/9 sama dengan 1/3.
Jadi hasil pembagian dari 48 : 9 adalah 5 1/3.

Dawet Ayu

 


Wilayah Indonesia yang berada di sekitar jalur khatulistiwa beriklim tropis dan mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Keanekaragaman flora dan fauna sebagai kekayaan alam hayati nggak perlu ditanya lagi. Beragam jenis tumbuhan dengan berjuta manfaat ada padanya. Tak heran wisata kuliner di Indonesia menjadi daya tarik turis baik dari dalam maupun mancanegara.

Dawet Ayu Banjarnegara sebagai salah satu kuliner khas sudah dikenal di mana-mana. Hampir di semua kota besar di Indonesia ada penjual Dawet Ayu. Tahukah kamu apa yang membedakan Dawet Ayu Banjarnegara dengan dawet atau minuman cendol pada umumnya? Di tulisan kali ini tidak akan dibahas asal usul nama Dawet Ayu Banjarnegara. Agar tulisan tidak terlalu panjang dari membosankan.

Sebagaimana yang telah dijelaskan tadi, bahwa iklim di Indonesia adalah tropis. Ini menyebabkan suhu di Kota-kota di Indonesia terlebih di sekitar garis khatulistiwa tergolong cukup tinggi di siang hari. Dengan aneka ragam flora yang ada, maka wajar banyak ragam minuman dengan variasi rasa dan warna yang dapat disajikan.

Baik langsung saja ke topik, apa yang membedakan Dawet Ayu dengan dawet pada umumnya? Dawet sebagai minuman khas tentunya memiliki perbedaan dengan minuman lainnya. Beda penjual mungkin akan menyajikan cita rasa yang berbeda. Dawet Ayu Banjarnegara kini dapat disajikan dalam berbagai varian rasa. Diantaranya ada Dawet Ayu berselimut salju, Dawet Ayu tape ketan, serta Dawet Ayu biji salak dan sebagainya. Penjual mungkin akan berinovasi dalam menciptakan varian rasa di dalamnya. Begitu pula dalam setting outlet untuk membuat nuansa yang berbeda.
Namun ada yang menjadi ciri khas dari semua itu. Biasanya penjual Dawet Ayu memasang gambar tokoh wayang punakawan, yaitu Semar dan Gareng. Selain itu pada pembuatan cendol, penjual tidak hanya menggunakan tepung beras saja.  Ia juga menambahkan tepung aren didalamnya sehingga menyebabkan kekhasan dari segi rasa dan tekstur. Selain itu juruh yang digunakan biasanya dibuat dari bahan gula aren. Bagi sebagian pembaca pohon aren mungkin sudah sulit dijumpai. Namun dari segi rasa dan manfaat, gula aren  tidaklah  sama dengan gula kelapa yang ada di pasar tradisional. 

Bagaimana rasanya   dawet yang terakhir kamu minum ? Masihkah kamu ingat?
Video 👇👇


Air Leri Sebagai Anugerah


Nasi beras yang menjadi makanan pokok masyarakat mengalami beberapa perlakuan.  Sejak proses pemetikan sampai menjadi makanan yang siap dihidangkan di meja makan. Proses panjang dari penanaman dan sebelumnya dilakukan petani padi dengan berbagai aktifitas yang terkadang melibatkan banyak pihak. Maka sebagai insan yang beriman, biasanya masyarakat sebelum makan berdoa memohon berkah bukan hanya bagi dirinya melainkan bagi banyak orang.

Meskipun tidak semua orang menanam padi, namun hampir semua orang memakan nasi beras yang berasal dari tanaman padi. Sekarang dengan alat listrik proses menanak nasi lebih mudah. Pengerjaannya juga lebih cepat. Secara umum prosesnya meliputi: menakar beras yang akan dimasak, mencucinya, kemudian memasaknya.

Menakar beras sebelum dimasak diras penting dengan pertimbangan ekonomi, menyesuaikan kebutuhan rumah tangga akan nasi dalam sehari, agar nasi yang sudah dibuat nantinya tidak terbuang percumah. Coba kita bayangkan, jika dalam satu hari satu keluarga mengonsumsi 1 kg beras, maka setiap bulan membutuhkan 30 kg beras. Jika dikalikan dengan setahun pula, mencapai angka 365 kg. Mencuci beras sebelum memasaknya perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Selanjutnya memasak menggunakan "rice cooker" atau sejenisnya, dengan menyesuaikan volume beras dengan volume air. Ini bertujuan mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan kita. Nasi yang dibuat tidak terlalu keras juga tidak terlalu lembek. Sebagian mungkin masih menggunakan peralatan tradisional dalam memasak nasi. Dengan cara tradisional nasi yang hasilkan dipercaya lebih enak dan lebih sehat.

Selain petani, biasanya beras yang dimasak diperoleh dengan cara membeli dari penjual. Adapun uang digunakan untuk membelinya berasal dari hasil kerja atau usaha yang dilakukan. Usaha yang dilakukan boleh jadi pada sektor perdagangan maupun sektor lain. Kita tentunya sepakat bahwa uang yang kita dapatkan merupakan rezeki dari Tuhan yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya secara lisan dengan mengucapkan "hamdalah" serta menggunakan rezeki tersebut untuk hal bermanfaat. Pendek kata tidak menyia-nyiakan rezeki yang kita terima.

Beras memiliki bagian luar yang disebut kulit ari. Kulit ari dipercaya terdapat vitamin didalamnya, yang baik untuk kesehatan tubuh. Namun jika tidak hati-hati dalam mencuci beras kulit ari mungkin akan hanyut bersama air cucian beras. Bagaimana untuk memanfaatkannya agar rezeki yang diterima tidak terbuang percumah? Salah satu yang dapat dilakukan adalah menjadikan air bekas cucian beras sebagai aset berharga untuk tanaman. Sebenarnya pemanfaatan air bekas cucian beras sudah dilakukan orang tua kita sejak dulu, namun masih terbatas pada beberapa aktivitas 'tertentu'. Jika setiap kali mencuci beras, airnya dimanfaatkan dengan baik untuk tanaman, sebenarnya ia merupakan anugerah dari Tuhan yang harus disyukuri juga. Namun, untuk efektifitasnya dalam penyimpanan, tidak semua air bekas cucian beras. Cukup air cucian pertama , kedua, ketiga saja yang disimpan. Ambil dan simpan dalam botol atau jerigen untuk keperluan tanaman kesayangan kita.

(Jelang subuh)

POC dari LRT


Limbah Rumah Tangga berupa sisa sisa sayuran yang tidak terpakai dipotong-potong kecil, dimasukkan ke botol plastik bekas kemudian disiram air leri yaitu air bekas cucian beras. 

Sisakan ruang dalam botol kira-kira 1/4 bagian dan tutup rapat. Ruang 1/4 bagian botol dibiarkan berisi udara dengan tujuan agar ketika dibuka tidak tumpah. Biasanya sisa tumbuhan yang dicampur dengan air leri akan menghasilkan gas. Itulah sebabnya disediakan ruang agar gas yang dihasilkan memiliki ruang di dalam botol.

Sesekali buka tutup botol untuk mengeluarkan gas agar tidak meledak. Kemudian tutup kembali dengan rapat untuk menghindari serangga masuk dan bertelur di dalam botol. Proses ini dilakukan berulang kali di permulaan, ketika produksi gas cukup banyak. Setelah produksi gas menurun atau bahkan sudah tidak memproduksi gas lagi, maka botol tersebut cukup dibiarkan tanpa dibuka tutupnya sampai terbentuk pupuk organik cair (POC).

POC yang dihasilkan dari sisa sayuran baik digunakan untuk memberikan nutrisi bagi tanaman. Khususnya tanaman sayur. Gunakan untuk keperluan tanaman kesayangan di halaman. Hal sepele namun bermanfaat untuk mendapatkan sayuran organik, hanya dengan memanfaatkan LRT untuk tanaman dalam pot di pekarangan merupakan ide yang baik untuk dikembangkan. Memberikan pengalaman ini kepada anak-anak merupakan satu bentuk proses pendidikan yang berwawasan lingkungan.

Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga

 

Limbah Rumah Tangga (LRT) selalu ada di dapur setiap hari. Bagi setengah rumah tangga dengan jumlah keluarga cukup ramai bahkan mungkin mencapai satu kilogram per hari. Jika dikalikan dengan jumlah hati selama sebulan bisa mencapai angka puluhan kilogram. Pada umumnya limbah rumah tangga bisa dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu organik dan non organik. Namun disini yang akan kita bahas adalah limbah organik berupa sampah dapur. Yaitu sisa sisa sayuran yang dibeli dari pasar/warung maupun penjual sayur keliling.

Kebiasaan membeli sayuran di pagi hari menjadi rutinitas masyarakat. Terutama ibu ibu. Baik di kota maupun di desa. Sebagian dari sayuran yang dibeli, yang baik dimasak untuk kebutuhan sarapan pagi dan makan siang keluarga tersayang. Namun sebagian lagi yang kurang baik akan menjadi limbah yang harus segera dibuang agar tidak menimbulkan bau tidak sedap di rumah. 

Sayuran yang kita beli dari penjual sayur, pada hakikatnya merupakan rezeki yang harus disyukuri. Salah satu cara mensyukurinya adalah dengan menjadikannya bermanfaat bagi kehidupan dan bagi lingkungan. Kemudian bagaimana cara memanfaatkan LRT agar tidak terbuang percuma?
Salah satu cara untuk memanfaatkan LRT organik adalah dengan menjadikannya Pupuk Organik Cair (POC) yang berguna bagi tanaman. Jadi dari tanaman ke tanaman. 

Mengenal Tempat Tumbuh Padi

 


Belajar dimana saja, dengan siapa saja. Termasuk dengan alam yang selalu jujur. Alam mengajarkan kepada kita untuk menghargai, mengasihi, bersabar serta mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan. Alam sebagai laboratorium raksasa yang selalu 'up-to-date'. Dengan memperhatikan alam pengetahuan akan bertambah. Tentunya bagi insan yang berfikir. "Maka nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan". Luasnya bumi yang terhampar, tegaknya gunung - gunung tinggi menjulang , bergeraknya matahari yang tak henti memancarkan sinarnya sebagai tanda kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa.

Pengetahuan akan proses tumbuh tanaman yang didapat dengan melihat langsung dan merasakan langsung suasana di sekitar tanaman tentu memberikan pengalaman. Ini diharapkan akan membekas pada pikiran dan akan bertahan sampai waktu yang lama. Mengetahui proses tumbuh tanaman padi dari fase yang satu ke fase berikutnya bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Betapa tidak, dari Sabang sampai Merauke, bahkan hampir di seluruh wilayah Asia Tenggara masyarakat mengonsumsi nasi beras setiap hari. Betapa besar jasa petani padi bagi kelangsungan hidup umat manusia.

Dari segi pengetahuan, perbedaan jenis daun dan akar tanaman lebih banyak dijumpai di alam terbuka. Begitu pula dengan arah dan tekanan angin dapat lebih dirasakan tanpa halangan tembok beton dinding sekolah. Udara yang kaya akan oksigen terasa lebih nyaman dirasakan. Berjumpa dengan petani dan menyapa langsung mereka yang bekerja di sawah merupakan pengalaman yang menyenangkan. Dengan melihat luasnya area persawahan dan perkebunan dapat dipahami bahwa sebagian besar penduduk di pedesaan menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. 

Sekolah sebagai tempat melahirkan cerdik pandai di masyarakat. Manusia yang memahami akan lingkungan tempat hidupnya dan keadaan masyarakat di sekitarnya diharapkan memiliki kebijaksanaan dalam bersikap dan bertindak.

Dalam satu kegiatan, ilmu pengetahuan alam didapat dari bertanya jawab dan mengamati struktur tanaman, ilmu pengetahuan pada topik mata pencaharian masyarakat pedesaan. Adapun ketrampilan matematika dapat diperoleh dari pengalaman menghitung perbandingan luas tanah dalam meter persegi dengan jumlah tanaman yang mampu ditampung dengan pertimbangan intensitas cahaya matahari, kemampuan tanaman berkembangbiak serta kesuburan tanah yang ada.

Pengalaman Waktu Liburan

 


Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan literasi anak adalah dengan membiasakan anak bercerita. Kegiatan yang dilakukan menceritakan pengalaman ketika liburan semester. Mengapa pengalaman? Pengalaman pribadi merupakan hal paling asyik untuk diceritakan, terlebih kepada teman dekat. Teman merupakan tempat untuk meluahkan isi hati dan perasaan. Demikian manusia pada umumnya. Sedangkan pengalaman berkesan dari seseorang tidak mudah untuk dilupakan.

Bercerita di depan teman-teman untuk menumbuhkan keberanian dengan cara yang paling mudah. Keberanian dalam berbicara dan mengungkapkan kata-kata. Tidak semua anak siap untuk mengungkapkan langsung secara lisan. Dengan menuliskan terlebih dahulu pada kertas dipercaya membantu anak dalam meluahkan mutiara di alam pikirannya, disamping perasaan secara bersamaan. Setelah menulis, anak membacakan dengan intonasi yang sesuai.

Menuliskan apa yang akan disampaikan membuat membawa anak bukan hanya mencurahkan, namun sekaligus belajar melakukan "self editing". Sebelum membaca di depan teman-temannya anak akan otomatis membaca berulang - ulang agar tulisannya enak dibaca di depan orang lain.

Salam

Membuat karya kerajinan dari botol bekas



Setelah mendiskusikan manfaat dari barang bekas yang ada di lingkungan pada hari Sabtu yang lalu. Kini saatnya membuat karya dengan imajinasinya dalam memanfaatkan botol plastik bekas yang ada disekitar. Semua membawa botol plastik bekas. Kebanyakan dari mereka membawa botol bekas air mineral. Namun ada juga yang membawa bekas wadah minyak goreng dan bekas botol minuman manis. 

Diawali dengan pemeriksaan kesiapan. Pemeriksaan dilakukan dengan menanyakan dan melihat bahan dan alat apa saja yang dibawa anak-anak. Satu persatu diidentifikasi dan dicatat. Semua dipastikan membawa botol plastik bekas. Apapun merek dan kegunaan sebelumnya. Alat yang digunakan untuk menghasilkan karya disesuaikan dengan kepunyaan dan ketersediaan di rumah. 

Adalah penting untuk diperhatikan, ketika melakukan aktifitas membuat karya dengan waktu terbatas sebaiknya tidak meminjam maupun meminta kepada peserta yang lain. Meminta atau meminjam mungkin akan mengganggu peserta yang lain. Lain lagi dengan persiapan di rumah yang memiliki fleksibilitas tinggi serta kelonggaran waktu yang cukup. Kemandirian perlu ditanam sejak dini.

Setelah pemeriksaan kesiapan dilakukan pemeriksaan tujuan. Setiap anak menyampaikan nama benda yang akan dibuat. Kemudian dicatat di papan tulis. Hali ini dimaksudkan sebagai rambu-rambu untuk menumbuhkan komitmen. Benda yang akan dibuat nantinya adalah benda yang namanya sudah tercatat di papan tulis.

Setelah berbagai persiapan dilakukan tiba saatnya melakukan aksi. Membuat karya menghasilkan barang baru dari barang bekas. Imajinasi anak digali dengan aktivitas ini. Dimulai dengan aktivitas memotong, merekatkan , selanjutnya menghias karya.


Mengidentifikasi produk

Secara berkelompok yang terdiri dari 4 anak, berdiskusi menentukan lima produk yang terkenal yang banyak digunakan di lingkungan. Aktivitas ini mendorong anak mengenali lingkungannya, baik lingkungan alam maupun masyarakatnya. Setiap anggota kelompok mengusulkan nama produk berdasarkan pengamatan dan pengalamannya. Kemudian dipadukan dengan pengalaman teman-temannya dalam kelompok. Pada akhirnya, kelompok menyatakan lima produk terkenal yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di lingkungannya.

Masih dalam aktivitas kelompok, setiap anggota menggali informasi terkait kelima produk tersebut dengan cara browsing di internet. Tentunya dengan dipadukan dengan pengalaman pribadinya dalam menggunakan, mengamati atau bersentuhan dengan produk tersebut. Informasi  yang digali diantaranya;

Siapa yang membuat produk tersebut ?

Apa saja manfaat produk tersebut?

Jika anak-anak mempunyai informasi yang lebih bisa dijelaskan dari bahan apa saja produk tersebut dibuat.

Selanjutnya menyebutkan kelebihan - kelebihan dari produk tersebut jika dibandingkan dengan produk sejenisnya.

Anak-anak mendiskusikan penyebab produk tersebut menjadi terkenal dan banyak digunakan oleh banyak orang. Pada akhirnya membuat kesimpulan bagaimana suatu produk dapat menjadi terkenal dan dimanfaatkan oleh banyak orang.

Setelah data yang dihasilkan lengkap, proses dari tahap awal hingga akhir selesai dilakukan hingga menghasilkan kesimpulan dari kelompoknya, melakukan presentasi. Presentasi dilakukan dihadapan kelompok lain yang tentunya memiliki hasil berbeda. Presentasi dilakukan untuk memberikan pengalaman berbeda kepada kelompok lain serta menyerap masukan dari mereka.

Bahan presentasi dibuat menggunakan aplikasi Canva yang diakses melalui telepon pintar. Satu kelompok membuat satu bahan presentasi dengan maksud ada pembagian tugas dalam berkolaborasi dengan kelompoknya serta mengembangkan kreatifitas anak dalam menggunakan perangkat dan platform digital.

Aktivitas ini sejatinya bertujuan memberikan pengalaman kepada anak-anak melakukan pekerjaan secara sistematis dan kolaboratif dalam memecahkan masalah. Serta menumbuhkan kepekaan terhadap keadaan di lingkungan tempat ia tinggal, tumbuh dan berkembang. Dengan harapan tentunya kelak ia akan mampu membaca peluang dan potensi di sekitar.

Salam,


Arti Surat Al Ikhlas dalam Bahasa Jawa

Surat Al Ikhlas adalah surat ke-112 dalam Al Quran. Terdiri dari 4  ayat dan termasuk golongan surat Makiyah,yaitu surat yang diturunkan pada periode Makkah.

Berikut adalah terjemahan surat Al Ikhlas dalam bahasa Jawa dengan penulisan huruf LATIN dan PEGON. Terjemahan disajikan dalam kata per kata.  

Surat Al Ikhlas:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ۝١

  اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ۝٢

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ۝٣

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ۝٤


Terjemah dalam kata per kata dengan penulisan huruf PEGON :

بسم الله

كلاوان ۑبوت أسماني الله

الرحمن

كڠ مها ولاس أسيه إڠ دالم دوۑا لن أخرت

الرحيم 

كڠ مها ولاس أسيه إڠ دالم أخرت


Ayat 1 

قل

داووها سيرا محمد

هو

أوتاوي فركارا كاڠ دين تاكواكين

الله

ايكوالله تعالى

احد

ياايكو ذات كاڠ ساويجي ڠيجيني


Ayat 2 

الله

أوتوي الله تعالى

الصمد

إيكو ذات كڠ دين سجا


Ayat 3 

لم يلد

أورا ففوترا سفا الله

ولم يولد

لان أورا دين فوترااكن سفا الله


Ayat 4 

ولم يكن

لن أورا أنا

له

مراڠ الله

كفوا 

إيكو ماداني

احد

سفا ووڠ ساويجي


Terjemahan dalam huruf LATIN :


Bismillahi

Kelawan nyebut asmane Allah

Arrahmaani

Kang maha welas asih ing dalem dunya lan akhirat

Arrahiimi

Kang maha welas asih ing dalem akhirat 


Ayat 1

Qul 

Dhawuha Sira Muhammad

Huwa

Utawi perkara kang den takokaken

Allahu 

Iku Allah ta'alaa

Ahadun

Yaiku dzat kang sawiji ngijeni


Ayat 2

Allahu 

Utawi Allah ta'alaa 

Ashshomadu

Dzat kang den seja


Ayat 3

Lam yalid

Ora peputra sapa Allah 

Wa lam yuulad

Lan ora den putraaken sapa Allah 


Ayat 4

Wa lam yakun

Lan ora ana

Lahu

Marang Allah 

Kufuwan

Iku madhani

Ahadun

Sapa wong sawiji


(Dipetik dri akun youtube  Khoirudin Channel   tautan https://www.youtube.com/watch?v=fAxD17go8FA)

Praktik Pengelolaan Sampah menjadi Kerajinan

Setelah anak menentukan benda apa yang akan dibuat dari bahan bekas dan membuat perencanaan, tibalah saatnya melaksanakan praktik. Masing - masing anak melakukan proses dan menghasilkan produk kerajinan sesuai pilihannya. 

Sebelumnya anak-anak sudah membuat perencanaan , setelah melakukan identifikasi dan analisis atas barang bekas yang ada disekitarnya. Jadi analisis, menentukan benda apa yang akan dibuat, menyiapkan alat dan bahan. Menyiapkan alat dan bahan dilakukan selama satu Minggu, yaitu dari Sabtu ke Sabtu berikutnya.

Sebelum memulai kegiatan praktik, dilakukan review terhadap aktifitas dan materi sebelumnya. Ini dilakukan untuk menjaga ingatan anak serta membantu memfokuskan pikiran pada kegiatan yang akan dilakukan. Kemudian memeriksa kesiapan anak. Apakah ia membawa alat dan bahan yang akan digunakan. 

Untuk membantu memfokuskan pikiran dan aktivitas selama praktik agar dapat mencapai target yang ditetapkan, setiap anak menyebutkan benda apa yang akan ia buat, dicatat pada tabel. Tabel dibuat di papan tulis agar mudah dilihat semua anak.  

Diantara benda-benda yang akan dibuat adalah tempat pensil, tabungan bingkai foto, fas bunga, tong sampah, miniatur Monas, miniatur truk, miniatur pesawat serta miniatur tank.


Adapun bahan yang digunakan sebagian besar kardus bekas dan botol plastik bekas. Sedangkan alatnya bervariasi mulai dari gunting, pisau sayat, lem lilin serta pewarna. Di antara mereka ada yang menggunakan pistol khusus lem bakar, namun ada juga yang membakar lem menggunakan korek api. Ketika tulisan ini diunggah proses sedang berlangsung dan menghasilkan barang jadi. Sebenarnya proses lebih diperhatikan. Jika prosesnya baik, maka hasilnya pun juga baik.

Pengelolaan sampah dalam gaya hidup berkelanjutan


Pengelolaan sampah masih menjadi topik yang menarik untuk dibahas berlama-lama. Diskusi yang dilakukan menyita banyak waktu karena ada saja topik yang terkait dengannya. Sebut saja rumah tangga, ekonomi, industri, bahkan kegiatan masyarakat erat kaitannya dengan sampah. Misal kegiatan musyawarah yang dihadiri puluhan orang menyumbang beberapa jenis sampah dari bungkus 'snack box' yang dikonsumsi. Ini menjadikan pengelolaan sampah topik yang dipilih pada pembelajaran yang menguatkan gotong-royong, kreativitas serta kemampuan bernalar kritis.

Karena ada dimensi gotong royong yang akan dikuatkan, maka aktivitas yang dilakukan sedapat mungkin melibatkan anak-anak dalam kegiatan bersama/kolaborasi dengan kelompoknya. Kelompok kecil dibuat agar semua anggota terlibat aktif dalam kegiatan menggali informasi, memprosesnya serta memberitakan kepada orang lain melalui presentasi sesuai kesiapan anak.

Diskusi membawa anak mengalami proses bernalar kritis dalam aktivitas mengidentifikasi, dan mengelompokkan jenis sampah. Tidak hanya itu anak bernalar kritis dalam mencari solusi atas permasalahan sampah di lingkungannya. Dari aktivitas bernalar kritis yang dilanjutkan dengan proses mewujudkan ide-ide yang ditemukan diharapkan pada pertemuan berikutnya akan menghasilkan produk hasil kreativitasnya.

Sebelum serangkaian kegiatan pembelajaran dilaksanakan lebih lanjut, penjelasan tentangnya tidak bisa diabaikan. Ini guna memungkinkan tahapan demi tahapan berlangsung dengan baik. Mulai dari diskusi kelompok, pembentukan kelompok, kerja kelompok serta presentasi atas aktivitas dan hasil kerja kelompok.

Penjelasan pertama mengenai topik dipilih. Mengapa dan bagaimana alasannya. Selanjutnya tahapan-tahapan yang akan dilakukan. Serta materi pokok kegiatan tentang 3 R (reuse, reduce, recycle).

Diskusi kelas menjadi kegiatan pertama dan merupakan pondasi dalam melakukan kegiatan kegiatan selanjutnya. Topik pembahasan dalam diskusi kelas antara lain pengertian sampah, apa saja yang termasuk sampah dan bukan sampah, serta bagaimana mengelompokkan sampah, serta apa saja solusi yang mungkin dilakukan. Diskusi mengenai pengelompokkan dan penanganan sampah hanya sebagai gambaran kegiatan saja karena kegiatan diskusi yang lebih jauh akan dilakukan di kelompok kecil. 

Pada awal diskusi anak-anak belum bisa menyebutkan banyak barang/benda yang termasuk sampah dan bukan sampah. Ini mungkin hanya masalah suasana yang belum memungkinkan seseorang menemukan ide di benak pikirannya. Agar anak-anak lebih leluasa dalam berimajinasi serta mendapatkan lebih banyak ide, anak dipersilakan keluar ruangan untuk mengamati keadaan di sekitarnya serta mencatat benda - benda yang termasuk sampah dan bukan sampah. Setelah keluar sebentar dan masuk lagi tiap - tiap anak menyebutkan berapa jenis benda sampah yang telah ditulisnya. Ini adalah hasil pengamatan anak-anak dalam waktu yang ditentukan. Hasilnya bervariasi. Anak anak juga menyebutkan benda benda baru yang mungkin dibuat dari sampah yang penangananya termasuk dalam recycle. Sejatinya catatan anak merupakan modal/bahan untuk mengerjakan tugas selanjutnya. Akhir dari diskusi  murid membentuk kelompok kecil yang terdiri dari tiga anak. 

Melakukan tugas dalam kelompok setelah kelompok kecil terbentuk. Aktivitas yang dilakukan adalah diskusi, mengelompokkan jenis-jenis sampah serta menentukan. Solusi berdasarkan kesepakatan . Menuliskan hasil diskusi dalam 3 tabel. Selanjutnya setiap kelompok menyampaikan minimal 3 benda yang dapat dibuat dari jenis sampah yang ada disekitarnya dan telah dicatat di bukunya masing masing.

Kegiatan berikutnya melakukan kampanye pengelolaan sampah dengan membuat poster, maupun video sesuai dengan kesiapan tiap-tiap anak. Poster bisa dibuat menggunakan kertas gambar maupun aplikasi digital. 

Kurang lebihnya mohon maaf. Kritik dan saran adalah sesuatu berharga bagi penulis. Silakan komen di kolom komentar.

SIARAN LANGSUNG

 

 


Apa Yang Perlu Disiapkan dan Dilakukan

Memasuki kelas baru berarti berpindah dari satu keadaan ke keadaan yang berbeda. Hal baru tentunya akan ditemui. Meskipun tidak 100% berbeda dengan sebelumnya. Kedalaman materi yang akan diterima di kelas yang lebih tinggi pasti berbeda dengan kelas sebelumnya. Bahkan topik baru, yang sebelumnya tidak didapatkan di kelas lama. Untuk ini murid perlu menyiapkan diri. Bukan saja siap secara fisik, namun juga siap secara mental. Begitu pula dengan adanya perbedaan individu guru yang akan mendampinginya belajar dalam satu tahun ke depan.

Agar murid dapat menyiapkan diri dalam situasi belajar yang berbeda dengan situasi sebelumnya dan mengikuti pembelajaran dengan baik dalam satu tahun ke depan. Guru perlu mengupayakan keadaan tersebut dengan memberikan penjelasan serta mengidentifikasi kesiapan belajar murid. Guru perlu menjelaskan program yang akan dijalankan, apa-apa yang perlu disiapkan, serta kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan pengalaman dan analisis serta alternatif solusi jika kemungkinan kendala benar-benar terjadi. 

Untuk dapat menerapkan alternatif solusi dari permasalahan dengan baik dalam pembelajaran ke depan, guru perlu memahami kondisi riil setiap murid. Dengan memahami hal itu dimungkinkan dapat menawarkan solusi terbaik maupun mengimplementasikan dalam pembelajaran yang diampunya. Identifikasi perlu dilakukan.

Perkenalan di Tahun Ajaran Baru

Perkenalan di tahun ajaran baru perlukah dilakukan? Terutama bagi murid - murid di kelas atas.

Di tahun ajaran baru, murid-murid baru saja masuk sekolah setelah sekian hari menikmati liburan semester bersama keluarga. Murid-murid yang tempat tinggalnya berdekatan dalam satu dusun, walaupun libur masih bertemu dan bermain bersama. Namun tidak demikian dengan murid - murid yang tinggal di dusun yang berbeda. Mereka mungkin tidak ketemu. 

Selama liburan semester murid mendapat pengalaman yang beragam. Diantaranya ada yang mengesankan dan menyenangkan. Mungkin ada hobi baru yang didapat setelah menjalani liburan semester. Atau mungkin kondisi yang dialami sekarang berbeda dengan kondisi sebelumnya. Teman-teman dari dusun yang berbeda tidak tahu perubahan situasi yang dialami seseorang.

Memperkenalkan diri secara lisan dapat melatih kemampuan berbicara seseorang. Disamping melatih kemampuan literasi seseorang. Sebelum menyampaikan secara lisan kepada teman-teman secara bergilir, seseorang bisa saja mencatat poin-poin penting yang akan disampaikan sebagai panduan dalam berbicara. Untuk memulainya beberapa QW dapat dijadikan sebagai pedoman, misal APA, SIAPA, dan DIMANA. 

Setelah memperkenalkan diri upaya meningkatkan kemampuan murid dalam berliterasi dapat ditingkatkan dengan bercerita. Yaitu bercerita pengalaman. Setiap orang pasti memiliki pengalaman yang berkesan, mudah diingat. Tinggal menyesuaikan dengan QW sebagai acuan. Dalam konteks bercerita pengalaman hendaknya QW dapat digunakan secara lebih maksimal, sehingga perasaan dapat tergambar dengan lebih jelas. Sebagai contoh penggunaan kata MENGAPA/KENAPA akan menggambarkan alasan seseorang memilih atau membuat keputusan. Dari alasan yang disampaikan, pendengar mendapatkan informasi gambaran situasi hati orang yang berbicara. 

Kata BAGAIMANA pula dapat digunakan sebagai pemantik untuk menyampaikan proses/kejadian/peristiwa secara rinci. Baik peristiwa terjadi dengan situasi menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Karena dalam tahap permulaan dalam latihan maka perlu dimulai dengan memperhatikan kompleksitas. Maksudnya diawal latihan cukup dengan sederhana, sedangkan kemapuan perlu ditingkatkan seiring dengan berjalannya waktu. Namun perlu diperhatikan bahwa dalam semua upaya yang dilakukan hendaknya ada tujuan/target yang jelas agar mudah dalam mengevaluasi.


Latihan Kepemimpinan di Tahun Ajaran Baru

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna menumbuhkan kepemimpinan di tahun ajaran baru bagi murid adalah menyusun/membentuk pengurus kelas. Setelah murid dinyatakan naik kelas dengan diterimanya buku laporan hasil pendidikan, ia dianggap mampu menjalani proses  pembelajaran pada kelas lebih tinggi dari kelasnya dahulu. Disamping usianya kini bertambah satu tahun, kemampuannya pun bertambah tinggi. Terlebih lagi bagi murid kelas 5 sebelumnya yang kini menjadi kelas 6 baru. Ada pesan moral yang ia emban sebagai murid kelas 6. Sebagai anggota kelas tertinggi di sekolah hendaknya bisa menjadi teladan bagi murid-murid kelas lain. Sebagai anak yang lebih besar tentunya harus berusaha menjadi contoh.

Kepemimpinan seseorang tercermin dalam keteladanan dalam sikap, perkataan dan perbuatannya. Apakah ia berwawasan luas atau cenderung sempit dala berpikir. Begitu pula sejauh mana rasa empati yang ia miliki terhadap rekan maupun orang lain yang sedang dalam situasi kurang menyenangkan. Ini tentunya dibarengi dengan kemampuan mengendalikan diri dalam menerima kenyataan yang kurang sesuai dengan keinginannya. 

Musyawarah merupakan aktifitas yang dapat dilakukan guna menumbuhkan unsur-unsur kepemimpinan pada diri murid. Di tahun ajaran baru sebelum pembelajaran yang menantang dilaksanakan, perlu disiapkan segala sesuatu yang memungkinkan kelancaran kegiatan. Salah satunya perangkat kelas atau pengurus kelas. Musyawarah melatih murid berpendapat, membuat keputusan bertanggung jawab serta menerima hasil diskusi. Bukan hanya menerima keputusan secara moral, namun bertanggung jawab melaksanakan rencana yang telah disepakati bersama. 

Peran pengurus kelas yang lama dalam hal ini sangat diperlukan agar pengurus kelas yang baru dapat terbentuk. Ketua kelas yang lama memimpin musyawarah dengan dibantu pengurus kelas lama. Secara garis besar aktifitas yang dilakukan adalah menawarkan kesempatan kepada anggota untuk mencalonkan diri. Setelah ada beberapa yang menjadi calon pengurus, memusyawarahkanya. Jika sudah ada kesepakatan dalam musyawarah maka pemimpin memutuskan dan menetapkan calon terpilih sebagai sebagai pengurus kelas. 

Setelah pengurus kelas yang baru terbentuk, dilanjutkan aktivitas musyawarah kedua untuk membentuk regu kerja dan menyusun jadwal piket kelas. Kali ini musyawarah dipimpin oleh ketua kelas yang baru dibantu pengurus kelas. Jadi, tim yang baru langsung beraksi. Musyawarah sepenuhnya dilakukan oleh murid dengan dipimpin ketua kelas. Dalam hal ini guru hanya memantau dan mengawasi jalannya musyawarah serta mengevaluasi hasil keputusan yang diambil. 

Aktifitas di Tahun Ajaran Baru

Apa yang semestinya dilakukan di masa awal tahun ajaran sekolah? Pertanyaan ini jika dilontarkan menuai bermacam jawaban
Tentunya berbagai aktifitas bisa dilakukan. Tergantung kreatifitas guru dan sekolah. Ada yang mengadakan perlombaan sederhana maupun permainan kecil yang menyenangkan. Ada pula yang melakukan aktifitas dengan tujuan adaptasi dari kebiasaan di sekolah lama ke lingkungan  sekolah yang baru. Pengenalan lingkungan sekolah amat penting bagi murid baru karena ia baru pindah dari satu kondisi lingkungan belajar ke situasi lingkungan belajar yang baru. Adaptasi diperlukan. Murid baru perlu mengetahui warga sekolah, guru serta karyawan/petugas yang mengurus sekolah tempat ia belajar nantinya. Disamping itu komunikasi yang baik antar pihak sekolah (dalam hal ini guru, kepala sekolah dan karyawan) dengan keluarga murid (wali murid) perlu dibangun. Inti  tentunya bermanfaat agar nantinya tidak terjadi miskomunikasi maupun miskonsepsi antara guru dan orang tua murid. Banyak pihak saling bertukar nomor telepon dengan tujuan melancarkan hubungan di masa mendatang.

Bagaimana pula dengan aktifitas yang dilakukan di kelas dengan murid tidak baru lagi. Meskipun tidak baru namun aktifitas yang dilakukan di luar sekolah ketika liburan semester mungkin dan bahkan hampir pasti berbeda dengan aktifitas di sekolah yang akan ia jalani. Mungkin juga ada pengalaman yang menurutnya seru dan senantiasa terkenang. Atau bagi murid dari kelas dengan jumlah peserta banyak, mungkin sudah ada sebagian nama temannya yang terlupakan. Maklumlah anak-anak sekarang kebanyakan memiliki nama panjang. Kebanyakan murid akan menduduki kelas yang baru, lebih tinggi dari kelas sebelumnya setelah dinyatakan naik. Meskipun masih di sekolah yang sama, namun ruangan yang digunakan berbeda. Fasilitas yang digunakan pun mungkin sedikit berbeda, belajar dengan guru yang berbeda pula. Maka perkenalan diperlukan terutama antara murid dengan guru, agar guru dapat lebih memahami anggota kelasnya. Pembelajaran akan lebih nyaman dalam  kelas yang anggotanya saling mengenali dan saling memahami.

Aktifitas yang perlu dilakukan di kelas yang baru di masa tahun ajaran baru antara lain:
Perkenalan,
Orientasi,
Pengenalan/penyampaian program,
Membuat kesepakatan kelas,
Identifikasi aset.


Refleksi

Melakukan refleksi terhadap apa yang sudah dilakukan menjadi penting agar langkah ke depan lebih baik. Baik dalam urusan pekerjaan maupun dalam belajar suatu topik tertentu. Adalah wajar jika belum mencapai kesempurnaan pemahaman di waktu awal mempelajari topik. Dengan refleksi diharapkan semakin hari pemahaman semakin bagus.
Materi yang dipelajari pada pelatihan -pelatihan yang diselenggarakan untuk guru biasanya terkait dengan bagaimana cara mendidik, mengajar, maupun wawasan paradigma pendidikan masa kini. Pendidikan itu dinamis dan harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Sebagaimana zaman terus berubah maka pendidikan pun harus terus berubah sejalan dengan perubahan zaman itu sendiri. Refleksi dilakukan setelah melakukan aktivitas belajar. Melakukan refleksi memerlukan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang disesuaikan dengan apa yang dipelajari, bagaimana prosesnya, serta rencana yang disiapkan untuk masa depan. Apa yang akan dilakukan. Bahkan perasaan selama proses belajar. Begitu pula refleksi atas pekerjaan yang sudah dilakukan. 

Sebelum melakukan pekerjaan hal pertama dilakukan tentunya membuat rancangan. Kemudian menjalankan rancangan yang sudah dibuat serta melakukan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan. Apakah rancangan sudah disusun dengan baik dan detail? Apakah kegiatan yang dilakukan sesudah sesuai dengan rencana? Pertanyaan-pertanyaan pemantik seperti itu layak ada dalam merefleksi kegiatan yang sudah dilakukan. 

Refleksi merupakan sebuah ketrampilan yang perlu dilatih dengan cara membiasakan diri melakukannya. Kebiasaan melakukan refleksi mendorong melakukan perbaikan demi perbaikan atas apa yang sudah dikerjakan. 

Ada beberapa model refleksi yang dikemukakan oleh para pakar. Kita tinggal mengikutinya dengan cara menerapkan dalam aktifitas yang sudah dilakukan. Ada model refleksi 4F yang memiliki unsur Fact, Feeling, Funding dan Future. Ada refleksi model DEAL (Description, Examination, Articulation of Learning. Ini hanya beberapa contoh yang dapat diterapkan. Masih banyak model refleksi yang bisa diterapkan. Tidak akan saya tulis keseluruhannya di sini. Karena mungkin jika tulisan terlalu panjang akan membuat pembaca meras bosan untuk membacanya.  

Teknik Mengupas Bawang

Bawang. Siapa yang nggak kenal tanaman jenis yang satu ini. Ia selalu ada di dapur-dapur rumah. Hampir semua masakan di negeri ini selalu menggunakannya sebagai pelengkap rasa. Cara mengolahnya pun bermacam-macam. Ada yang ditumbuk halus, ada yang dipotong-potong, ada yang digoreng, ada yang direbus dan ada juga yang tidak dipanaskan. Disajikan langsung tanpa dalam kondisi mentah. Apapun jenisnya nggak ada a yang tidak membawa dampak meneteskan air mata bagi yang mencoba berdekat-dekat. Itulah ciri khasnya. 
Bawang memiliki jenis yang beragam. Namanya beragam. Bentuknya beragam. Ada bawang dengan daun bulat panjang seperti pipa. Ada banyak dengan bentuk daun pipih panjang. Ada bawang dengan betul daun bulat kecil panjang seperti bentuk ijuk. Ada yang berumbi dan ada yang tidak berumbi. Umbinya ada yang putih dan ada merah. Umbi yang berwarna merah ada yang siungnya kecil, namun ada juga yang siungnya besar.

Apapun jenisnya, sebelum dimasak bawang terlebih dahulu dikupas dan dibersihkan/dicuci. Tentunya ini merupakan standar yang umum agar bawang aman dikonsumsi. Bagaimana cara mengupas bawang? Mengupas bawang berarti melepas kulit bagian luarnya. Mengenai cara mengupas bawang saya akan mengajak pembaca untuk fokus hanya pada bawang merah saja. 

Bawang merah merupakan jenis tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis. Ia memiliki kulit yang berlapis. Setelah kulit bagian luar dilepas akan tampak kulit bagian luar kedua. Jika kulit bagian luar kedua dilepas akan tampak kulit bagian luar ketiga. Jika dikupas lagi maka akan tampak kulit keempat, kelima dan seterusnya. Pendek kata pada bawang merah bagian umbinya berlapis-lapis, dan yang paling luar dianggap kulit.

Ada satu teknik dalam menemukan jawaban atas sebuah pertanyaan untuk mendapatkan informasi penting yang disebut dengan "teknik Mengupas bawang". Teknik ini bisanya disampaikan pada seminar-seminar "Bisnis Opportunity Presentation" oleh mentor kepada para "Newbie" dalam jaringannya. Tujuannya agar pelaku usaha baru dalam jaringannya dapat menduplikasi apa yang ia sudah lakukan. Teknik Mengupas bawang biasanya digunakan dalam usaha mendapatkan calon pengusaha baru dalam jaringannya (prospecting) atau dalam usaha memasarkan produk yang ditawarkan kepada calon pelanggan/pembeli (selling/marketing). 

Secara spesifik teknik ini sebenarnya dilakukan untuk mendapatkan alasan yang sebenarnya ketika calon pembeli tidak mau membeli produk yang kita pasarkan. Atau untuk mengetahui alasan sebenarnya ketika orang yang diajak bergabung dalam bisnis menolak ajakan kita. Pada umumnya orang menolak tawaran untuk berbisnis atau membeli produk dengan alasan yang dibuat-buat, bukan alasan yang sebenarnya. Jika perasaan ini muncul dalam hati maka cara ini dilancarkan.

Walaupun bias digunakan dalam bisnis, Namun menurut saya bisa juga diterapkan di dunia pendidikan. Atau dalam kehidupan jika diperlukan. Bagi yang akan menerapkan teknik ini saya sarankan sebaiknya memperhatikan aspek perasaan. Karena boleh jadi orang yang ditarget menjadi merasa kurang nyaman dan berpengaruh pada hubungan kita dengannya. Pada awalnya mungkin tidak masalah. Tetapi setelah pertanyaan ketiga dilancarkan, mungkin akan berpengaruh pada perasaan.

Awalnya dengan santai kita bisa menyampaikan maksud kepada orang yang ditarget/diprospek. Biarkan ia menjawab dengan santai pula. Selanjutnya amati jawaban yang dilontarkan. Apakah dirasa janggal atau tidak. Ibarat kita mengupas kulit terluar. Berdasarkan jawaban tersebut ajukan pertanyaan. Ibaratnya kita sedang mengupas kulit/lapisan kedua. Setelah menerima jawaban, maka berdasar jawaban tersebut ajukan pertanyaan ketiga. Kali ini kita sedang mengupas kulit/lapisan ketiga. Lakukan hal serupa untuk pertanyaan keempat, kelima dan seterusnya sampai mendapat jawaban yang diyakini sebagai jawaban yang diucapkan secara jujur. Berdasarkan jawaban terakhir tersebut kita membuat keputusan untuk melanjutkan (follow up) atau berhenti karena tidak ada gunanya untuk melanjutkan usaha pada orang tersebut. 
Apa yang saya sampaikan mungkin berbeda dengan pengalaman teman-teman.  Jika ada perbedaan dimohon memaklumi dan jangan marah