Tantangan menulis lomba blog PGRI hari kedelapan

 Kunjungan Rumah

Oleh: Pono, S.Pd.SD


Kunjungan rumah atau yang belakangan populer dengan istilah Home Visit (HV) merupakan aktivitas pembelajaran yang diterapkan dalam situasi Pandemi Covid-19. Istilah yang serupa untuk aktifitas yang hampir sama adalah guru kunjung atau guru keliling. Pada kegiatan kunjungan rumah  atau home  visit, guru menemui anak-anak di rumahnya dengan menerapkan protokol kesehatan. 

Lalu mengapa kunjungan rumah dilakukan?

Setiap aktivitas pembelajaran yang dipilih tentunya bukan tanpa alasan. Suatu aktivitas pembelajaran ada sebabnya serta memiliki tujuan. Jika tidak maka berarti kegiatan tidak memiliki arah yang jelas.

Sejatinya kunjungan rumah waktu itu dilakukan untuk mengganti aktivitas pembelajaran yang sebelumnya  dilakukan di sekolah, namun tidak lagi  dilakukan dikarenakan kendala Pandemi Covid-19, Tentunya tidak dapat 100% memindahkan aktivitas pembelajaran di sekolah ke rumah anak-anak. Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu serta suasana yang berbeda. Di rumah  tentunya tidak tersedia fasilitas belajar sebagimana yang tersedia di sekolah.

Sebelum Pandemi Covid-19 anak-anak belajar di sekolah setiap hari sejak pagi hingga siang, akan tetapi di saat Pandemi anak-anak tidak diperkenankan masuk ke sekolah dengan alasan mencegah atau memutus mata rantai penularan covid-19. Oleh karena itu kurikulum yang digunakan  pun diganti atau disesuaikan.

Pada situasi Pandemi Covid-19 sekolah menerapkan kurikulum BDR yang merupakan akronim dari Belajar Dari Rumah. Pada kurikulum ini anak-anak belajar mandiri di rumah masing-masing dengan tugas dan arahan dari guru di sekolah. Teknisnya ada yang menggunakan modul, diktat atau LKM. Ada juga yang menggunakan fasilitas jaringan internet yang akrab disebut pembelajaran Daring atau dalam jaringan. Ketika internet dapat diakses dengan baik dan digunakan dalam proses belajar mengajar disebut Daring, sedangkan manakala di satu tempat atau waktu yang berbeda internet tidak dapat  diakses dengan baik. Pembelajaran seperti ini dinamakan Luring atau Luar Jaringan. 

Pada pembelajaran Luring  guru mendistribusikan bahan ajar kepada anak-anak melalui orang tua. Sebagai contoh orang tua mengambil dan mengembalikan Lembar Kerja Mingguan (LKM) sekali dalam seminggu. Anak-anak juga melakukan konsultasi dengan guru melalui orang tua. Anak-anak melaksanakan tugas yang tertera pada LKM dalam kurun waktu seminggu, selanjutnya mengirimkan jawaban atau hasil dari tugas kepada guru melalui orang tua yang datang ke sekolah  sekali dalam seminggu.

Konsultasi melalui orang tua hanya sekali dalam seminggu, selanjutnya  guru menemui anak-anak di rumahnya. Guru mengunjungi rumah anak-anak dengan tujuan dapat bertemu secara langsung untuk melakukan diskusi dan membahas kendala dalam melaksanakan tugas di rumah. Untuk ini guru menyusun jadwal kunjung agar bisa menemui semua anak sekali dalam seminggu.


Kunjungan Rumah kelas 6 

Kelas 6 yang saya kelola terdiri dari 18 anak yang tersebar di beberapa dusun. Agar semua dapat ditemui maka guru menyusun kelompok berdasarkan wilayah domisili anak-anak menjadi 4 kelompok

Jumlah anak pada tiap-tiap kelompok paling banyak 5. Ini dimaksudkan agar dapat menjaga protokol kesehatan dalam kegiatan yang kunjungan rumah tersebut. Guru mengunjungi kelompok-kelompok anak di rumah dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu mencuci tangan, memakai masker serta menjaga jarak. Itulah sebabnya  jumlah anak pada masing-masing kelompok paling banyak 5.


Waktu kunjung

Kunjungan dilakukan pada jam sekolah yaitu pagi hari hingga siang. Sebelum guru sampai di rumah yang akan dikunjungi. Waktu kunjung tidak terlalu lama agar anak-anak tidak merasa capek. Begitu pula dengan guru harus menjaga kesehatan 


Kegiatan dalam kunjungan di rumah

Sebagaiman pada pembelajaran di sekolah guru memeriksa kehadiran anak-anak. Tujuannya bukan untuk memberi hukuman kepada anak yang tidak hadir, namun untuk mengetahui sejauh mana dalam melayani kebutuhan anak-anak dalam hal kegiatan belajar. Sebelum memulai Pembelajaran seperti biasa melakukan aktifitas berdoa. Mengingat waktu yang disediakan terbatas maka  perlu menyusun rencana dengan baik. 

Pada mulanya  guru menanyakan kepada anak-anak, apakah dalam mengerjakan tugas mengalami kendala atau hambatan. Kendala bisa berupa kendala teknis maupun non teknis. Selanjutnya mendiskusikan guna menemukan solusi dari kendala tersebut. 

Jika sudah menemukan solusi atas kendala atau permasalahan yang ada, guru memaparkan materi pembelajaran yang ada di LKM, serta langkah-langkah dalam melaksanakan tugas. Tidak lupa pada kegiatan ini diisi dengan tanya jawab. Anak-anak dipersilakan bertanya secara langsung. Setelah diskusi dan pemaparan selanjutnya menutup  kegiatan.


Hal-hal yang perlu diperhatikan

Dalam kegiatan kunjungan anak-anak harus jujur atas keadaan yang sebenarnya dialami agar mendapat solusi yang tepat atas permasalahan yang dialami. Baik guru maupun anak-anak tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker serta menjaga jarak ketika duduk maupun di luar rumah. Datang dan pergi sesuai jadwal dan tidak berkerumun.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat. 

Salam persahabatan, 

Tidak ada komentar: