Resume 13 Pelatihan Belajar Menulis (30 Nopember 2020)

Resume 13 

Pelatihan Belajar Menulis (30 Nopember 2020)

Oleh : Pono


Narasumber : Ibu Salamah

Moderator : Ibu Aam Nurhasanah


Moderator mengucapkan salam, menyapa seluruh peserta di seluruh Indonesia dan mengenalkan narasumber kepada peserta. Beliau adalah Ibu Salamah. Guru SD Negeri 2 Wonosobo. Penulis 34 buku.

Moderator menyampaikan CV dari narasumber. Selanjutnya mempersilakan narasumber memasuki kelas.

Narasumber menyapa peserta. Kemudian mulai menyampaikan materi.

Tips menulis dengan cepat

Untuk pemula bisa mulai dengan menulis Indi. Dibutuhkan ide-ide yang "out of the box" untuk menghasilkan buku yang laku di pasaran.

Penulis Indi adalah penulis yang menulis sendiri, mengedit sendiri, kemudian menerbitkan dengan biaya sendiri. Penulis mayor adalah penulis mengirimkan naskah kepada penerbit. Kemudian penerbit yang mengedit, menerbitkan dan mencetak buku. Kemudian dengan perjanjian, penulis menerima royalti.

Buku/tulisan yang menarik namun menghasilkan uang

Buku-buku yang dapat menghasilkan uang adalah buku-buku yang paling dibutuhkan oleh masyarakat banyak. Misalnya sekarang sedang musim AKG. Maka kita bisa mencari referensi-referensi terkait AKG. Misalnya; apa AKG?

Fungsi AKG?

Tujuan AKG?

Manfaat AKG?

Desain konten  AKG?

Numerasi, contoh numerasi, bagaimana mempelajarinya, literasi, literasi dalam AKG.

 Penerbit mayor tidak akan menerbitkan buku yang tidak memiliki segmen "money oriented" yang kuat. Kalau kita menulis buku yang bagus, maka kita mendapatkan buku inti sendiri dan juga "income".

Cara menulis buku

Ide, (genre fiksi /non-fiksi), 

Menentukan tema,

Membuat judul, 

Membuat lay out,

Mencari referensi,

Mengisi laout-layout berdasarkan referensi.


Cara menumbuhkan kebiasaan menulis. Mulailah dengan menulis apa saja yang ingin kita tulis. Jika tidak ada gerakan maka semuanya tidak akan terjadi. 

Jangan berpikir mau menulis apa. Mulailah dari menulis kegiatan hari ini yang menarik dari sudut pandang yang menarik pula. Contohnya menuliskan keadaan malam ini, ketika hujan turun rintik-rintik tak menyurutkan langkah untuk mengisi acara di kegiatan belajar menulis.

Sebelum memulai menulis, kita harus tahu jenis-jenis paragraf yang akan kita tulis. Paragraf deskriptif, naratif, ekspositif, argumentatif, dan lainnya. Kita harus paham. Apa itu artinya dan tulisan kita mau digunakan untuk apa. Maka kita akan menuliskan dengan mudah. 

Pada paragraf  narasi ada alur. Bisa alur waktu, atau lainnya. 

Mengenai penerbitan artikel pada jurnal, ketika artikel kita memang sangat bagus bisa masuk ke jurnal UNY, UNES, atau bahkan jurnal Scopus. Asal gaya selingkung yang kita pakai sesuai. Yang pertama kali dilakukan adalah membuat akun terlebih dahulu. Menerbitkan artikel pada jurnal ada yang harus membayar dan ada yang tidak harus membayar. Untuk menerbitkan artikel pada jurnal yang tidak harus membayar kita harus berprinsip pada "validity content". 

Bagi penulis pemula disarankan menulis cerita faksi.

Mencobalah untuk berani menulis. Jangan takut gagal. Jangan takut tulisannya jelek. Jangan takut tulisannya tidak.dibaca orang. 

Lebih baik gagal karena sudah mencoba berkali-kali , daripada gagal tapi belum pernah mencoba apapun.  Karena kegagalan. 

Narasumber menjawab berbagai pertanyaan peserta.

Setelah narasumber mejawab pertanyaan demi pertanyaan dari peserta, narasumber menyampaikan kalimat penutup guna  menutup perkuliahan malam ini. 

Moderator memohon undur diri dan menutup acara.



Resume 12 Pelatihan Belajar Menulis (27 Nopember 2020)

 Resume 12

Pelatihan  Belajar Menulis (27 Nopember 2020)

Oleh: Pono


Narasumber: Yulius Roma Patandean, S.Pd.

Moderator : Aam Nurhasanah

 

Moderator memohon izin mengunci grup supaya diskusi berjalan lancar.

Moderator memperkenalkan narasumber. Beliau adalah salah satu peserta yang bukunya lolos seleksi ke penerbit mayor, dalam program Prof.Ekoji tantangan menulis satu minggu. Salah satu peserta di gelombang 8. Beliau juga ikut dalam antologi KISAH INSPIRATIF SANG GURU dengan kurator Pak Mukminin  dari Kamila Pres.

Moderator mempersilakan narasumber memasuki kelas. 

Buku kedua tulisan kolaborasi dengan prof. Eko  yang akan diterbitkan Penerbit ANDI berjudul FLIPPED CLASSROOM.


Materi malam ini adalah terkait teknis penulisan buku. Narasumber mempersilakan peserta menyimak video di https://youtu.be/eePQwyHAcjw


Jawaban narasumber berdasarkan pertanyaan peserta

Cara agar dapat tetap aktif menulis di tengah kesibukan adalah fokus di akhir pekan dan hari Minggu. Selebihnya, tetap membuat coretan-coretan di HP atau kertas di hari-hari lainnya.

Ukuran margin dari sebuah tulisan sebenarnya tidak mengikat, tapi untuk tulisan ke penerbit Mayor seperti Penerbit ANDI, ukuran kertas A5: 14x21 cm. Narasumber menggunakan margin rata kiri, kanan, atas, bawah masing-masing 2 cm. Jumlah halaman minimal 125 halaman. 

Menulis yang paling sederhana adalah menulis sedikit-demi sedikit, walaupun hanya berupa coretan-coretan outline tentang apa yang menjadi minat kita. Terkait fakta, sebaiknya ada dalam bentuk contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga teori yang kita tulis ada contoh praktisnya. Saat ini narasumber sementara mengajar rekan-rekan di sekolah untuk mulai menulis, dimulai dari yang sederhana cerpen kehidupan sehari-hari dan puisi.

Prinsip dalam menulis, jangan takut salah, nikmati saja alurnya, karena kalimat-demi kalimat yang kita tuliskan pada akhirnya akan saling terkait satu sama lain menghasilkan sebuah makna.















Resume 11 Pelatihan Belajar Menulis (25 Nopember 2020)

 Resume 11

Pelatihan Belajar Menulis

Oleh: Pono

Narasumber : Sigit Suryono, S.Pd. M.Pd.

Moderator    : Aam Nurhasanah

Narasumber adalah Seorang Kepala SMPN 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia

Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976

Beliau adalah Ketua MGMP IPA SMP Kabupaten Gunungkidul dan Duta Rumah Belajar Kemdikbud

Narasumber mengingatkan peserta, untuk menyimak materi dari narasumber, selanjutnya membuat ringkasan materi (resume), di posting ke blog, lalu bagikan linknya untuk bisa saling berkunjung(Blog Walking/BW)

Setelah posting ke blog, kirim link pengumpulan resume ke https://forms.gle/f87JJRY9aNRDXBLq8

Moderator mempersilakan narasumber memasuki kelas.

Narasumber mengucapkan salam dan menyapa peserta.


Pada 20 Nopember 2020  termasuk 5 besar guru inovatif yang diselenggarakan oleh Kemdikbud. Tanggal 20 Nopember 2015 mengikuti tes tertulis dan wawancara di gupres dan tanggal 22 Nopember 2015 saat diumumkan saya terpilih jadi juara 1 guru berprestasi tingkat nasional.

" Orang akan sukses jika dia fokus dan senang dengan apa yang dikerjakannya".

"Orang akan sukses jika bisa fokus pada bidang yang dia bisa ditekuni dan dilakukan inovasi terus menerus...."

Cerita narasumber,

Pada 2005 narasumber baru menempuh S2 dan hampir selesai  lulus S2 tahun 2006. Setelah lulus S2 fokus pada pekerjaan di SMP Negeri 1 Wonosari sebagai guru IPA dan Guru TIK.

Saat mengajar pengalaman bertambah dan sering  melakukan kolaborasi dengan siswa untuk melakukan riset tentang pembuatan media, maupun tentang berbagai model pembelajaran.

ahun 2006 saat pertama kali memiliki kenangan saat ikut kompetisi Simposium tingkat Propinsi DIY yang isinya orang-orang hebat semua mereka Pengurus MGMP disemua mapel, sementara saya guru baru, yang mendapat sampur untuk ikut kegiatan tersebut dikarenakan menggantikan guru disekolahku yang mengundurkan diri.

Narasumber banyak membuat catatan kecil bagaimana orang berbicara, presentasi, dan menyampaikan ide dan pemikiran dan gagasan ilmiah dalam kegiatan tersebut.

Dalam simposium ini narasumber masuk peringkat terakhir dari semua peserta lomba untuk mapel IPA.

Setiap even lomba dicatat kenapa "gagal" baik dari sisi presentasi, fokus presentasi, cara presentasi, membuat presentasi yang efektif, dan seterusnya.....

Setelah 2006 sampai 2015 formula bisa didapatkan ... 

Sejak 2015 sampai 2020 setiap even lomba yang diikuti bisa meraih hasil sesuai dengan harapan.

Tahun-tahun berikutnya menjadi langganan untuk mengikuti berbagai lomba tingkat nasional. Ada 7 kali lomba yang diikuti sebelum gupres tahun 2015.

Pada 2011 bertemu dengan Omjay, dan  mas Agus Sampurna di Even Evaluasi pelaksanaan Rumah belajar di Bogor. Omjay menghadiahkan sebuah buku berjudul "Menjagi Guru Tangguh Berhati Cahaya"

Saat itu belum banyak catatan portofolio yang tersusun rapi namun memiliki banyak blog karena memang sejak tahun 2005 mengajar blog ke siswa SMP Ku.

Dari pertemuan itu mempunyai keingian memiliki web yang bisa digunakan untuk mencatan seluruh aktifitas untuk dijadikan portofolio perjalan sebagai pendidik, peneliti, pengembang media pembelajaran, dlsb.

Pada tahun 2012 akhirnya memiliki seluruh catatan aktifitas ilmiah yang tercatat di web, yaitu http://www.ciget.info

Kegiatan Apresiasi Guru dan Kepala Sekolah di tahun 2020

Waktu untuk mengikuti kegiatan tersebut cukup longgar karena portofolio saat gupres dan kegiatan apresiasi sarjana alumni berprestasi dari UNY sudah ada di file semua tinggal bikin essay.....

Surat edaran diterima tangal 26 Oktober kemudian penyerahan berkas tanggal 1 - 10 Nopember 2020.

Harapan tersebut ternyata tinggal harapan....

Karena tanggal 5 Nopember 2020 laptop kena bitcloker sehingga mati total..... Sementara data di Hd baru 5% yang saya unggah di drive....

2 hari blong tidak bisa kerja apa-apa....

Kemudiaan mendownload dan membaca ulang aturan dari kegiatan apresiasi ini dengan seksaama dan mencoba waktu 3 hari untuk mengerahkan 200% pikiran, perasaan, fokus, dan juga kemampuan utuk secara cepat menyusun portofolio semua kegiatan yang sudah lakukan. Fokus ke Web untuk memulai lagi menyusun berkas sesuai dengan syarat tersebut dan menscane kembali berkas-berkas pendukung...


Jawaban dari pertanyaan peserta


Cara gara sains  bisa dicintai oleh siswa adalah dengan membelajarkan dari lingkungan di sekitar anak, dan sering melakukan pembelajaran dengan beraneka model, kadang pretikum, kadang menggunakan MPI, kadang menggunaan android, dll yang jelas pembelajaran tidak boleh monoton..

Saat menjadi duta sains dan duta Rumah Belajar sering  dilatih oleh Pusdatin dan PPPPTKIP. Ilmu-ilmu yang didapat saat menjadi duta sains dan duta Rumah Belajar sangat berpengaruh terhadap kinerja.

Menjadi duat sains merupakan bonus saat kita selalu berinovasi dan menginsprirasi banyak orang dan terus belajar, belajar dan belajar, baru kemudian berkolaborasi dan berbagi. Untuk prestasi puncak sudah  diraih tahun 2015 saat jadi Juara 1 Gupres SMP Tingkat nasional.

Belum pernah mengalami hampir putus asa. Kalau gagal sangat sering. Hal ini karena pelajaran dari ibu  "Menang Cacak, Kalah Cacak", menang dan kalah itu hal yang biasa yang paling utama adalah kita mau dan mau untuk berbuat sesuatu...

Langkah untuk menyikapi kegagalan adalah dengan mencatatat kenapa kok bisa gagal, apakah karena persiapan kurang? Apakah karena powerpoint tindak fokus pada materi yang seharusnya kita presentasikan? Apakah kita tidak fokus pada materi yang harus kita presentasikan? Apakah pembahasan kita dangkal?, Apakah kita sudah mempersipakan dengan maksimal?.... dan banyak lagi.

Intinya saat kita gagal : " Pelajarilah kenapa kita gagal" , Cacatlah sumber kegagalah, dan Perbaikilah di masa yang akan datang.... pasti suatu saat akan sukses dan akan bisa jitu saat mengikuti setiap event kompetisi yang kita hadapi.

Untuk menjadi guru berprestasi yang dilakukan adalah "Belajar, belajar, belajar, berkolaborasi dan berbagi", 

Dalam setiap kegiatan yang kita lakukan: 

1. Pelajari pedoman guru berprestasi 3 tahun sebelum kita mengikuti seleksi guru berprestasi. Kemudian Siapkan portofolio sesuai dengan petunjuk dari pedoman tersebut, saat tahun 2015 untuk portofio 8 tahun, untuk sekarang 3 tahun terakhir.  

2. Buat Penelitan atau best practice sesuai dengan petunjuk diportofolio, 

3. Bikin video pembelajaran terbaik selama 3 tahun terakhir, 

4. Belajarlah 4 kompetensi guru.

 5. Buat presentasi sesuai dengan buku pedoman.

Saat menjadi gupres tahun 2015 sudah mulai menyiapkan portofolio sejak tahun 2008, semua undangan, surat keterangan, piagam setiap kegiatan diadministrasikan dalam stopmap plastik.... Yang itu sangat mendukung sekali saat mengikuti seleksi Gupres tahun 2013. Saat itu baru peringkat 2 di kabupaten gunungkidul. Kemudian selama 2 tahun meningkatkan frekuensi kegiatan, karya inovasi dll, sehingga saat maju kembali tahun 2015 sudah siap tempur...

Kiat bisa sukses adalah; "Mau mendengar Kritik dan Saran dari Banyak Orang, "Mau belajar dari siapapun baik dari teman sejawat, dengan siswa terlebih dengan para ahli yang sudah teruji, "Kosongkan dan turunkan Ego sehingga kita bisa menerima ilmu dari siapapun", Jangan angkuh dan merasa paling hebat: Karena diluar sana banyak orang yang lebih hebat dari kita, Berusahalah secara maksimal kegagalah hanyalah keberhasilan yang tertunda....

Ide menulis akan tetap muncul jika kita sering membaca, berbagai pengalaman, berbagi masalah, dan juga sering mengamati karya-karya rekan guru lain baik lewat media online, blog, dlsb. Kemudian bisa diawali dengan ATM, kemudian setelah terbiasa munculkan ide dan gagasan dari  masalah yang ada di sekitar kita saat mengajar, pasti masalah setiap tahun akan muncul yang berbeda-beda itu bisa digunakan sebagai sumber inspirasi kita.

Untuk memunculkan motivasi berprestasi maka yang diperlukan adalah Cari model inspirator, bisa dari KS, rekan guru yang sukses, Ketua MGMP, atau orang di sekitar kita yang sukses dan tentu belajar dari mereka. Hal itulah yang didapatkan saat simposium tahun 2006 bisa belajar dari hampir 80 orang guru sukses di era itu dari 5 kabupaten di DIY, dan semua mapel .... Suatu saat akan muncul keinginan berprestasi seperti yang mereka lakukan...

Saya S1 Pendidikan Fisika, S2 Teknologi Pembelajaran (Kuliah 11 tahun ... masuk 1995 - 2006 Wisuda S2). Saat S1 full di kegiatan HMJ, Kemudian di Senat Fakultas, dan juga mengembangkan bisnis Sablon sehingga tidak banyak waktu untuk istirahat sementara kuliah dan hobbi (sablon : disain, cetak, komposisi dll) berbeda jauh. Kemudian saat masuk S2 Teknologi Pembelajaran Semua hobbi dan pekerjaan di industri sablon sangat berpengaruh sekali seperti disain Multimedia Pembelajaran Interaktif, desain cover, desain sampul, pengebangan website dan lain -lain sejalan dengan hobbi di dunia percetakan sehingga saat kuliah bisa menapatkan nilai yang sempurna karena belajar, bekerja sudah singkron...


Terima kasih bu Suyati, Purbalingga Jateng

Hikmah kegagalan yang dialami bisa dimanfaatkan untuk siswa yang motivasinya kurang terlebih mereka minder merasa kurang pintar dan lain-lian, sehingga bisa menjadi model contoh gagal di awal dan berhasil mendapat prestasi di dunia pekerjaan yang digeluti. Intinya adalah setiap orang punya kekuatan dan kehebatan masing-masing sesuai dengan bidang dan keahlian serta hobinya masing-masing. Dan keberhasilan ditentukan oleh seberapa besar usaha yang telah dilakukan. Semakin berusaha keras insyallah suatu saat akan menikmati hasilnya, jika masih gagal berarti banyak orang yang lebih lama meluangkan waktunya, dan lebih disiplin.

Untuk melakukan pembelajaran di masa pandemik agar siswa fokus dan semangat adalah bapak ibu guru harus benar-benar melakukan analisis kebutuhan siswa, baik dari sisi alat, kemampuan dan juga sarana dan prasarana yang dimiliki. Untuk memotivasi tetap menjaga semangat anak adalah terus memompa semangat pada mereka bahwa kejadian ini terjadi di seluruh dunia. Selain itu untuk menjaga semangat anak perlu adanya pendampingan secara psikologis dan juga bakat dan minat anak. Sehingga guru bisa memberikan materi, metode dan alat yang tepat yang bisa menjangkau anak kita.


Penutup


Bapak ibu semua adalah orang-orang hebat yang selalu ingin belajar, belajar, dan belajar. Maka bekerja samalah dengan orang lain dan bagikan ilmu bapak ibu pada orang lain InsyaAllah berkah. Prestasi bukanlah suatu tujuan namun prestasi akan didapatkan oleh setiap orang yang telah bekerja dengan maksimal dan terus berusaha memperbaiki diri setiap saat. Prestasi yang paling utama bukan ditunjukkan oleh predikat-predikat yang kita sandang nampun prestasi yang hakiki adalah bagaimana kita bisa menjadi sosok yang bisa menginspirasi anak didik kita sehingga suatu saat meraka akan sukses dalam bidangnya masing-masing. Terima kasih jika ada salah mohon maat teruslah belajar, berkolaborasi, dan berbagi, terulah kembangkan blog bapak ibu dengan menulis setiap hari dan itu sudah menunjukkan bapak ibu sudah berinovasi....







Resume 10 Pelatihan Belajar Menulis (23 Nopember 2020)

 Resume 10

Pelatihan Belajar Menulis

Oleh: Pono,S.Pd.SD



Narasumber: Suparno, S.Pd. M.Pd.

Moderator: Aam Nurkhasanah


Ibu moderator menyapa peserta , selanjutnya memperkenalkan narasumber. Beliau adalah alumni kelas belajar menulis Omjay gelombang 3.

Moderator mempersilakan peserta yang mau bertanya untuk melayangkan pertanyaan. Narasumber dipersilakan memasuki kelas.

Moderator menyapa peserta  yang baru  saja bergabung di kelas belajar menulis. Menjelaskan bahwa kelas ini di mulai sejak bulan Januari 2020 dan sampai sekarang sudah ada 16 gelombang. Kelas belajar menulis didirikan oleh Omjay atau Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd.

Para peserta diwajibkan membuat rangkuman materi atau resume setiap ada narasumber yang memberikan materi atau informasi terkait dunia tulis menulis. Setelahtelah peserta membuat resume, posting ke blog.

Narasumber memperkenalkan diri.


 Nama  : SUPARNO,  S.Pd.,M.Pd

TTL.       : Magetan  25 Juli  1966

Alamat: Desa  Pojoksari  RT 21 RW 3 Sukomoro  Magetan.

Prestasi  yang pernah  dicapai;

Lulus terbaik D3 IKIP Surabaya tingkat  jurusan tahun  1989.

Lulus terbaik  tingkat  jurusan  S1. Universitas  Wima  tahun 1996.

Guru Berprestasi  Tingkat  Kabupaten tahun 2011 Juara  2

Narasumber  Nasional Guru  Pembelajar  2016 s.d  2018

Jejak  Literasi;

1. Perjuangan  Hidupku  

, Telaga  ilmu,  2019.

2. Pranatacara lan Pamedhar Sàbda

3. Potret  Desa  Pojoksari 

4. Permasalahan BK di Sekolah.

5. Catatan  harian  seorang  Kepala  Sekolah 

6. Catatan  Kepala  Sekolah.

Karir,  menjadi  Guru 25 th.

Kepala  Sekolah  5 tahun 

Pensiun  insya Allah  2026


Pada kesempatan  ini  narasumber mengangkat  topik  buku biografi.

Biografi berasal  dari kata biography  artinya  riwayat  hidup 

Sedangkan  autobiography  adalah  riwayat  hidup  yang ditulis  sendiri .

autobiography  kb. (j. -phies) riwayat hidup yang ditulis sendiri.


Manfaat  menulis  biografi

1. Mengabadikan  riwayat  hidup kita,  sehingga  kalau  kita  sudah  meninggal  anak  cucu kita,  akan  mengetahui  bahwa  kakeknya  dulu  semasa hidup  di dunia  ceritanya  begini.  

2. Dari  pengalaman  yang baik pada diri kita bisa menjadi  pembelajaran  bagi orang orang  setelah  kita. Sehingga  menjadi  ilmu  jariah bagi  kita.


3. Menjadi motivasi  berprestasi  bagi  kita,  karena suatu  saat  ingin  menambahkan riwayat  hidupnya  menjadi  cerita  berprestasi  lainnya. 


4. Rasanya  rugi segudang  prestasi yang anda miliki  kalau  tidak dituliskan  akan lenyap   ditelan  jaman.

Cara memulainya dengan  membaca  biografi orang orang  ternama,  dengan demikian kita akan terinspirasi mengenai  gaya penulisannya, lay outnya,  dan  cerita cerita  apa yang penting  dituliskannya. Setidaknya  membaca  dua  buku  biografi,  lebih banyak  lebih baik  sehingga  kita bisa membandingkannya mana  yang  kita sukai.

Gambar di atas adalah autobiografi narasumber yang ditulis pada 2019.

Sebelumnya  narasumber membaca  biografi Pak Chairul  Tanjung Si Anak  Singkong.  Kemudian  buku    seorang  kepala  sekolah berjudul Transformasi Kehidupanku.

Selanjutnya  menulis  outline dari  buku  beliau yang berjudul Perjuangan  Hidupku. Buku  ini  setebal  173 halaman. Beliau  tulis  dalam  1 bulan.  Karena semuanya  pernah  beliau alami,  maka  tulisannya  mengalir  seperti  aliran sungai  yang jernih  di gunung yang  belum  tersentuh  tangan jahat  manusia.

Menulis buku  autobiografi  adalah  tingkatan  menulis yang paling  mudah , karena semuanya  sudah  dialamai  atau  dilakukan. Menulislah  apa  yang  kau  lakukan,  yang kau rasakan, yang kau  pikirkan,  yang kau  impikan, yang kau hayalkan.

Menulis  biografi  termasuk  apa  yang kau  lakukan,  menulis novel  termasuk  apa  yang kau hayalkan  atau fiksi. MenulisMenulis  fiksi  agak  sulit karena  tidak  dilakukan.

Disisi  lain  menulislah  apa yang kau  kuasai,  menulislah  yang kau  sukai.  Karena  yang dikuasai  maka  kualitas  tulisannya  menjadi lengkap,  detail dan berbobot.

Menulis sesuatu yang  disukai    itu  merasa enjoy,  senang  sehingga  kegiatan  itu  dilakukan  secara  terus menerus  sehingga  pekerjaan  menulis cepat  selesai. Karena yang ditulis sesuatu  yang dusukai  maka  menulis  itu  melibatkan  rasa dalam  hati  sehingga  bahasanya  juga enak  dibaca dirasakan  dalam  hati pembaca.

Setelah  membuat  outline  kemudian membuat  jadwal  menulis, kita harus disiplin  dan konsisten  dengan jadwal  itu. Tidak  ada perkara  besar  yang bisa diselesaikan dengan  tidak  disiplin  dan konsisten.

Penulis  hebat  pasti  memiliki  kegemaran  membaca.  JK Rowling penulis buku Harty potter  sejak  masa  kanak  kanak  sudah menjadi  kutu  buku,  karena  difasilitasi  oleh  orang tuanya. Pada usia  11 tahun sudah menulis  buku.

Menurut beliau, Penulis  itu  memang  orang  hebat,  orang luar  biasa.  Pemikirannya  pasti  melampaui kebanyakan  manusia. Penulis  itu pengetahuannya  mendalam sedalam samudra , memiliki  wawasan  yang luas ,  seluas  jagad  raya.

 Penulis  itu kadang kadang  dianggap  sebagai orang aneh. Kadang  rela  bajunya  sedikit,  rumahnya  sederhana,  mobilnya  sederhana,  tapi  bukunya  banyak.

Ini buku-buku beliau

Setelah  buku ditulis selanjutnya  di edit,  setelah itu  mintakan  pendapat  teman  untuk  diedit  ulang.

Setelah itu  kirimkan  ke penerbit. Pilih  penerbit  mana  yang  menurut  kita  bisa  mengantarkan  buku  kita  untuk  banyak  dibaca  atau  dibeli  orang.

Covernya  dibuat  yang baik  sehingga  "menjual".

Di  dalam  buku  autobiografi tidak  usah  dicantumkan  daftar  pustaka,  karena di dalamnya  berisi  riwayat  pengalaman  hidup  pribadi.

Tunggu  15 hari  buku  kita sudah  jadi.

Seperti  halnya  novel  juga  tidak dicantumkan  daftar  pustaka.

Karena  termasuk  cerita  fiksi  yang terlahir  dari  daya imajinasi  penulis.

Selanjutnya narasumber mengajak peserta  membuat  judul buku berikut outline  buku  autobiografi  10 poin,  yang nantinya  penting untuk  ditulis dalam buku. 10 pengirim  pertama  akan di  undi,  dipilih  3 orang  mendapat  hadiah  buku  Perjuangan  Hidupku atau  Catatan  Harian seorang  KS, dengan pengantar  Omjay atau Catatan KS penerbitnya Kamila Press-nya  pak Mukminin. 

Sejak mengikuti  GWA menulis  ini narasumber sudah menyelesaikan menulis   dua buku  yang sudah  diterbitkan  dan sekarang  masih ada 2 judul  dalam  tahap  edit,  semoga  dalam  waktu  dekat bisa  diterbitkan.


Resume 9 Pelatihan Belajar Menulis (20 Nopember 2020)

 Resume 9

Pelatihan Belajar Menulis (20 Nopember 2020)

Oleh: Pono,S.Pd.SD



Narasumber: Rita Wati, S.Kom

Moderator: Alam Nurkhasanah


Mula-mula moderator memohon, Izin mengunci grup agar kelas pelatihan berjalan lancar.

Narasumber memperkenalkan narasumber yaitu Ibu Rita Wati, S.Kom. Beliau adalah salah satu alumni grup belajar menulis gelombang 10. Mengajar di SMP Negeri 2 Mendoyo. Kabupaten. Jembaran, Provinsi Bali.


Moderator  mempersilakan narasumber Ibu Rita Wati untuk memasuki kelas. 

Narasumber mengucapkan salam dan  menyapa peserta.

Narasumber memperkenalkan diri. Narasumber adalah Rita Wati Asal dari Tanjung Pinang Kepri sekarang mengajar di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab.Jembrana Provinsi Bali.

Narasumber mengucapkan terima kasih mendapatkan kehormatan dari Omjay sebagai narsum. Kemudian mengajak untuk bersama –sama mendoaka Omjay , Bu Kanjeng segera sembuh, sehingga bisa beraktivitas seperti sedia kala.

Narasumber menyampaikan  profil diri. Selanjutnya menyampaikan daftar blog yang beliau kelola.

Beliau menulis di 3 Blog,  Wordpress, Blogspot dan Kompasiana

https://catatangurumilenial.wordpress.com/2020/09/09/uang-jajan-tiara/

 https://www.kompasiana.com/ritapinang/5f4b29f3d541df030a41e7d4/cara-memilih-judul-dan-tema-agar-tulisan-kita-layak-terbit

Https://teruslahmenulis.blogspot.com/?m=1

 Sekarang juga mulai aktif menggunakan youtube

Berikut daftar tutorial yang telah beliau buat

 *Mungkin Ada Yang Memerlukan*

*Cara Menggunakan Wheel Of Names Menggunakan Foto Peserta*

https://www.youtube.com/watch?v=aEDCRbE3PJI&t=109s

*Cara Cepat Memasukan Soal di Ms.Word di Google Form tanpa copy paste*

https://www.youtube.com/watch?v=23ARa_G6eKQ&feature=emb_logo


*Merubah Powerpoint Menjadi Video*

https://www.youtube.com/watch?v=R4mX7-QoNGs&t=18s

*Membuat Soal Pilihan Ganda dan Menampilkan Score di Powerpoint*

https://www.youtube.com/watch?v=BSDd2_YAvU0&t=1492s

*Presentasi Online Dengan Powtoon*

https://www.youtube.com/watch?v=U1uW-Mk-Vhg&t=639s

*Cara Mengonlinekan Erapor Dengan Ngrok*

https://www.youtube.com/watch?v=C9P78DbO28c&t=182s

*Cara Mengelola Komputer dari Jauh dengan Team Viewer*

https://www.youtube.com/watch?v=uniocItTKk0&t=17s

*Cara Memposting dan Memasukan Video Youtube di Blog*

https://www.youtube.com/watch?v=tEm2HGGsgr8

*Cara Praktis Menggabungkan File Ms Word*

https://www.youtube.com/watch?v=TGCY1SQeG7Q

*Cara Menggunakan MailMerge*

https://www.youtube.com/watch?v=fs_-31A3poA&t=9s

*Blog Keren dengan Merubah Tema*

https://www.youtube.com/watch?v=XaqpkqtRtic&t=32s

*Membuat runningtext di Blog*

https://www.youtube.com/watch?v=1IszU8Kh0fE&t=15s

*Mengetik 10 jari dengan Typing Master*

https://www.youtube.com/watch?v=3KcSkT2TvgY

*Mengetik Cepat Dengan Menggunakan Suara*

https://www.youtube.com/watch?v=TY-RV1M0sxI&t=67s

*Membuat Dropcap, Page Border dan Mengatur Margin di MS Word*

https://www.youtube.com/watch?v=1aOmxKNugyI&t=49s

*Merubah file PDF ke Word atau Sebaliknya*

https://www.youtube.com/watch?v=GNyv66y2i_g

*Menyingkat URL dengan Bitly*

https://www.youtube.com/watch?v=JpmCSYFIiUE

*Trik Merekam Layar dengan Bandicam*

https://www.youtube.com/watch?v=KC1nzooveqw&t=5s

*Materi Software Perangkat Lunak*

https://www.youtube.com/watch?v=VcEE-qp2FTY&t=17

*Materi Perangkat Lunak Komputer*

https://www.youtube.com/watch?v=VcEE-qp2FTY&t=17s

Moderator mempersilakan peserta yang ingin bertanya untuk langsung bertanya.

Berikut daftar buku yang telah dibuat selama mengikuti kelas belajar menulis.

Keinginan menjadi penulis sudah terbesit sejak lama ketika beliau menginjakkan kaki di Yogyakarta tahun 2001. Ketika itu teman satu kos  telah menjadi seorang penulis. Melihat beliau aktif menulis sudah terbesit keinginan ingin ikut-ikutan menulis. Akan tetapi ketika itu belum tahu mulai dari mana, dan mau menulis apa.


Kebersamaan narasumber dengan beliau cukup sebentar karena sahabat saya memutuskan menikah muda, akhirnya keinginan tersebut  terpendam.

Tahun 2005 kembali terbesit  lagi keinginan menulis karena saat saya kuliah saya sering di ajak menjaga stand bazar buku. Sambil menjaga stand sambil membaca buku sehingga keinginan untuk menulis bangkit kembali.

Narasumber menceritakan bahwa beliau mulai mencoba untuk menulis cerpen dan puncaknya ingin menulis novel hingga sudah di tulis sebanyak 80 halaman. 

Tahun 2005  blog juga sudah mulai booming, membuat blog. Waktu itu kalau kita mau menggunakan internet  masih harus ke warnet. Dan terjadilah blog yang  dibuat untuk pertama dan terakhirnya karena malas ke warnet.

Lama  tidak pernah memikirkan blog dan menulis. Akhirnya 2011  kembali lagi membuat blog. Seperti keinginan semula ingin memiliki jejak digital. Bulan pertama  bisa memposting 6 tulisan, bulan berikutnya semakin berkurang 3 tulisan semakin lama kembali blog diabaikan.

Tahun 2013 Kurikulum Baru di mana Mapel TIK dihapus.  Ketika ada lomba English Essay  di UNDIKSHA dengan tema kurikulum 2013 ikut menulis essay.

Dalam lomba tersebut saya tidak menyangka menjadi finalis, dimana hampir semua peserta dari guru Bhs Inggris. Itulah awal prestasi dalam menulis beliau. Berikut tulisan essay beliau.

https://teruslahmenulis.blogspot.com/2014/03/he-elimination-of-information.html

Kemudian vakum hingga pandemi datang. Hikmah dari pandemi akhirnya tahun 2020 Bulan April inilah awal keaktifan ngeblog

Beliau mulai mengaktifkan blog untuk mengisi materi tapi hanya bertahan 3 postingan. Kemudian mulai mengikuti webinar pada tanggal 27 April dan kebetulan acara di buka oleh Prof.Unifah Ketum PGRI pusat, dan menyampaikan jika ada pelatihan menulis pesertanya dari seluruh Indonesia dan menyinggung dari Provinsi Bali masih sedikit.

Beliaumulai tertarik untuk join di group Belajar Menulis yang di pelopori oleh Omjay. Padahal selama gelombang 1-10 saya selalu mendapatkan link untuk join group menulis karena Omjay selalu mengeshare di Group Elearning Guru TIK Bali. Tapi baru bergabung di gelombang 10.

Saat bergabung  sudah telat sehari,  beliau hanya membaca text , di siang hari pada saat bulan puasa. Sambil jalan melihat teman-teman memposting tulisan di group saya mulai mengerti jika setiap materi peserta harus meresume dan posting di blog masing-masing.

Berikut kiat-kiatnya :

https://www.kompasiana.com/ritapinang/5f0c682bd541df1b9c07a456/4-cara-mendapatkan-reward

Berkat belajar meresume di Kelas Belajar Menulis Bersama Omjay menjadi aktif menulis resume walaupun bukan materi di kelas belajar sehingga hadiah buku,termos, souvenir lainnya mulai di dapatkan di acara lain.

Selanjutnya ikut memeriahkan lomba blog dalam rangka HUT RI yang ke-75 Alhamdulillah mendapat kesempatan  8 besar.

[https://teruslahmenulis.blogspot.com/2020/08/delapan-trik-jitu-pembelajaran-daring.html

Hingga kini saya telah menerbitkan 2 buku solo, 1  calon buku duet bareng Prof Eko yang Alhamdulillah sudah di nyatakan di terima tanpa revisi oleh penerbit Andi.

5 buku antologi di mana 3 antologi menjadi kurator yaitu the meaningfull true stories, Senandung Guru Jilid 1 dan 2.


Resume 8 Pelatihan Belajar Menulis (18 Nopember 2020)

 Resume 8

Pelatihan Belajar Menulis (19 Nopember 2020)

Oleh: Pono,S.Pd.SD



Narasumber: Eva Hariyati Israel, S.Kom

Moderator : Aam Nurhasanah



Sebelum kelas dimulai moderator mengajak peserta berdoa sejenak.

Moderator memperkenalkan diri. Selanjutnya memperkenalkan moderator.

“ Narasumber malam ini adalah ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom. asli Kupang, NTT.  Beliau adalah alumni kelas belajar menulis gelombang 7. Satu angkatan dengan Ditta Widya Utami, narasumber tempo lalu. Beliau juga salah satu duta Rumah Belajar seperti Bapak Hamzah Ramdhani dari Sulsel.”


Kali ini ada permintaan khusus dari narasumber, bahwa sesi tanya jawab, bisa dilayangkan langsung saat sesi materi supaya kelas makin hidup. Bagi yang ingin bertanya silakan ketik nama, alamat, dan pertanyaan kirim ke 085710996088.

Narasumber dipersilakan memasuki kelas.

Narasumber menyapa peserta. Serta mengucapkan terima kasih untuk Om Jay untuk kesempatan dan kepercayaannya untuk berbagi di grup ini, mendoakan Om Jay serta mengucapkan terima kasih kepada Aam Nurkhasanah atas kesediaannya menjadi moderator. 

Narasumber mengirimkan video profil. Beliau adalah salah satu Duta Rumah Belajar dari provinsi NTT.

Narasumber mengirim link ke blog yang memuat kisah menulis untuk pertama kalinya dan tantangan serta pengalaman beliau. 

https://evaman219.blogspot.com/2020/09/menulis-buku-7-hari-mungkinkah.html

Narasumber menyampaikan bahwa Malam ini afalah kali ke 2  diminta om Jay untuk sharing pengalaman menulis.

Hal yang akan dibagikan malam ini tentang kisah lanjutan dari apa yang sudah ditulis diblog tadi,pengalaman selama proses editing buku dengan penerbit hingga proses terbitnya buku pertama.

Narasumber melanjutkan ceritanya.

Setelah buku dinyatakan diterima tanpa revisi oleh penerbit mayor( penerbit Andi) mulailah proses editing pertama oleh pihak penerbit.

Proses editing ini berlangsung dengan beberapa tahapan hingga buku terbit


1.Editing Sampul : saat sampul pertama kali dikirim  rasanya sudah sangat senang sekali sepeti melihat buku saya sudah jadi.

2. Editing naskah oleh penerbit, tata kelola urutan dan tulisan disesuaikan dengan konsep dan gaya bahasa kita.

3.Setelah editing penerbit naskah proof dikirim kembali ke penulis beserta surat perjanjian penerimaan naskah dan royalty bagi penulis. Sebagai penulis kita diberi kesempatan melihat kembali susunan dan tata bahasa buku kita sebelum dinaikkan ke proses cetak.

4.Setelah editing oleh penulis naskah kembali dikirim ke penerbit untuk selanjutnya ke proses cetak.

Berselang 1 bulan setelah editing naskah proof dikirim akhirnya tibalah masa yang ditunggu tunggu launching buku pertama yang dirangkai dengan seminar Digital Mainset yg disajikan melalui bincang daring dengan Prof.Eko melalui zoom dengan TV.Andi.

Inilah salah satu keuntungan jika buku kita diterbitkan penerbit mayor, marketingnya tdk lagi membebani kita.

Narasumber mengirim link video YouTube berkenaan acara launching bukunya.

https://youtu.be/YspVsvQWTSo

Narasumber mnyampaikan bahwa selama proses belajar dalam grup menulis bersama om jay ini ,refleksi peristiwa, perasaan dan pembelajaran serta pengembangan diri bisa didapatkan dalam komunitas menulis ini.

Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa hal menarik lainnya yang didapatkan dari proses menulis ini dan bisa lolos kurasi dan di terbitkan oleh penerbit Mayor adalah bertambah wawasan dan keilmuan tentang publikasi dan teknik menentukan tema penulisan yang sesuai tren zaman.

Selanjutnya beliau menyampaikan, “ Ini beberapa hal yang saya dapatkan dari grup menulis ini hadirnya narasumber narasumber yg luar biasa yang terus berbagi dan memotivasi.”

Buku bisa lolos ke penerbit mayor jika memenuhi beberapa kriteria diantaranya.

1.tema buku jika di cari pada google trends menunjukkan grafik yang bagus

2.Profil penulis ,semakin terkenal dan kredibel akan sangat baik

3.Target pasar yang menguntungkan

4.Ragam tulisan kita sesuai dengan visi misi penerbit.

Keuntungan yang kita dapat ketika berhasil menulis dan buku di tulis itu terbit;

1.Kepuasan batin.satu hal yang tidak bisa kita ukur dengan apapun

2. Integritas ,kredibilitas dan percaya diri semakin baik

3.Motivasi bertambah

4.Terbuka peluang peluang baru untuk menjadi narasumber, motifator menulis dan hal hal positif lainnya

5.Royalty

Narasumbermenyampaikan bahwa perasaan beliau setelah buku pertama terbit

Bahagia tak terkira ketika 100 exp yang dipesan sahabat-sahabat guru berhasil terjual ini sudah pencapaian yang luar biasa sebagai bentuk dukungan dan motifasi untuk lebih giat lagi.apalagi dengan dukungan komunitas seperti PGRI merupakan berkah tersendiri buku mendapat apresiasi dan dilabeli logo PGRI pada sampul depannya.

Motifasi narasumber untuk menulis  adalah berbagi dan berkarya. Dengan menulis berarti  membagikan ilmu yang bermanfaat dan  menhasilkan sebuah karya yang akan tidak akan hilang.

Ketika menemukan ide dan semangat itu ada langsung lakukan jangan ditunda...pasti lebih mengalir.

Dukungan sekitar adalah salah satu yang patut kita syukuri saat ini kita berada dalam komunitas menulis yg memiliki visi misi yang sama mengembangkan diri sendiri, kalau tekat dan niat sudah ada bergerak, ini yang paling menggerakkan kita.

Rumah belajar adalah portal pembelajaran yang dikelola oleh pustekkom sekarang dikenal dengan pusdatin kemdikbud yang memberikan ruang seluas luasnya untuk siapa saja berbagi, belajar, dan melakukan proses pembelajaran secara gratis dan terus diupdate dan berkesinambungan dalam pemeliharaanya.Sebagai salah satu pengembangan diri dalam hal keprofesian sebagai guru, mengikuti program PembaTIk dari pusdatin hingga berbagi inovasi pembelajaran dengan rumah belajar menjadi bagian dari diri saya

Kiat sukses dalam menulis sehingga mampu menyelesaikan dalam 7 hari adalah fokus dan yakin, lakukan dengan nyaman dan sepenuh hati jangan lupa doa Kita pasti bisa, ketika kita sudah memulai sesuatu yang baik maka kebaikan kebaikan lainnya juga akan mengikut termasuk motifasi dan semangat juga dengan sendirinya hadir.

Narasumber mengajak peserta menulis 3 paragraf singkat. 

Narasumber menutup kelas pelatihan


Resume 7 Pelatihan Belajar Menulis(16 Nopember 2020)

 Resume 7 

Pelatihan Belajar Menulis (16 Nopember 2020)

Oleh: Pono,S.Pd.SD



Narasumber: Taufik Hidayat S.E S.Si.,M.Si

Moderator: Aam Nurhasanah

Mula-mula moderator memohon izin, mengunci karena sebentar lagi  akan masuk sesi kuliah.

Moderator mengajak peserta berdoa sebelum kuliah dimulai.

Moderator memperkenalkan diri, selanjutnya memperkenalkan narasumber kepada peserta. 

Narasumber adalah Bapak Taufik Hidayat, S.E, S.Si, M.Si. Seorang dosen dan penulis buku yang sudah keliling 70 negara dan 5 benua.

Narasumber memiliki nama pena, TAUFIK UIEKS

Sebelum melanjutkan sesi narasumber meminta izin untuk sholat isya.

Narasumber mengirimkan beberapa foto dan link untuk dibaca. Peserta menyimak materi sejenak, sambil menunggu narasumber memasuki kelas.  


Gambar di atas merupakan bagian dari artikel yang ditulis narasumber. Yang menceritakan perjalanan ke Meksiko yang ada di buku Tamasya ke masa depan Jilid 2.

Narasumber mengirimkan tautan link ke postingan di blognya yang menceritakan kehidupan malam di Broadway, menyimpan kisah misteri arwah yang gentayangan di deretan Theatre yang menjadi salah satu ikon Manhattan. 

https://risalahmisteri.com/detail/541/kisah-misteri-pertemanan--hantu-broadway-di-newyork

Narasumber juga mengirimkan link menuju menu profil pada blognya. https://www.risalahmisteri.com/member/profile/31

Narasumber juga mengirim link menuju artikel yang membahas jalan Ong Sum Ping di Brunei. https://terbitkanbukugratis.id/taufikuieks/11/2020/gak-nyangka-di-brunei-ada-jalan-ong-sum-ping/

Narasumber juga mengirim tautan menuju artikel di Kompasiana yang berjudul Secangkir Kopi untuk Perdamaian di Rwanda.

Narasumber mengirim gambar artikel masjid Niujie di Beijing dalam buku jejak langkah menuju Baitullah jilid ke 3


Narasumber mengatakan bahwa artikel yang disampaikan nantinya jadi bahan diskusi sehabis sholat isya.
Setelah selesai menjalankan sholat isya, narasumber menyapa peserta dan juga moderator. Selanjutnya narasumber menanyakan aturan perkuliahan di WAG. 
Moderator menjelaskan aturan di grup. Kemudian narasumber memulai perkuliahan. 
Narasumber bercerita mengenai  pengalaman menulis berdasarkan perjalanan.
Sebagai contoh banyak kisah perjalanan narasumber yang selain ada di blog juga ada di majalah seperti Intisari .. majalah angkasa majalah colour Garuda dll.
Dari suatu kisah perjalanan bisa menjelma menjadi tulisan berbentuk artikel atau bahkan buku .

Ini adalah beberapa buku karangan narasumber dengan nama  pena Taufik Uieks.

 1 .Mengenbara ke masjid -masjid di pelosok dunia .. peniti media th 2015
2, 1001 Masjid di 5 benua  Mizan 2016
3. Jejak langkah menuju Baitullah jilid 1-3. Thn 2020
4. Tamasya ke Masa Depan Jilid 1-2

Jadi perjalanan -perjalanan yang ditulis  dimulai sekitar tahun  2004 
Nanti ada buku berikut yaitu kisah perjalanan ke Brunei merupakan kisah sejak 1997-2018 ..
Jadi dari perjalanan bisa jadi artikel .. 
1. Mengamati 
2. Membuat foto
3. Diskusi wawancara 
4 .mencari informasi tambahan 
5. Mencari keunikan 
6 . Merangkum dalam tulisan
Kita juga bisa bercerita berdasarkan foto yang ada . Mengingat kembali detail keadaan ruangan arsitektur bangunan dan sebagainya  juga perhatikan siapa saja yang ada suasana di sekitar cuaca dsb.
Bagi narasumber melakukan perjalanan apalagi ke mancanegara ada baiknya mengetahui juga sedikit banyak mengenai budaya,bahasa , kebiasaan dan sejarah tempat yang dituju .
Narasumber mengirimkan artikel berjudul Menapaki Awal Benua Eropa di Georgia. Yang dimuat di majalah. Yang merupaka contoh artikel dimana kita bisa menceritakan pengalaman kita travelling dengan foto foto dan menuliskan nya untuk majalah agar bisa dinikmati orang banyak
. Menggunakan bahasa yang sederhana , simpel namun menarik.
Mencoba menciptakan semacam branding pada tulisan kita akan membuat tulisan lebih menarik dan hidup.
Dalam tulisan saya juga perlu sediikit memasukan dialog atau percakapan dalam bahasa lokal .  Walau kita bisa sedikit sedikit. Menulis buku adalah kompilasi beberapa artikel dengan tema yang sama.
Lalu bagaimana menulis menjadi buku ? Misalnya mengenai perjalanan ke masjid masjid .
Satu demi satu artikel mengenai masjid dikumpulkan dan kalau sudah banyak bisa menjadi 

KBM Tatap Muka menggunakan Internet di masa Pandemi

Sobat blogger, kali ini saya akan bercerita tentang apa yang saya alami pada kegiatan belajar mengajar di kelas tadi pagi. Bagi sebagian orang, ketika berbicara mengenai KBM di dalam kelas mungkin kurang menarik atau dianggap sesuatu yang biasa. Karena berlangsung setiap hari dan dilakukan oleh semua guru. Namun tak apalah saya bercerita pengalaman langsung KBM di kelas pada Pembelajaran Tatap Muka. Barangkali ada yang sedikit berbeda dengan teman-teman. Kalau sudah baca, jangan lupa menulis  komentar ya, karena saran serta masukan dari pembaca sangat berguna bagi saya.

Begini ceritanya, 




Kegiatan  Belajar Mengajar pada Sabtu, 18 Nopember 2020

Setelah melakukan cuci tangan pakai sabun dan memeriksa suhu tubuh, anak-anak pun segera  masuk ruang kelas dengan  berjalan sendiri-sendiri dan menjaga jarak dengan teman-teman. Sebelum anak-anak masuk  semua, saya pun menyiapkan alat-alat dan media belajar yang diperlukan, diantaranya; laptop, proyektor dan tablet. jumlah tablet yang digunakan saya sesuaikan dengan jumlah anak-anak. Selanjutnya saya memastikan semua siswa dapat mengakses layanan internet melalui perangkat tablet yang ia gunakan. Kebetulan sekolah sudah memasang jaringan internet.  Kalau tablet sudah tersedia, laptop  dan proyektor juga tersedia, jaringan internet juga sudah siap, kenapa tidak dilaksanakan KBM mengunakan fasilitas yang ada, hmm.

Setelah anak-anak masuk semua, dan media belajar sudah siap digunakan. KBM pun dimulai.......

Diawali salam PPK dan tepuk PPK dengan posisi berdiri. Masih ingat kan dengan salam PPK. Ketika saya mengucapkan "salam PPK" maka anak-anak pun menjawab "salam,,.. cerdas, berkarakter, menyenangkan, luar biasa, hebat hebat hebat". Kemudian saya mengucapkan "tepuk PPK" , anak-anak pun melakukan tepuk tiga kali diikuti "religius", tepuk tiga kali lagi diikuti "nasionalis", tepuk tiga kali lagi diikuti "mandiri", tepuk tiga kali lagi diikuti "gotong-royong", tepuk tiga kali lagi diikuti "integritas".

Selesai salam dan tepuk PPK selanjutnya,

Menyanyikan lagu Bagimu Negeri. Usai menyanyi lagu Bagimu Negeri, semua duduk pada kursinya masing-masing dilanjutkan berdoa.

Untuk ketertiban dalam berdoa, salah satu anak memimpin berdoa dengan memberi aba-aba "berdoa mulai" dan "berdoa selesai".
Selesai berdoa, semua pesawat tablet dinyalakan, mulailah kegiatan pembelajaran.
Bak kata pepatah, "sekali dayung dikayuh, dua tiga pulau terlampaui".
Pada waktu bersamaan, anak-anak belajar menggunakan buku pelajaran tematik sekaligus berlatih menggunakan beberapa fitur dari internet.


Mengirim jawaban via e-mail

Anak-anak membaca  cerita/informasi pada buku siswa T 4 ST 1 Pb.5   hal. 37-38 dengan judul Batik, Seni Tradisional Indonesia yang Mendunia dengan teknik membaca pemahaman. Selesai membaca, anak-anak menjawab pertanyaan yang terdapat pada   hal. 39 nomor 1. Cara mengerjakannya dengan menuliskan jawaban disertai nama anak pada perangkat tablet, selanjutnya dikirimkan kepada saya melalui alamat email. Saya memantau melalui email dan memberikan balasan kepada anak-anak yang sudah menjawab  dengan kalimat “ Terima kasih sudah mengirimkan jawaban”. Kepada anak-anak yang telah mengirimkan jawaban sesuai arahan melalui email. Anak-anak yang hanya mengirimkan email kosong (belum berisi jawaban) dibalas dengan kalimat  “Belum mengirim jawaban”. Tujannya agar anak tersebut mengirim ulang dengan jawaban yang benar sesuai arahan. Karena pada kasus kedua, anak-anak baru belajar mengirim email, belum menjawab pertanyaan yang ada di buku.

Berikutnya anak-anak  menjawab pertanyaan yang terdapat pada   hal. 39 nomor 2. Cara mengerjakannya dengan menuliskan jawaban disertai nama anak pada perangkat tablet, selanjutnya dikirimkan kepada saya melalui email.  Saya memantau dan memberikan balasan kepada anak-anak yang sudah menjawab  dengan kalimat “ Terima kasih sudah mengirimkan jawaban” kepada anak-anak yang telah mengirimkan jawaban sesuai arahan. Anak yang hanya mengirimkan email kosong (belum berisi jawaban) dibalas dengan kalimat  “Belum mengirim jawaban”. Tujuannya agar anak tersebut mengirim ulang dengan jawaban yang benar.  Setelah anak-anak mengirim jawaban melalui email semua,  dilanjutkan dengan menulis jawaban pada kolom komentar  blog.


Menulis jawaban pada kolom komentar blog.

Berikutnya saya menulis pertanyaan pada blog terkait isi bacaan Batik , Seni Tradisional Indonesia yang Mendunia sebanyak 4 pertanyaan. Namun tidak semua dari empat pertanyaan harus dijawab. Setelah membaca cerita dengan judul Batik , Seni Tradisional Indonesia yang Mendunia, anak-anak mencermati soal yang tertera pada blog, dan mengerjakannya. Cara mengerjakannya adalah anak-anak  menulis jawaban untuk soal nomor 3 pada kolom komentar disertai nama  anak. Setelah anak-anak menulis pada kolom komentar blog, saya  memeriksa / memantau blog. Berapa anak  yang sudah menulis jawaban pada kolom komentar. Setelah anak-anak mengerjakan tugas menulis jawaban pada kolom komentar.  Saya mengumumkan bahwa  soal nomor 4  dikerjakan di rumah. Menggunakan pesawat handphone masing-masing yang sudah terkoneksi internet. Dan sudah berisi kuota internet dari kemdikbud. Cara mengerjakannya sama dengan cara mengerjakan soal nomor 3.  Saya berencana memantau anak-anak  mengerjakan tugas dengan melihat blog. Serta mengingatkan/mengarahkan anak-anak melalui WAG.  


Memposting hasil tugas pada blog.

Setelah mengirim jawaban pada kolom komentar blog, anak-anak melakukan kegiatan membaca pemahaman. Kali ini yang dibaca adalah cerita/informasi pada buku siswa Tema 4 ST 2 Pb. 2  hal. 59-61 dengan judul  Pengrajin Garut yang Menembus Dunia.  Setelah memahami isi bacaan, anak-anak menceritakan kembali dengan bahasa sendiri. Cerita tersebut disampaikan/dipaparkan dalam bentuk tulisan yang diposting/diunggah pada blog yang telah disiapkan saya siapkan. Tulisan yang diposting disertai nama anak yang menulis.  Kemudian  memublikasikannya. Saya memantau blog dan anak-anak. Berapa yang sudah memosting, berapa yang belum memosting.  Setelah anak-anak berhasil masuk ke blog dan mengerjakan tugas sesuai arahan, saya mengumumkan bahwa anak yang belum berhasil menyelesaikan tugas,  menjadikannya sebagai PR. Cara mengerjakan PR yaitu anak-anak menceritakan kembali dalam bentuk tulisan dan mengirim jawaban ke alamat email saya.  Agar saya dapat memostingnya pada blog yang dimaksud. Blog yang saya sediakan untuk memosting jawaban anak-anak, saya setel agar yang dapat memosting pada blog tersebut hanya alamat email saya dan alamat email yang sudah disingkronkan pada perangkat tablet sekolah. Adapun alamat email pada perangkat handphone anak-anak atau yang lain tidak diperkenankan mengirimkan tulisan pada lembar postingan. Hanya dapat menulis pada kolom komentar.

Mengenal portal Rumah Belajar Kemdikbud.

Setelah posting – memosting selesai dilanjutkan pengenalan terhadap portal Rumah Belajar Kemdikbud.

Dimulai dengan  mengenalkan alamat website untuk mengakses Rumah Belajar yaitu belajar.kemdikbud.go.id. Selanjutnya mengenalkan fitur-fitur  penting yang ada pada Rumah Belajar, antara lain ;

Sumber Belajar, Kelas Maya, Bank Soal, dan Laboratorium Maya.

Setelah mengenalkan fitur – fitur pada rumah belajar, selanjutnya saya memberikan sedikit penjelasan kepada anak-anak bahwa melalui fitur Sumber Belajar, anak- anak dapat belajar banyak hal. Adapun caranya anak-anak mengeklik tombol 'coba sekarang' pada Sumber Belajar. Selanjutnya memilih jenjang pendidikan, kelas  dan mata pelajaran yang akan dipelajari.

Setelah menjelaskan tentang  cara menggunakan fitur Sumber Belajar, selanjutnya menjelaskan mengenai cara mengakses Bank Soal, yaitu dengan mengeklik tombol 'coba sekarang', kemudian memilih jenjang pendidikan, kelas, mata pelajaran, dan memilih lembar  soal. 

Selain    Sumber Belajar dan Bank  Soal, saya juga menjelaskan pada  anak-anak, bahwa mereka bisa belajar dan bermain pada Laboratorium Maya. Caranya hampir sama dengan yang lain yaitu dimulai  dengan mengeklik tombol 'coba sekarang', selanjutnya memilih jenis percobaan.

Mengenai penggunaan portal Rumah Belajar belum dilakukan pada pertemuan kali ini. Rencananya dilakukan pada pertemuan mendatang.



Terima kasih telah membaca tulisan saya sampai selesai. Jika berkenan silakan menulis komentar pada kolom komentar. Komentar dari pembaca sangat bermanfaat bagi penulis. 

Pembelajaran dengan blog

 1. Apa tujuan awal buatan batik?

2. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang motif batik Indonesia.

3. Apa upaya yang telah dilakukan untuk mengenal batik Indonesia ke dunia internasional?

4. Tulis komentarmu setelah mengetahui bahwa batik Indonesia diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia. 

Resume 6 Pelatihan Belajar Menulis (13 Nopember 2020)

 Resume 6  

Pelatihan Belajar Menulis (13 Nopember 2020)

Oleh: Pono,S.Pd.SD


Narasumber: Nur Alien Halvaima, SH. MH.

Moderator : Aam Nurhasanah




Mila-mula moderator memohon izin untuk mengunci grup sebentar, karena kelas akan dimulai. Agar lebih mudah.

Setelah berdoa, moderator menyampaikan biodata dari narasumber.


Beliau adalah Anak Bugis-Makassar yang dilahirkan 10 Agustus 1960. Nama beliau Nur Aliem Halvaima, SH, MH. Nama pena dan media sosial adalah Nur Terbit. Anak ke-3 dari 7 bersaudara pasangan Haji Muhammad Bakri Puang Boko - Hajjah Sitti Maryam Puang Mene.

Tahun 2015 beliau menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Jakarta, program S2 ilmu hukum dengan tesis "Pola Pemberian Upah Untuk Kesejahteraan Wartawan Media Cetak di Provinsi DKI Jakarta". Sedang S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas  Syari'ah dan Hukum. Sementara Sarjana Muda di IAIN Alauddin Makassar. 

Nur menjalani profesi wartawan daerah di Makassar sejak masih kuliah, berlanjut jadi koresponden Harian Terbit (Pos Kota Grup) di Sulawesi Selatan. Tahun 1984 hijrah ke Jakarta bergabung jadi reporter kemudian redaktur. Tahun 2014 saat koran tempatnya bekerja "dijual", Nur pensiun dini tapi tetap menulis dan jadi redaktur media online www.possore.com sampai saat ini.

Pengalaman jurnalis Nur sebagai pemegang kartu Wartawan Utama dari Dewan Pers - PWI Pusat ini, antara lain : Wartawan/Editor Surat Kabar Harian Terbit (Pos Kota Grup) 1980-2014. Pemred Vonis Tipikor versi  majalah dan online 2014-2017. Pemred Corong versi majalah dan online 2019-2020. Pemred Telescope versi majalah dan online 2020. Redaktur Eksekutif Possore.com 2015 s/d Sekarang. Redaktur/Admin tamu sejumlah media online, majalah, tabloid 2014 s/d sekarang.


Prestasi menulis antara lain : Dua kali berturut-turut Juara Lomba Menulis Artikel Bertema Pramuka antar wartawan dan Umum Tingkat Nasional 2011 dan 2013, yang digelar Kwarnas Pramuka. Juara Lomba Menulis Pengalaman Mudik Asyik Republika Online. Juara di beberapa lomba menulis blog antara lain: Online Shop Kudo, Lomba Menulis Puisi Spontan Pedas, Lomba Blog Teacher Writing Camp IGI Bekasi, Smartphone Oppo, Dompet Duafa, Asuransi Raksa Online, Online Shop Shofie Martin, Restauran Bebek Kaleyo, BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir), Tokoh Populer, Suara Konsumen.

Di tengah kesibukannya itu, Nur sebagai blogger masih sempat menulis di blog pribadi www.nurterbit.com, Kompasiana, Kumparan, Viva, Blogdetik (alm), PepNews, Tokoh Populer, Suara Konsumen, Risalah Misteri, Terbitkan Buku Gratis, bahkan aktif membuat konten video di channelnya YouTube.com/nurterbit. Tahun 2019 Nur meraih Juara Utama Lomba Video YouTube Asuransi Mobil Raksa Online.

Berbekal pendidikan formal dan pengalamannya meliput berita hukum selama jadi wartawan, Nur juga sesekali bersidang mendampingi kliennya di pengadilan sebagai lawyer (pengacara). Buku "Wartawan Bangkotan" adalah karya kedua Nur mengenai dunia pers. Sebelumnya kumpulan tulisannya "Lika-Liku Kisah Wartawan" diterbitkan PWI Pusat memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2020.

Kelas dibagi dalam 2 sesi yaitu sesi materi dan sesi tanya jawab.

Moderator mempersilakan narasumber untuk memasuki kelas. 

Terima kasih.

Narasumber mengucapkan salam dan menyapa peserta.

Narasumber menyatakan bahwa pekerjaan beliau selama ini menulis. Baik menulis berita, peristiwa, laporan pandangan mata dari lapangan. Istilah jurnalistiknya reportase.

Media beliau waktu itu (1980-2014) adalah media cetak (koran) secara tertulis atau (kadang) dilengkapi foto dari TKP (istilah kepolisian tempat kejadian perkara) ke kantor redaksi koran/media

Baik ketika masih wartawan daerah di Makassar, maupun setelah bergabung di Jakarta sebagai reporter di Harian Terbit (Pos Kota Grup).

Di media, ada format atau standar baku, yakni berita tidak boleh (dilarang) memasukkan opini penulisnya atau wartawannya.

Ada perbedaan pola penulisan berita di koran/media dengan menulis bebas untuk artikel di media. Tentu beda lagi jika menulis untuk karangan ilmiah, skripsi, makalah, tesis atau disertasi.

Tapi si wartawan jika ingin menyampaikan pendapat, gagasan, pemikiran, boleh saja. Ada tempat khusus yakni opini, artikel, yang by name...

Untuk rubrik artikel di media, sudah disiapkan, baik koran, majalah, tabloid, dll.

Selain wartawan sebagai tugas utamanya, rubrik opini ini bisa diisi oleh orang luar. Maksudnya pembaca, sesuai keahlian dan bidang yang dikuasainya.

Untuk tulisan ini, ada kompensasi dari redaksi media tersebut, berupa honorarium yang besarnya tergantung kemampuan media yang bersangkutan.

Mereka  yang ahli/pakar satu bidang ilmu, bahkan menjadi penulis tetap, yang tentu honornya juga lumayan.

Saat ini media besar seperti Kompas, Majalah Tempo, Republika, Media Indonesia dan beberapa majalah menerapkan standar honor.

Kini era berganti dengan online. Sayangnya dengan datangnya era digital ini, media cetak dan sebangsanya, banyak yang tiarap lalu tidur untuk selamanya. Satu sisi mengurangi pasar media cetak, sisi lain membuka peluang baru sebagai netizen, atau citizen jurnalism. Media Informasi pun makin banyak pilihan.

Dulu harus ke lapak K5, lampu merah, pengecer, agen untuk dapat membeli koran/majalah, sekarang cukup dengan gadget atau hp, dunia sudah terbentang luas.

Narasumber sudah mulai mencoba menulis sejak masih SD. Dulu ada namanya buku inpres, berbagai jenis buku bacaan, pelajaran, dongeng, cerita petualangan. Termasuk majalah anak2 Si Kuncung. Mungkin ada yang masih ingat, tapi Kuncung sudah "wafat" diteruskan majalah Bobo dan rekan-rekannya.  Kebetulan ayah Dari narasumber kerja di P dan K (kini Kemendikbud) Kab Maros Sulsel.  Bertanggungjawab membagikan buku2 tersebut ke sekolah2, terutama Dikdas, pendidikan dasar di daerah tersebut.

Dari situlah narasumber terbiasa membaca buku2. Dimana kemudian sangat berguna  pada kehidupan selanjutnya saat mulai belajar menulis. Benar kata orang,  untuk mahir menulis harus banyak membaca.

Di bangku SD itu pula, narasumber mulai berani mengirim tulisan ke media, tepatnya di koran daerah tempat beliau tinggal di Makassar.

Tulisannya tentu yang ringan sesuai usia pelajar SD.

Ada koran Pedoman Rakyat (PR), koran tertua di Makassar, bahkan se Indonesia Timur. Tentu bangga ketika pertama kali tulisan dimuat di koran. Yang lebih bangga lagi dapat honor, dikirim via wesel pos

Puisi Anak, Cerita Anak, bahkan mengirim gambar di rubrik Anak.

Setelah tulisan sudah berani dikirim ke koran dan dimuat, mulai tambah berani ikut lomba menulis. Narasumber beberapa kali mewakili sekolah untuk lomba menulis antar sekolah dan Alhamdulillah...menang.

Moderator mempersilakan peserta untuk bertanya.

Kurang tahu, kenapa lomba menulis antar murid, sekolah ada lagi ya sekarang?

Yang ada malah lomba menulis blog bagi guru ya? Salut untuk KSGN

Narasumber kebetulan sekolah di PGA (Pendidikan Guru Agama. Untuk ujian akhir, semua siswa harus praktek di SD. Kebagian praktek mengajar di SD Muhammadiyah Maros Sulsel., dapat kelas 6 yang muridnya badan besar, sementara beliau berbadan kecil

Pengalaman berkesan mengajar kelas 6 SD yang muridnya seperti GIANT (teman Doraemon - Nabita itu), beliau tulis dan kirim ke lomba mengarang pengalaman ke majalah remaja HAI (Kompas grup). Hadiah kamus Indonesia-Inggris M Sadeli dan kaos HAi

Menjadi wartawan resmi saat sudah kuliah di IAIN Makassar. Selain jadi pengelola koran kampus.

Terus berlanjut ke Jakarta bergabung di Harian Terbit (grup Poskota)

Mulai belajar menulis opini, tulisan feature, laporan bersambung, sesekali cerpen percintaan atau tema keluarga. 2014 saat pensiun dini, mulai fokus menulis blog, Kompasiana, mengenal medsos (FB, Twitter, Instagram dan YouTube).

Ikut berbagai lomba nulis. Beberapa diantaranya menang. Hadiah laptop, kamera, handphone dan yang sering flashdisk, atau voucher belanja.

Dari sekian banyak tulisan yang tercecer di mana-mana itulah setelah dikumpulkan akhirnya jadi buku. Yang terbaru diterbitkan YPTD-nya Pak Thamrin dahlan adalah "Wartawan Bangkotan". Tadi diantar TIKI dari percetakan ke rumah. Seblumnya ada "Lika-Liku Kisah Wartawan" terbitan PWI Pusat 2020.

Akan menyusul buku bacaan ringan : MATI KETAWA ALA NETIZEN






Resume 5 Pelatihan Belajar Menulis11 Nopember 2020

 Resume 5

Pelatihan Belajar Menulis (11 Nopember 2020)

Mengubah Ekspektasi Menjadi Prestasi

Oleh Pono,S.Pd.SD


Narasumber : Jamila K. Baderan, M.Pd.

Moderator : Aam Nurhasanah, S.Pd.


Salah satu bentuk pengembangan diri dan mengeksplore kompetensi bagi guru adalah dengan cara bergabung dalam satu komunitas positif seperti WA Grup Belajar Menulis. Bukan tanpa alasan, tentunya setiap peserta yang bergabung disini punya harapan yang ingin dicapai. Terkait dengan hal tersebut maka hal yang ingin dishare oleh narasumber  adalah tentang : Mengubah Ekspektasi Menjadi Prestasi

Kata “ekspektasi” tentunya sudah sangat familiar di telinga kita. Setiap orang, setiap saat pasti memiliki ekspektasi terhadap berbagai hal yang di inginkan dalam hidup. Sebagai contoh, ekspektasi kita ketika bergabung dalam grup ini adalah ingin menghasilkan sebuah karya berupa jejak literasi yang dapat dikenal dan dikenang meskipun kita sudah berkalang tanah. Sayangnya, ekspektasi kita tidak selalu sama dengan realita. Ekspektasi tak seindah kenyataan. Hal inilah yang kemudian menjadi inspirasi dalam tulisan buku ke-2 narasumber yang diterbitkan pada tahun 2019.

Dalam hal menulis, harapan terbesar kita adalah mampu merangkai kata-kata menjadi sebuah paragraf menarik yang terus berangkai menjadi bab demi bab hingga akhirnya menjadi sebuah buku. Sekilas, menulis adalah hal yang sangat mudah. Bukankah kita sudah sering menulis sejak kecil? Tetapi, ketika kemampuan menulis tersebut disandingkan dengan ekspektasi sebuah karya yang bernilai bagi orang lain muncullah masalah besar. Diantaranya :

1. Bagaimana memulai sebuah tulisan?

2. Apa ide/topik yang harus kita tulis?

3. Apakah tulisan saya menarik?, dls.

Mewujudkan ekspektasi memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi bagi para penulis pemula. Dalam prosesnya kita harus berjuang melawan semua hambatan yang datang baik dari diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar.

Sebenarnya, tantangan menulis terbesar itu ada pada diri kita sendiri. Yaitu mood dan kemauan alias niat. Oleh karena itu untuk mengubah ekspektasi menjadi prestasi kita harus berubah. Ada 2 hal penting yang harus kita ubah, yaitu mindset dan passion. Mindset adalah cara pikir tentang sesuatu yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan kita. Sementara passion adalah sesuatu yang membuat kita tidak pernah merasa bosan.Kedua hal ini di bahas secara detail dalam buku narasumber yang ketiga hasil kolaborasi bersama Prof. Eko Indrajit yang Alhamdulillah di terima dan diterbitkan oleh Penerbit Andi.


Pengalaman narasumber dalam mewujudkan ekspektasi dalam menulis adalah berjuang membangun tekad  dan keyakinan yang kuat untuk mencapai realitas. Terkadang narasumber  juga harus nekat mengambil keputusan yang jika dipikir dengan akal sehat pencapaiannya sangat mustahil. Untuk itulah beliau selalu berusaha konsisten terhadap ekspektasi yang susah payah dibangunnya. Pantang mundur jika kaki sudah melangkah.

Saat menerima tantangan Prof. Eko untuk menulis buku dalam seminggu, ada sejuta keraguan yang menyelimuti hati dan pikirannya. Berbagai pemikiran negatif menghantui, namun berkat kenekatan, dibarengi niat, tekad, serta konsistensi yang kuat akhirnya ekspektasi berubah menjadi sebuah prestasi. Saat diumumkan bahwa tulisan lolos tanpa revisi, seolah tak percaya. Tidak pernah menyangka bahwa tulisan yang menurut penilaian pribadi hanyalah tulisan biasa saja ternyata memiliki takdir luar biasa, menurut beliau.

Dari pengalaman ini dapat dipelajari beberapa hal dalam menulis:

1. Tulislah apa yang ingin kita tulis.

2. Menulislah apa adanya, tanpa beban, dan tekanan.

3. Jadikan menulis sebagai suatu kebutuhan

4. Menulislah hingga tuntas, jangan memikirkan editing.

5. Menulis jangan terlalu lama.

6. Jangan memikirkan baik buruknya tulisan kita, karna yang akan menilai adalah pembaca

Biasanya, kendala di awal menulis adalah bingung mencari ide. Tidak tahu apa yang akan ditulis. Untuk mengatasinya, marilah mulai menuliskan hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Misal tentang hobi memasak, kegiatan sehari-hari, atau tingkah lucu anak-anak.

Tuliskan apa saja yang terlintas dalam pikiran. Tidak perlu memikirkan tata bahasa, ejaan dls. Setiap kalimat yang terlintas segera di tulis. Salah satu cara yang mudah dilakukan adalah menulis di HP. Pada saat tidak pegang HP, dapat juga menulis di benda apa saja yang kita temui. 

Hal yang paling sulit untuk memenuhi ekspektasi menulis adalah ketika tidak punya hobi menulis. Kata orang hanya "Iseng-iseng" atau ikut-ikutan. Tidak masalah, jika tidak memiliki hobi, bukankah rasa iseng jika terus dilatih bisa menjadi suatu ketrampilan?

Orang yang menulis tergantung mood merasa sangat berat ketika menerima tantangan untuk menulis dalam waktu singkat.  Rasanya bulan dan matahari berpindah tempat. Di saat seperti inilah narasumber menguatkan tekad dan niat untuk mencapai realitas. Jadi, menulis itu adalah sebuah perjuangan untuk melawan semua tantangan yang menggoyahkan niat.

Hal yang menjadikan fokus bagi narasumber  dalam menulis adalah kata TUNTAS. Jadi, menulislah hingga tuntas. Jangan sering menengok halaman yang sudah kita tulis, karena itu merupakan salah satu godaan yang membuat kita berpikir 1.000 kali tentang apa yang sudah kita tulis. kita akan berpikir untuk edit dan edit lagi. akhirnya tulisan kita tidak tuntas.


Resume 4 Pelatihan Belajar Menulis 9 Nopember 2020

 Resume 4 

(9 Nopember 2020) Menulis dan menerbitkan buku

Oleh: Pono,S.Pd.SD


Narasumber Ditta Widya Utami,S.Pd.

Moderator : Bu Kanjeng



Ada 2 hal yang  disampaikan narasumber kepada peserta pelatihan Belajar Menulis kaali ini, yaitu terkait menulis dan menerbitkan buku.

Materi pertama yang disampaikan narasumber adalah;

*Bagaimana Memulai Menulis*


Narasumber mengatakan bahwa menulis tak bisa lepas dari keseharian kita. Setiap hari, mungkin kita terbiasa menulis balasan chat di media sosial. Menulis jurnal harian mengajar. Menulis feedback untuk tugas siswa. dsb.

Tapi, ketika harus menulis buku. Menulis di blog. Rasanya seperti berlari sprin yang tiba-tiba menghantam tembok. Atau bertinju yang tiba-tiba KO. Atau bermain catur yang langsung skakmat.

Entah apa yang terjadi, seolah semua ide lenyap begitu saja. Tangan tiba-tiba tak bisa menulis. Bahkan lidah pun terasa kelu.

Keadaan seperti ini narasumber pun pernah mengalaminya.

Lalu, bagiamana cara mengatasi hal tersebut?

Lebih lanjut narasumber menyampaikan beberapa tips mengatasinya.

Ada beberapa tips yang pernah beliau lakukan dan mungkin bisa diterapkan pula oleh peserta pelatihan, yaitu :

1. Ikut kelas menulis

2. Ikut komunitas menulis

3. Ikut lomba menulis

4. Menulis apa saja yang ada di sekitar/dalam keseharian kita

5. Menulis apa saja yang kita suka

Banyak hal yang bisa didapatkan dari kelas menulis. Contohnya kelas menulis bersama Omjay ini. Selain mendapat ilmu, motivasi, tips dan trik menulis, terkadang kita pun mendapat kejutan tak terduga.

Narasumber pun menyampaikan tautan ke blognya uang berisi tulisan tentang hadiah kejutan dari PGRI.

https://dittawidyautami.blogspot.com/2020/04/hadiah-kejutan-dari-pgri.html?m=1 

Tulisan ini mengabadikan ingatan narasumber ketika mendapat hadiah kejutan berupa buku dari PGRI karena salah satu resume yang telah beliau buat.

Sedangkan tulisan berikutnya adalah tulisan yang mengantarkan narasumber mendapat sepaket kurma ruthob dari KSGN dan PGRI.

Narasumber menyatakan bahwa ikut komunitas menulis juga dirasa perlu. Karena dalam komunitas itulah kita bisa berbagi tulisan dan membaca tulisan orang lain sehingga kemampuan menulis pun semakin terasah.

Menurut narasumber saat ini sudah banyak sekali komunitas menulis yang bisa diikuti. Terlepas apakah komunitas tersebut dibuat khusus untuk guru ataupun umum.

Tips yang ketiga adalah ikut lomba. Ini cocok bagi siapa pun yang menyukai tantangan. Dengan mengikuti lomba, kita bisa belajar membuat tulisan dengan berbagai tema dalam waktu yang  terjadwal.

Tips berikutnya jika masih merasa sulit menulis adalah tulis saja apa yang ada di sekitar kita atau yang kita alami hari ini.

Dulu saat menjadi binaan Omjay di Kelas Menulis Gelombang 7, Omjay rutin mengirim foto setiap hari untuk diubah menjadi tulisan.

Ada foto ketoprak, gorengan, kucing, dan rempeyek. Foto itu harus jadi tulisan minimal 3 paragraf. Seru dan sekaligus membuktikan bahwa memang benar apa saja yang ada di sekitar kita bisa kita ubah menjadi tulisan loh!

Jika belum mempan, mari buat tulisan tentang keseharian kita. Seperti diari. Itu pun tak apa. Yang penting menulis agar kemampuan kita semakin terasah.

Misalnya tulis saja kisah mencari tanaman keladi putih di hutan atau saat hiking dsb.

Tips kelima yaitu tulislah apa yang kita suka. Karena jika sudah suka biasanya bakal awet.

Bapak/Ibu senang berkebun (lagi booming lagi nih ya menanam bunga), silakan tulis tentang berkebun.

Bapak/Ibu senang memasak? Silakan berbagi dengan jenis teks prosedural resep memasak, dsb.

Pokoknya tulis apa yang kita suka dan kita kuasai.


*Harus menulis dimana?*


Ketika ingin menulis, tentu kita butuh medianya. Menulis  bisa kita lakukan di :

Blog

Buku harian

HP/Laptop

atau platform menulis online seperti wattpad dan storial

Bahkan media sosial pun bisa kita buat sebagai sarana untuk menulis. Menulis dimana saja yang penting rutinkan atau buat target berapa tulisan yang harus dibuat dalam sehari, seminggu, sebulastorial


*Menulis buku solo atau kolaborasi.

Kalau menulisnya sudah dilakukan dan dirutinkan, tinggal naik tahap. Yaitu menerbitkan buku.

Kumpulan tulisan kita di blog, jurnal harian, serta draft-draft yang ada di laptop atau hp bisa kita bukukan. Banyak alumni menulis bersama Omjay yang sudah membuktikan.


Mending menulis buku solo atau kolaborasi?

Ada beberapa hal yang membedakan saat kita menulis buku solo dengan kolaborasi.

Misal dari tema dan waktu untuk buku solo tentu kita bebas menentukan apa temanya dan kapan mau beresnya. Apakah seminggu, sebulan, menahun? 

Sedangkan jika menulis bersama, tentu tulisan yang kita buat harus sesuai tema sesuai ketentuan dan waktunya pun sesuai yang dijadwalkan.

Ini contoh buku solo, berisi kumpulan kisah yang terinspirasi dari anak didik.

Setiap ada kejadian unik, atau meminjam istilah Munif Chatib yaitu "momen spesial", segera  dicatat.

Saat ada kesempatan, dituangkan dalam bentuk cerpen.

------

Untuk konsisten produktif menulis, bisa menerapkan 5 hal ini;

1. Cari apa saja yang bisa ditulis. Walau hanya 1 paragraf. Di tulisnya bisa di berbagai media. Bahkan di status WA sekalipun.

Namun niatkan, agar tulisan kita bermanfaat bagi orang lain.

Kecuali seperti diary, biasanya pengalaman sehari-hari ditulis agar ingat seperti apa di masa lalu sebagai bahan evaluasi diri.

2. Untuk mengusir rasa malas, refresh otak dan hati terlebih dahulu. Bisa dengan melakukan hal yang kita sukai. Atau membaca beberapa buku ringan dan menghibur.

3. Pengalaman berkolaborasi adalah salah satu hal yang tak kan terlupa.

Di Gelombang ke-7, Prof Eko saat menjadi narasumber menantang peserta untuk menulis hanya dalam waktu 1 Minggu!

Temanya bisa diambil dari channel YouTube beliau.

Saat itu saya sempat berpikir apakah akan mengambil kesempatan ini atau tida


Pantun Kang Pono 1

 

Pergi ke sungai air beriak,
tempat mandi kerbau dan sapi.
Alangkah senang berkawan banyak,
setiap hari tak pernah sepi.


Kapal nelayan kian melabuh,
ikatkan tali janganlah lupa.
Ketika kawan kian menjauh,
bumi dipijak serasa gempa.


Buah kelapa dikira labu,
kelapa muda serasa keju.
Ketika rindu membalut kalbu,
api dilihat bagaikan salju.


Tuang air ke dalam panci,
untuk memasak rendang dan kaldu.
Jikalau hati tertanam benci,
madu diminum rasa empedu.


Pergi ke kota Banjarnegara,
singgah sebentar di pinggir taman.
Bila  hati riang gembira,
beban yang berat terasa ringan.


Masak air hingga mendidih,
tuang di atas daun sirih.
Namun jika hati bersedih,
suara ayam membikin perih.


Pergi merantau ke kota Batam,
pulang ke kampung naiki sampan.
Jangan diingat sejarah kelam,
Baik menatap masa hadapan.


Jangan ucap semua dugaan,
jika lidah akhirnya kelu.
Tiada hidup tanpa cobaan,
semua badai pasti berlalu.


Membawa  ikan lupa diikat,
ikan dimakan dengan ketupat.
Jika ucapan adalah nasihat,
doakan saya mendapat rahmat.


Jika kamu ke bukit menoreh,
jangan lupa membawa roti.
Jika kau dengar aku berceloteh,
jangan dibawa masuk ke hati.


Bertemu gadis lesung pipi,
hendak pergi mandi di kali.
Jikalau hati terasa sepi,
sebut namaku tiga kali.



Resume 3 Pelatihan belajar Menulis

 

Resume 3 

Oleh: Pono

Pelatihan Belajar Menulis 

STRATEGI PEMASARAN BUKU SAAT PANDEMI COVID-19

Narasumber : Agustinus Subardana (Direktur Pemasaran Penerbit Andi)

Moderator : Rizky Kurnia Rahman

-----------


Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. 

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Perkembangan industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktiv lagi.


Awal Maret 2019 ini telah datang wabah Virus Corona 2019 / Covid 19 yang menyebabkan perekonomian dalam negeri makin terasa berat, terutama dari sisi konsumsi, korporasi, sektor keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dampak dari mewabahnya Covid 19 ini dirasakan betul oleh berbagai macam sektor. Adapun imbas yang dirasakan oleh pelaku usaha Penerbitan Buku seperti menurunnya pendapatan dan terganggunya kegiatan usaha dari pelaku usaha penerbitan Buku tersebut.


Dampak Penjualan  Buku Selama COVID 19 sangat dirasakan betul oleh pelaku usaha bidang Penerbitan Buku .  Dampak yang dialami pelaku usaha publikasi buku antara lain; 

1. Jaringan  toko buku sebagian besar tutup selama covid 19 di bulan Maret sampai Mei 2020.

2. Pengunjung datang ke toko buku atau ke mall yang ada Toko bukunya masih ada rasa  kekuatiran tertular terkena covid 19 sehingga pengunjung toko buku sangat sepi.

3. Penurunan omset toko buku saat pandemi covid ini mencapai penurunan 60% sampai 90%.

4. Pelaku usaha penerbit buku yang mengurangi jumlah terbit buku baru dan mengurangi distribusi buku ke toko buku.

5. Penerbit gulung tikar atau bangkrut selama covid 19 ini sehingga tidak berproduksi kembali.

6. Untuk Pemasaran Buku yang langsung penjualan atau ketemu langsung ke sekolah ke perguruan tinggi dan ke instansi-instansi lainnya untuk sementara ini tidak bisa ketemu langsung sehingga kurang maksimal dalam menawarkan produk-produk buku.

7. Pelanggan buku baik di kalangan masyarakat umum maupun  instansi-instansi sekolah tinggi dan lainnya mengurangi anggaran untuk pembelian buku sehingga anggaran tersebut paling banyak dipergunakan diorientasikan untuk pembelian alat-alat kesehatan maupun ke covid-19.


Dilihat dari grafik penjualan buku di Gramedia saat adanya pandemi covid 19 di awal bulan Maret 2020 tepatnya tanggal 2 penjualan buku sudah mulai turun drastis.

Bulan April 2020 merupakan titik terendah dalam penjualan buku di Gramedia. Di awal Juni 2020 toko buku Gramedia sudah mulai dibuka dan penjualan buku sudah mulai merangkak naik walaupun naiknya tidak signifikan karena pengunjung di toko buku masih belum begitu banyak.

Untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , selama pandemi Covid 19 penerbit perlu  menerapkan strategi pemasaran. 

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ) 

Strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1. Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.



A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On Line )

1. Pentingnya Transformasi Digital 

Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, Cara belajar – mengajar ,  kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strategi itama yang perlu dipakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku .

Adapun Manfaat Digital Marketing antara lain;

a. Biaya relatif terjangkau / murah

b. Daya jangkauan sangat luas

c. Mudah menentukan target pasar

d. Komunikasi dengan konsumen lebih mudah dan 

e. Lebih cepat populer

f. Sangat membantu meningkatkan penjualan

g. Mudah dievaluasi dan dikembangkan

Salah satu strategi pemasaran online yang sangat efektif adalah penjualan melalui website dan media sosial lainnya.

Untuk penjualan buku lewat Online  harus terus proaktive melakukan promosi , supaya dapat :

- Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial 

- Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.

- Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu

- Menaikan penjualan dan profit 

- Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing 

- Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan 

- Mengubah tingkah laku ( yang kurang minat beli , menjadikan tertarik beli ) , persepsi dan pendapat konsumen.


Media Online yang dapat dilakukan untuk promosi dan penjualan buku yaitu lewat telepon, w.a, sms, email, telegram, FB, Instragram, youtube , dll.


Team pemasaran On line penerbit ANDI Offset mempunyai 20 staf tenaga pemasaran khusus menjangkau lewat dunia maya / on line . Penerbit ANDI juga memasarkan buku lewat marketplace yang telah di tunjuk oleh Kemendikbut R.I melalui blanja.com, blibli.com dengan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) guna mendukung pengadaan barang dan jasa (PBJ) di sekolah melalui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler. "Inovasi dan elektronifikasi sektor PBJ merupakan suatu keniscayaan. Hal ini juga sesuai dengan amanat dan kebijakan pemerintah untuk penguatan tata kelola keuangan pendidikan melalui Perpres PBJ Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018,"


2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Penerbit Andi punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitasnya untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang ditawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.


Penerbit ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemasaran lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link  Zoom , Live Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik.


B. Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , perlu melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi telah mempunyai 42 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat dikelompokkan berdasarkan target pasar yang dituju , antara lain :

1. Toko Buku 

Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku dipetakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.

Kenapa  perlu petakan jenis toko buku, hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda. 

Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.

Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko . Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .

Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.

Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara,  antara lain;

a. Menguasai display buku

b. Memasang promosi di internal toko (neon box, eks banner)

c. Mengadakan bedah buku 

d. mengadakan event tematik sesuai bulan berjalan 

e. Proaktif komunikasi dengan pihak internal toko 

f. Menjaga stok buku pada toko dengan repeat order dan pengiriman

Moderator menyilakan calon penanya untuk bertanya.



Contoh display buku di Toko Gramedia.






Contoh Promo tematik khusus buku pertamanan dengan memberikan discount 20% ke konsumen.




Tema Program buku Perpajakan di Gramedia saat ini..


2. Directselling / kunjungan langsung 

Pemasaran Buku melalui Direct selling dipetakan berdasarkan jenis katagori buku yang diterbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling dibagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

- Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).

- Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah

- Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum


Dengan pemetaan berdasarkan kategori seperti di atas maka penerbit menempatkan tenaga penjual dengan tugas sebagai berikut;

a. Kunjungan langsung ke setiap sekolah

b. Kunjungan langsung ke setiap kampus atau perguruan tinggi baik swasta maupun negeri

c. Kunjungan langsung ke setiap perpustakaan


3.  Melakukan Event – Event 

Aktive dalam melakukan event – event  seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya