ڤنتون مروڤاکن کاريا سسترا اصلي ايندونيسيا۔ ببراڤ ايستيله دالم ڤنتون انتارا لاءين بارس؍لارك، باءيت، ريم؍ساجك، سمڤيرن دان ايسي ڤنتون۔ باءيت مروڤاکن کومڤولن دري ببراڤ بارس؍لارق يڠ مميليکي ريما ترتنتو۔ ريما اداله بوڽي اخير ڤد ستياڤ بارس؍لارك۔ ايسي ڤنتون مروڤاکن ڤسن دري سي ڤمبوات ڤنتون۔ ڤنتون مميليکي اتورن ترتنتو، مک جک ايڠين ممبوات ڤنتون هاروس توندوق ڤد اتورن - اتورن ترسبوت سوڤايا ڤنتون يڠ دبوات اينق ددڠر۔ اداڤون اتورن ڤنتون اداله؛ ستياڤ باءيت ترديري دري امڤت باريس باريس ڤرتام دان کدوا مروڤاکن سمڤيرن باريس کتيݢ دان کأمڤت مروڤاکن ايسي ڤنتون بريما اتاو برساجق اب اب نامون سوڤايا ڤنتون يڠ دبوات موده؍نق دباچ دان ددڠر، جک هندق ممبوات ڤاتون ڤرلو ممڤرهاتيکن جومله سوکو کات۔ سباءيقڽ جومله سوکو کات ڤد ستياڤ بارس؍لارس ٨ سمڤاي ١٢۔ سلامت منچوب،
ڤنتون
Belajar Mandiri
Biasanya saya bersama siswa-siswi kelas 6 melaksanakan pembelajaran online via WAG di hari Selasa. Di masa Pandemi Covid-19, kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah dihentikan. Sebagai gantinya siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran di rumah masing-masing yang lazim disebut BDR dengan panduan guru.
Walaupun tidak bertemu secara langsung saya memantau perkembangan belajar siswa baik secara daring maupun luring. Secara daring melalui HP yang terkoneksi dengan internet menggunakan aplikasi WhatsApp. Sedangkan secara luring menggunakan Lembar Kerja Mingguan yang dibagikan kepada siswa setiap hari Rabu melalui orang tua siswa.
Orang tua datang ke sekolah mengambil LKM untuk anaknya sekaligus mengumpulkan jawaban tugas LKM. Kegiatan ini sudah berlangsung selama berminggu-minggu di mas Pandemi Covid-19. Terkadang orang tua siswa selain membawa jawaban tugas juga membawa aspirasi dari siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Selain pertanyaan yang diajukan secara lisan oleh orang tua ada juga pertanyaan yang disampaikan melalui WhatsApp.
Saya senang jika siswa bertanya tentang pembelajaran atau pendidikan. Namun terkadang jika chatt di WhatsApp cukup banyak, saya tidak bisa menjawab dengan cepat. Namun dari chatt yang saya temukan di WhatsApp, dapat saya pahami bahwa baik orang tua maupun siswa dapat memaklumi keterlambatan saya dalam membalas chatt.
Saya menggunakan WhatsApp cukup sering. Selain untuk berkomunikasi secara pribadi dengan siswa, teman, saudara maupun orang tua siswa, saya juga menggunakannya untuk mengikuti beberapa grup WA. Baik grup yang hanya digunakan untuk berkomunikasi maupun yang digunakan untuk pelatihan. Teknik pelatihan melalui Grup WA inilah yang saya adopsi dan terapkan pada pembelajaran di kelas, yaitu pembelajaran online via WAG.
Minggu lalu mulai 1 Maret 2021 hingga 7 Maret 2021 sekolah melaksanakan Penilaian Tengah Semester atau PTS. Siswa mengerjakan soal PTS dari rumah pada pagi hari. Oleh karena itu saya dan siswa kelas 6 tidak melaksanakan pembelajaran online via WAG.
Setelah selesai melaksanakan PTS pada Minggu lalu memerlukan waktu untuk melakukan koreksi terhadap jawaban siswa. Minggu ini disebut jeda tengah semester. Jeda tengah semester digunakan untuk mengoreksi serta menganalisis jawaban siswa. Kegiatan pembelajaran online via WAG pada Minggu ini dihentikan sementara. Sebagai gantinya siswa melaksanakan pembelajaran secara mandiri.
Caranya saya mengirimkan beberapa link blog yang berisi materi pembelajaran dan latihan soal pada WA Group. Siswa menelusuri blog melalui alamat yang saya bagikan. Setelah selesai melakukan kegiatan menelusuri blog sambil belajar, siswa menulis laporan kegiatan hari ini yaitu kegiatan belajar mandiri.
Beberapa siswa telah mengirimkan laporan kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah melakukan kegiatan hari ini. Terhadap laporan siswa saya mengoreksi dengan membaca laporan dari siswa.
Kepada siswa yang telah mengirimkan laporan, saya mengucapkan terima kasih serta memotivasi agar siswa senantiasa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya dengan menulis di WhatsApp.
Berikut adalah tulisan saya di WhatsApp.
Terima kasih kepada anak-anak yang sudah melakukan pembelajaran secara mandiri dengan cara menelaah materi di internet.
Model belajar seperti ini bisa dilanjutkan dan dikembangkan lagi besok setelah anak-anak duduk di bangku SMP.
'Kemandirian' sangat penting dalam segala hal , baik dalam berkarya maupun dalam belajar.
Lawan dari kemandirian adalah 'ketergantungan'. Jika ingin berhasil dalam segala hal, hindari sikap bergantung pada orang lain/siapapun. Agar terhindar dari sikap 'ketergantungan' kepada orang lain, seseorang perlu 'menyiapkan diri' menghadapi segala kemungkinan.
Sebagai insan beriman seseorang akan bergantung kepada Tuhan atas segala sesuatu.
Orang yang selalu siap setiap saat, disebut sebagai orang yang hebat.
(Motivasi hari ini)
Salam persahabatan,
Tantangan menulis lomba blog PGRI hari keduapuluhdelapan
Pembelajaran Menulis Laporan Kegiatan Mengamati Video
Oleh: Pono, S.Pd.SD
Pembelajaran menulis bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui menulis pengalaman. Setiap orang memiliki pengalaman menarik dalam hidupnya yang tidak mudah untuk melupakannya. Pengalaman yang menarik ini merupakan modal yang bagus untuk seseorang menghasilkan produk berupa tulisan. Tulisan bisa berupa puisi, pantun, syair maupun karangan bebas atau prosa.
Mengingat pengalaman menarik lebih mudah dibanding yang lainnya. Baik yang menyenangkan maupun yang kurang mengenakkan. Dengannya seseorang akan mudah menemukan ide untuk ditulis. Itu juga lah yang melatarbelakangi mengapa pembelajaran di kelas sedapat mungkin menghasilkan pengalaman yang menarik bagi siswa. Karena ia akan terkenang sepanjang masa hingga anak-anak menjadi dewasa. Bukan hanya konten yang disajikan kepada siswa, namun semangat yang ditularkan guru kepada siswanya pun perlu disampaikan bersamaan dengan pengalaman belajar yang bermakna dan menarik.
Salah satu kegiatan pembelajaran berbasis pengalaman menarik yang dapat dilakukan di kelas adalah dengan menuliskan pengalaman menarik saat libur semester. Caranya di awal semester sebelum melakukan pembelajaran sesuai jadwal mingguan, dalam 1 - 3 digunakan untuk kegiatan literasi yaitu menulis pengalaman dalam bentuk puisi, pantun, maupun cerita pendek. Sebenarnya pengalaman liburan juga bisa dijadikan bahan untuk pembelajaran berbicara yaitu ketrampilan berbicara menceritakan pengalaman. Akan tetapi pembahasan kali ini saya batasi pada pembelajaran menulis agar tidak terlalu luas. Atau bisa juga sebagai bahan untuk pembelajaran berbicara dan menulis sekaligus.
Pembelajaran dengan video
Hal senada dengan pernyataan di atas adalah menonton atau menyaksikan penayangan video. Kalau pada di atas pengalaman yang dimaksud cakupannya luas, karena tanpa batas. Sedangkan pembelajaran menulis menggunakan video terbatas pada pengalaman mengamati video yang ditonton. Pembelajaran cara ini dapat dikembangkan dengan menyiapkan video yang beragam.
Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, bahan ajar berupa video dengan mudah bisa didapatkan. Baik secara offline maupun secara online. Pembelajaran secara offline tidak memerlukan fasilitas internet, cukup menggunakan video player atau laptop yang dikoneksikan dengan layar monitor atau proyektor. Sedangkan pengamatan video yang diputar secara online dengan mengakses video pada media sosial seperti YouTube atau yang lainnya.
Video hari jadi Banjarnegara
Salah satu kegiatan pembelajaran menggunakan video yang dilakukan siswa adalah menyimak video Peringatan Hari Jadi Banjarnegara yang disaksikan melalui channel YouTube. Acara Peringatan Hati Jadi Banjarnegara ke 450 ditayangkan secara live pada 26 Pebruari 2021. Pada saat yang sama guru dan siswa menyimaknya dari awal hingga akhir. Video yang dihasilkan berdurasi lebih kurang 2, 5 jam.
Setelah selesai mengikuti acara Peringatan Hari Jadi Banjarnegara ke 450 secara livestriming siswa membuat laporan kegiatan berupa resume dari tayangan video tersebut dan dikirimkan kepada guru. Untuk memudahkan pelaporan di masa Pandemi Covid-19 siswa menyampaikan laporan pengalaman menyimak video melalui chatt WA.
Guru merupakan teladan bagi siswanya. Agar semangat siswa dalam melaksanakan tugasnya tidak mengendur, guru memberikan contoh serupa namun dengan cara yang sedikit berbeda. Kalau siswa mengirim laporan melalui WA sedangkan guru menulis resume diposting pada blog yang dikelolanya. Selanjutnya link postingannya dikirimkan ke WA agar dapat diakses oleh siswa dan juga teman-teman guru yang lain.
Banjarnegara, 28 Pebruari 2021 pagi.
Blog penulis: www.ono.my.id
Gambar diambil dari laman https://www.youtube.com/channel/UCTbbEF2tvniXW06O-uzTDyQ
Tantangan menulis lomba blog PGRI hari keduapuluhtujuh
Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara ke 450
Oleh : Pono, S.Pd.SD
Puncak acara peringatan hari jadi kabupaten Banjarnegara dilaksanakan tadi malam, Sabtu, 26 Pebruari 2021 di Pendopo Dipayuda Adigraha. Mengambil tema "Dengan Spirit 450 Tahun Hari Jadi Banjarnegara Kerja Semangat, Ekonomi Meningkat, Keluarga Sehat, Bahagia Menuju Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera". Bertindak sebagai pembawa acara kali ini adalah Afton dan Desinta yang memandu acara menggunakan bahasa Indonesia dengan logat Jawa Ngapak yang khas membuat penonton merasa betah.
Peringatan hari jadi Banjarnegara ke 450 berlangsung dengan hikmat. Acara dimulai jam 8 malam dihadiri Bupati Banjarnegara beserta Ibu dan Wakil Bupati Banjarnegara beserta Ibu. Hadir pula Bupati Banjarnegara periode sebelumnya serta tokoh-tokoh masyarakat Banjarnegara.
Acara peringatan kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena peringatan kali ini dilaksanakan secara virtual, live via YouTube channel. Serangkaian acara dilaksanakan di Pendopo Dipayuda Adigraha yang sudah disetting sedemikan rupa sehingga berbagai mata acara dapat berlangsung dengan baik. Hal ini dikarenakan masih dalam situasi Pandemi Covid-19. Pembawa acara serta hadirin tampak menerapkan protokol kesehatan yaitu dengan menjaga jarak dan memakai masker.
Penonton
Penonton menyaksikan acara dan bergabung dengan mengakses channel YouTube melalui HP maupun laptop yang terkoneksi internet dari rumah masing-masing sambil minum kopi bersama keluarga tercinta. Walaupun menonton lewat HP namun kemeriahan dan semangatnya dapat dirasakan dari rumah.
Jumlah penonton livestriming cukup banyak, mencapai lebih dari 13 ribu penonton tadi malam. Antusiasme penonton juga dapat dirasakan dengan banyaknya chatt yang terus mengalir dengan cepat. Banyak di antara nya berupa ucapan selamat hari jadi, sebagian yang lain menyatakan harapan kemajuan Banjarnegara. Tadi siang saat saya membuka channel YouTube tersebut jumlah pengunjung telah mencapai lebih dari 90 ribu.
Mata acara
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Ibu Masitoh dan Ibu Istinganah sebagai pembaca Sari tilawah. Ayat yang dibaca surat Albaqoroh ayat 155 dan surat Ibrohim ayat 7. Dari layar HP tampak dengan jelas hadirin menyimaknya dengan penuh hikmah.
Selepas pembacaan ayat suci Alquran dilanjutkan doa yang dipimpin Bapak H. Agus Suryo Suripto, S.Ag. M.H. memohon kepada Allah SWT.
Selesai memanjatkan doa ke Hadirat Allah SWT, dilanjutkan penayangan video tentang Banjarnegara yang berdurasi 2,5 menit. Isi video tersebut mengenalkan Banjarnegara kepada khalayak sejarah, apa yang sudah dilalui serta potensi yang ada. Yang lebih menarik lagi adalah potensi wisata yang ada di Banjarnegara, baik wisata alam maupun wisata budaya.
Gambar di atas menunjukkan perayaan sebelum Pandemi Covid-19.
Untuk menghibur penonton disajikan persembahan Dinas Kepariwisataan dan Budaya.
Acara berikutnya adalah sambutan Bupati Banjarnegara yang mengangkat tema "Dengan Spirit 450 Tahun Hari Jadi Banjarnegara Kerja Semangat, Ekonomi Meningkat, Keluarga Sehat, Bahagia Menuju Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera"
Dilanjutkan pemotongan tumpeng serta pemberian hadiah kepada pemenang lomba K3 (kebersihan, keindahan, kerapian).
Inti acara
Inti acara peringatan hari jadi kabupaten Banjarnegara sesungguhnya adalah Doa Bersama yang dipimpin oleh dai kondang Gus Miftah. Sebelumnya Gus Miftah memang sudah beberapa kali hadir di Banjarnegara. Pada event kali ini Gus tidak hadir secara langsung di Banjarnegara, namun beliau mengisi acara dengan memberikan tausiah serat memimpin doa secara virtual dari Yogyakarta.
Banjarnegara memang kaya akan khazanah budaya. Selepas tausiah dan doa bersama, penonton disuguhi Pagelaran Tari Warok Kridho Satriya Kencana.
Beberapa karya terbaik anak bangsa berupa vlog ikut disajikan dalam acara tersebut, konten yang disampaikan kebanyakan mengangkat wisata di kabupaten Banjarnegara yang menakjubkan.
"Ayo pada dolan nang Mbanjarnegara".
(Gambar diambil dari laman https://www.youtube.com/channel/UCTbbEF2tvniXW06O-uzTDyQ)
Banjarnegara, 27 Pebruari 2021 Maghrib
Blog penulis: www.ono.my.id
Tantangan menulis lomba blog PGRI hari keduapuluhenam
Cara Membuat Soal Online dengan Google Form
Oleh : Pono, S.Pd.SD
Masuk ke akun Gmail
Masuk ke Google Drive
Menulis Soal
Mengirim tautan / link soal
Tantangan menulis lomba blog PGRI hari keduapuluhlima
Pentingnya Unggah-ungguh Basa
Oleh: Pono, S.Pd.SD
Salah satu tanda adanya peradaban manusia adalah adanya tatanan kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Tatanan wujud dalam semua sendi kehidupan manusia. Tidak berlebihan kiranya disebutkan, bangsa dengan peradaban tinggi hidup dengan teratur dan bermartabat. Keteraturan dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat melambangkan adanya hukum yang ditaati oleh bangsa atau masyarakat tersebut, baik hukum yang tertulis maupun tidak tertulis.
Hukum yang tertulis jika dilanggar mengakibatkan mendapat sanksi. Hukum yang tidak tertulis timbul dan berkembang di masyarakat, jika dilanggar mengakibatkan mendapat sanksi sosial dari masyarakat. Sanksi sosial bisa berupa cemoohan, dikucilkan dalam pergaulan atau hal-hal yang tidak menyenangkan lainnya. Untuk itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat perlu memperhatikan aturan-aturan yang ada baik tertulis maupun tidak tertulis.
Etika
Bangsa dengan peradaban tinggi sangat memperhatikan etika dalam segala lini kehidupan. Baik dalam bergaul dengan sesama manusia, dalam bekerja, dalam lingkungan keluarga, bahkan ketika bersendiri. Jelasnya etika yang ditunjukkan seseorang merupakan bukti bahwa ia seorang yang beradab.
Setiap bangsa atau masyarakat memiliki etika yang ia pegang. Satu sama lain mungkin ada kesamaan serta ada pula perbedaan. Semuanya itu merupakan khazanah budaya yang patut disyukuri serta dijaga. Sebagai contoh mengenai 'tata krama' dalam pergaulan. Pada lingkungan masyarakat satu dengan masyarakat yang lain mungkin ada sedikit atau banyak perbedaan. Semua itu merupakan khazanah budaya yang patut disyukuri serta dijaga. Jika seseorang melanggarnya maka akan disebut sebagai 'tidak beretika' atau 'tidak memiliki etika'.
Peribahasa
"Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung", begitu peribahasa yang maknanya lebih kurang adalah kita harus menghormati adat resam masyarakat yang kita kunjungi atau masyarakat tempat kita berada. (Bagi pembaca mungkin ada yang mengetahui makna yang lebih tepat dari peribahasa tersebut. Jika berkenan sudilah kiranya berbagi ilmu guna melengkapi tulisan ini yang jauh dari kesempurnaan)
Melestarikan budaya merupakan tanggungjawab suatu bangsa atau masyarakat. Dengan ciri khas budayanya, sebuah bangsa mudah dikenal oleh bangsa lain. Bukankan Tuhan menciptakan manusia dari seorang laki-laki (Ayah) dan seorang perempuan (Ibu) dan menjadikannya berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal.
Dengan mempelajari dan melestarikan budaya berarti menjadikan seseorang mengenali jati dirinya sebagai suatu bangsa atau masyarakat tertentu. Sebagai contoh tata krama dalam bergaul di tengah masyarakat Jawa dikenal dengan istilah 'unggah-ungguh'. Tata krama dalam berbicara disebut 'unggah-ungguh Basa'. 'Unggah-ungguh basa' merupakan aturan dalam berbicara di tengah masyarakat dalam bahasa Jawa. Baik berbicara dalam keluarga maupun di luar keluarga. Di dalam rumah ataupun di luar rumah. Di tengah derasnya arus globalisasi saat ini, 'unggah-ungguh basa mulai pudar di tengah masyarakat. Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi kemunduran tersebut. Tidaklah bijak menyebutkan siapa yang salah. Ini merupakan masalah bersama yang perlu ditemukan solusinya.
Solusi
Berbicara mengenai solusi, salah satunya yang mungkin dilakukan adalah melalui jalur pendidikan. Seperti dalam peribahasa yang saya tulis pada postingan sebelumnya, yaitu "melentur buluhnya bermula dari rebungnya" maka kebiasaan yang baik perlu ditanamkan sejak kecil. Begitu pula dalam membiasakan anak-anak menggunakan 'unggah-ungguh' dalam berbicara perlu dimulai sejak masih kecil.
Demikian yang dapat saya tulis hari ini. Kritik dan saran dari pembaca amat berharga bagi penulis.
Banjarnegara, 25 Pebruari 2021 malam.
Blog penulis: www.ono.my.id
Tantangan menulis lomba blog PGRI hari keduapuluhempat
Inspirasi Hewan Pengerat
Oleh: Pono, S.Pd.SD
Semalam hujan turun dengan lebatnya. Angin pun bertiup kencang. Ditambah lagi dengan padamnya listrik di rumah sekampung. Berdasarkan kalender 'pranata mangsa' hari ini termasuk dalam 'mangsa kawolu. Sudah menjadi kebiasaan sejak dulu kala pada 'mangsa kapitu' dan 'mangsa kawolu' di daerah ku sering terjadi angin bertiup kencang. Terkadang disertai hujan deras. Malam hari pun terasa amat dingin. Terlebih pada saat-saat menjelang subuh.
Aku tidur di lantai beralaskan kasur empuk depan tivi. Biasanya sebelum terlelap aku menonton televisi, menunggu rasa kantuk. Kalau jadwal pelatihan, saya menonton telivisi sekaligus menatap layar HP guna mengikuti pelatihan di grup WA serta, menyaksikan setiap chat pada grup WA baik berupa dari narasumber maupun pertanyaan dari peserta dan jawabannya. Aku tidak mau ketinggalan agar dapat menyelesaikan membuat resume yang merupakan tugas bagi semua peserta.
Sejak istriku melahirkan si kecil 5 setengah bulan yang lalu, aku memang lebih sering tidur di lantai beralaskan kasur. Tujuannya untuk memberikan keleluasaan bagi si kecil dan ibunya. Kebetulan televisi di rumahku berada dekat dengan pintu samping. Jika hujan lebat disertai angin kencang terkadang sebagian air masuk melalui celah bawah pintu menjadikan udara bertambah dingin. Bagiku itu bukan masalah, bahkan terasa asyik mengingat ini merupakan bagian dari perjuangan seorang ayah. Sebenarnya masih ada satu kamar lagi yang bisa aku tempati untuk tidur setiap malam. Namun tidur dekat pintu kamar si kecil merupakan pilihan bagiku. Bagi pembaca yang menjadi ayah tentunya sangat paham dengan suasana seperti ini.
Hujan terus mengguyur hingga subuh. Padamnya listrik membuat suasana sepi. Tak ada suara manusia di luar rumah. Biasanya di jalan depan dan samping rumahku, Namun sejak jam 9 malam sepertinya tidak ada yang lewat di samping rumah. Maklum hujan turun dengan derasnya. Atau kalaupun ada yang lewat satu atau dua tak terdengar karena udara didominasi suara hujan yang terus mengguyur.
Ketika listrik mulai padam kuletakkan HP yang biasa aku gunakan berlatih menulis di malam hari. Kujadikan ia beralih fungsi menjadi lampu darurat menemani tidur di malam hari. Lumayan. Walaupun tak seterang lampu neon, setidaknya aku bisa melihat jalan menuju kamar mandi. Kalau-kalau ada keperluan kesana.
Hujan mengguyur. Malam pun semakin dingin. Dari sela-sela suara derasnya hujan kudengar suara keras yang mengagetkan gendang telingaku. Asalnya dari arah dapur. Di dapur masih gelap gulita. Suara itu memang sering terjadi. Mungkin setiap malam. Dengan perasaan sedikit penasaran akan suara itu aku pun berusaha melelapkan kedua mataku. Kelopak mataku aku usahakan. Agar menutup. Semoga besok pagi saat bangun tidur badanku lebih segar serta bugar. Besok pagi saya harus menempuh jarak puluhan kilometer menuju tempat tugas. Butuh stamina yang prima.
Belum lagi mataku terlelap, suara seperti benturan benda keras kembali terdengar. Kali ini lebih keras dari sebelumnya, diikuti suara berisik terus terdengar. Asal suara masih sama, dari arah dapur. Suasana yang masih gelap mengurungkan niatku melihat sumber suara dari dekat. Mengingat besok harus bekerja aku pun mengabaikannya.
Beberapa jam selepas mataku terpejam, aku terhenti dari mimpiku. Perlahan mataku membuka. Belum sempat mataku terbuka penuh, terdengar olehku suara hujan yang masih mengguyur. Rupanya hujan belum juga mereda. Suara angin masih menghiasi langit malam tadi bersama turunnya hujan. Aku rasa tidurku cukup untuk malam ini. Walaupun mataku masih berjuang menahan kantuk yang terus menyerang. Mengingat hujan terus mengguyur berkawan angin, serta masih padamnya saluran listrik. Aku putuskan mengusir rasa kantuk sambil menunggu waktu subuh. Aku pun segera menuju kamar mandi dengan penerangan cahaya HP.
Setelah mengambil wudhu dan menyelesaikan dua rekaat, kuambil HP untuk menyelesaikan tugas membuat resume yang sempat tertunda. Lama aku berbincang dengan HP dalam bahasa tulis seperti layaknya menulis di buku 'diary', tiba-tiba terdengar suara muadzin mengumandangkan adzan sebagai tanda masuk waktu subuh. Listrik PLN masih padam, namun biasanya saat listrik padam muadzin menghidupkan 'genset' agar kumandang adzan terdengar seluruh kampung. Aku bergegas menunaikan kewajibanku dengan penerangan seadanya, dari cahaya HP.
Lebih kurang setengah jam setelah kumandang adzan hatiku merasa lega. Listrik sudah menyala kembali. Hujan pun mulai mereda. Ruangan dapur lebih terang dari sebelumnya. Aku mencoba mencari tahu apa yang terjadi semalam. Aku pun kaget melihat beberapa piring berserakan. Salah satunya bahkan terbelah menjadi dua. Tampaknya semalam hewan pengerat beraksi mencari makan seperti biasa sebelum jalannya saya tutup. Saya memang sudah berkali-kali menutup jalan masuk hewan pengerat itu. Aku perhatikan dengan saksama seluruh dinding. Akhirnya kutemukan sebuah lubang kecil seukuran kepala tikus. Agaknya hewan kecil itu telah berjuang dengan sepenuh tenaga menembus dinding guna mencapai target yang ia cita-citakan. Aku pun menggelengkan kepala.
Sambil memikirkan kejadian semalam, aku teringat akan isi buku yang aku beli 20 tahun yang lalu. Buku itu aku beli ketika menjadi TKI di Malaysia sebelum menjadi guru di SD. Judulnya 10 Wasiat Imam Syafi'i.
Ada yang menarik pada buku itu. Salah satunya tulisan yang menyebutkan bahwa salah satu dari pesan atau wasiat Imam Syafi'i adalah, "Belajarlah dari musuhmu". Seketika terpikir olehku, "mungkinkah hewan pengerat itu Tuhan kirimkan sebagai sarana tarbiyah untukku?" Betapa beruntungnya aku. Dalam hari-hari belakangan memang aku kerap merasa marah pada hewan itu. Berbagai cara aku coba guna menaklukan hewan itu. Namun hari ini aku merasa bahwa aku tidak ada daya guna menaklukkannya.
Berulang kali aku melanggar fatwa ibuku. Sebenarnya berulang kali ibuku menasihati untuk tidak berlaku kasar kepada hewan itu. Namun aku melanggarnya, walaupun dengan bermuka manis di depan ibuku.
Jika aku perhatikan hewan pengerat itu memang memiliki kelebihan dibanding hewan lainya. Dari perilakunya menunjukkan bahwa ia merupakan salah satu dari hewan yang memiliki kecerdasan melebihi hewan lainnya. Disamping itu ia memiliki semangat tinggi dalam bekerja menggapai target. Terbukti berulang kali ia membuat jalan baru guna mencapai tempat berisi makanan dan perlindungan.
Kiranya itu yang dapat saya pelajari dari hewan itu. Terlepas dari benar dan salah atau baik dan buruk. Kedua sifat pada hewan yang saya sebutkan, tentunya akan bermanfaat jika kita tiru. Namun tentunya kalaupun kita menirunya untuk hal kebaikan dan kebenaran, ya. Bukankan kita diperintahkan untuk senantiasa belajar. Belajar dengan siapapun dan kapanpun hingga ajal menjemput.
Demikian yang dapat saya sampaikan kali ini. Cerita dari kejadian nyata dengan sedikit perubahan. Jika ada salah kata mohon dimaafkan kritik dan saran dari para cerdik pandai amat kami harapkan. Wallohu a'lam bishowab.
Banjarnegara, 24 Pebruari 2021, malam hari, hujan rintik.
Blog penulis: www.ono.my.id